[1] I Become A Burdensome Child After Transmigrating

Bab 189 : Menyukainya

Hati Nyonya Tua Sheng meleleh memikirkan Su Jiu. Betapa menyenangkannya jika dia adalah cucu perempuan saya? Aku akan membual tentang dia untuk semua teman-temanku.

Sheng Tianci menjawab ibunya, "Tentu saja aku mau!"

Dia sangat menginginkan anak perempuan seperti Su Jiu.

Jika dia memiliki anak perempuan seperti itu, dia akan menyayanginya sebanyak mungkin.

Tuan Tua Sheng membentak. "Terus? Tidak ada gunanya memikirkannya. Anda perlu mengambil tindakan! Jika kamu tidak mengambil tindakan, kamu tidak akan memiliki anak perempuan tidak peduli seberapa besar kamu menginginkannya!"

Nyonya Tua Sheng menimpali. "Itu benar. Percepat! Kedua saudaramu tidak menginginkan anak lagi karena mereka takut memiliki anak nakal lagi. Jadi, Anda satu-satunya yang dapat memiliki anak perempuan untuk keluarga. Kami menggantungkan semua harapan kami padamu, mengerti?"

Sheng Tianci terdiam.

Tugas ini terlalu sulit.

Bagaimanapun, keluarga Sheng tidak memiliki anak perempuan selama beberapa generasi. Itulah alasan orang tuanya sangat mencintai Jiu Kecil.

Dia tanpa daya berkata, "Saya belum punya istri. Bukankah terlalu dini untuk membicarakan tentang memiliki anak?"

Nyonya Tua Sheng segera berkata, "Kalau begitu carilah seorang istri. Berhenti membuang-buang waktu! Juga, katakan padaku dengan jujur. Apakah Anda baru saja berbicara dengan seorang gadis? Apa kalian sedang menjalin hubungan?"

Sheng Tianci merasa murung. "Tidak, kami baru mengenal satu sama lain untuk sementara waktu. Sebuah hubungan? Dia akan takut jika aku mengajaknya kencan tiba-tiba, oke? Dia mungkin mengira aku cabul."

Hah?

Pasangan Sheng saling memandang. Lihat? Dia mengaku bahwa dia benar-benar mengobrol dengan seorang gadis. Tidak peduli apa, dia telah mengambil langkah maju yang besar!

Nyonya Tua Sheng dengan penasaran bertanya, "Siapa gadis itu? Apakah kita mengenalnya? Orang seperti apa dia?"

"Kalian tidak saling mengenal. Dia..." Wajah Song Wanqiu muncul di benak Sheng Tianci. Ketika dia tersenyum, matanya berkerut dan bibirnya melengkung menjadi bentuk yang indah. Dia terlihat sangat cantik.

"Dia cantik dan lembut. Dia hanya ... sangat baik."

"Kalau begitu, dia gadis yang baik! Apa yang kamu tunggu? Kejar dia jika kamu menyukainya!" Nyonya Tua Sheng cemas.

Bukan karena dia merasa lebih unggul dari yang lain. Namun, dengan status keluarga Sheng, banyak gadis yang ingin menikah dengan keluarga Sheng. Selain itu, dia berpikir bahwa putra bungsunya cukup tampan. Dia sama tampannya dengan selebriti. Bahkan di antara pewaris kaya lainnya dari keluarga besar, Sheng Tianci adalah salah satu yang lebih tampan. Mengapa begitu sulit baginya untuk berkencan dengan seseorang?

Tidak dapat menegur mereka, Sheng Tianci mengalah. "Baiklah, baiklah, aku akan bekerja keras!"

Dia memang memiliki kesan yang baik tentang Song Wanqiu. Namun, dia tidak tahu apa yang dia pikirkan. Mungkin, dia tidak tertarik padanya, dan dia hanya terlalu banyak berpikir.

Kalau saja aku bertemu dengannya lebih awal ... Dia tidak akan bersama dengan pria lain dan terluka. Dia tidak harus membesarkan anaknya sendirian dan menjalani kehidupan yang miskin.

Pasangan Sheng senang mendengar jawaban seperti itu. Mereka juga menantikannya. Nyonya Tua Sheng dengan lembut menepuk kepala putranya dan berkata, "Saya harap ini bukan hanya kata-kata kosong."

Sheng Tianci melihat ponselnya, yang masih menunjukkan obrolannya dengan Song Wanqiu. Dia tersenyum dan menjawab, "Kamu bertaruh."

***

Keesokan harinya, Su Shengjing membawa Su Jiu ke taman kanak-kanak untuk menyerahkan pekerjaan rumahnya. Kemudian, dia bertanya kepada para guru apakah mereka bisa mengizinkan Su Jiu dari sekolah karena mereka harus syuting episode ketiga "Daddy, Let's Go!". Para guru setuju tanpa ragu-ragu.

Mereka telah menonton dua episode pertama beberapa kali dan menantikan episode ketiga. Secara alami, mereka berharap Su Jiu dan Su Shengjing dapat dengan cepat memfilmkan episode tersebut.