[1] I Become A Burdensome Child After Transmigrating

Bab 194 : Saya Mengirim Mereka Sangat Keras!

Su Jiu mengangguk. "Saya suka mereka!"

Han Siye menghela nafas lega. Suasana hatinya menjadi lebih baik, dan dia mengambil jepit rambut. "Haruskah aku memakaikannya untukmu?"

Hah?

Su Jiu tercengang lagi. Dia tahu bagaimana melakukan itu?

Sementara dia memikirkannya, Han Siye sudah berjalan ke sisinya. Seolah-olah dia akan melakukan sesuatu yang penting, dia dengan hati-hati menjepit dua jepit rambut di kuncir kuda kembarnya.

Matahari sore bersinar melalui jendela-jendela rumah, menyelubungi kedua anak cantik itu dalam cahaya keemasan yang redup. Adegan itu begitu indah sehingga langsung mengingatkan penonton pada dua kekasih masa kecil.

Adegan ini membuat penonton yang sudah mengantar kedua anak itu mendidih kegirangan.

"Sial, Ye Kecil baik!"

"Dia tahu cara menggunakan jepit rambut! Apakah dia mempelajarinya dari ibunya?"

"Ah! Saya mengirim mereka begitu keras! Aku mencintai mereka!"

"Aku tidak tahan lagi! Bagaimana mereka begitu manis? Saya tidak sabar untuk melihat mereka tumbuh dewasa! Ye kecil, lakukan yang terbaik! Anda mengatakan bahwa Anda ingin menikahi Jiu Kecil!"

Su Jiu mendekati speaker pintar di depannya dan melihat wajahnya di layar.

Dua kartu rambut stroberi terpotong sempurna di rambutnya. Mereka tidak bengkok sama sekali!

Han Siye menatapnya dengan linglung. Jiu kecil lebih manis dari semua gadis di taman kanak-kanak!

Ketika Han Xiao melihat putranya membantu Su Jiu memakai jepit rambut, dia tercengang.

Bocah sombong ini jarang bermain dengan anak-anak lain di taman kanak-kanak, apalagi perempuan.

Jiu kecil adalah satu-satunya pengecualian. Selanjutnya, dia terus memberikan hadiah padanya. Dia memberinya hadiah sebelumnya, kali ini, dan mungkin lain kali juga!

Apa dia mencoba untuk menyenangkan dia?

Bajingan menyebalkan ini tidak bisa melakukan apa pun dengan benar dan selalu membuatku marah. Namun, yang mengejutkan, dia cukup ahli dalam menggoda gadis-gadis. Masalahnya dia baru berumur enam tahun! Namun, karena dia menggoda Jiu Kecil, itu tidak masalah.

Tetapi jika Su Shengjing mengetahui hal ini, dia pasti akan kesal. Aku bisa mengerti perasaannya. Jika seorang anak laki-laki terus berusaha untuk memenangkan hati putri saya, saya juga akan waspada.

"Kamu harus memakainya! Setidaknya, kamu harus memakainya untuk hari ini," kata Han Siye dengan nada mendominasi seolah-olah dia memerintahkannya.

Karena ini adalah sikap baik dari Han Siye, Su Jiu juga tidak bisa berbuat apa-apa. "Baiklah saya mengerti."

Han Siye pergi dengan puas. Ketika dia pergi, dia bahkan tidak melihat ke arah Han Xiao. Yang bisa dia pikirkan hanyalah betapa lucunya Jiu Kecil ketika dia mengenakan jepit rambut itu. Han Xiao juga tidak keberatan dan terus memasak makan siangnya.

Penonton kembali tertawa. "Apakah ini yang mereka sebut hubungan ayah-anak palsu?"

"Han Xiao pasti meratapi bagaimana putranya tidak lagi mencintainya!"

"Mereka sangat berbeda dibandingkan dengan Jiu Kecil dan Su Shengjing!"

Sementara itu, Su Shengjing menyadari bahwa Han Siye telah menghilang ketika dia sedang menyiapkan makan siang. Meskipun dia tahu bahwa orang-orang akan memantau dan mengikuti anak itu, dia masih dengan cepat bertanya kepada seorang anggota staf tentang keberadaannya. Dia mengetahui bahwa anak itu telah pergi ke tempat Han Xiao. Setelah memikirkannya sebentar, Su Shengjing merasa itu adalah hal yang baik. Lagipula, bocah itu memiliki kepribadian yang begitu kuat sehingga Su Shengjing tidak tahu bagaimana bergaul dengan baik dengannya.

Namun, Su Shengjing masih harus mematuhi aturan pertunjukan. Dia tidak punya pilihan selain mencari Han Siye. Namun, dalam perjalanan ke sana, yang bisa dia pikirkan hanyalah Su Jiu.

Dia sangat merindukannya setelah satu jam jauh darinya.

Dia ingin mengunjunginya, tetapi dia takut dia akan menangis jika dia melihatnya. Hanya membayangkan adegan itu membuat hati Su Shengjing sakit.

Sebelum dia bisa memutuskan apakah akan mengunjungi putrinya, dia bertemu dengan Han Siye.

Ketika Han Siye melihatnya, dia mempercepat langkahnya dan bahkan menyapanya. "Halo paman."

Su Shengjing terdiam.

Mengapa bocah ini tiba-tiba menjadi sangat sopan?