Kesebelas "Kegelisahan Sahabatku"

193 5 2
                                    

Tanggal 29 Bulan September

Sebelum aku menceritakan kejadian hari ini. Aku ceritakan kelanjutan kemarin, aku dan Vira ketangkep sama Fred pulangan.

"Karena kalian tidak mendukung pertandingan basket kemarin, kalian ku hukum!."

"APA? enak aja! Sapa kamu?!" Kata Vira.

"Aku ini ketua kelasmu, jadi aku berhak menghukum kamu, dan lagipula tadi diabsen di audit"

"Apa diabsen!. Mana absennya sini" Kata Vira, dan langsung memegang tas Fred.

"Eettss, enak aja..., aku gak bakalan ngasih absen, sebelum kalian jalanin hukuman yang aku berikan"

"Yawudah, apa hukumannya" Kataku.

"Linzi bawakan aku makanan siang, dan khusus untuk kamu sekertarisku yang manis~. Besok temenin aku seharian P E N U H"

"WHAT!!!" Teriakku barengan dengan Vira. Tapi Vira lebih histeris.

Begitulah kejadiannya....

Pagi hari jam 09.00 Di Kelas

Jadi.... aku membuat bekal untuk Fred dan untukku juga. Dari tadi pagi aku sms Vira tidak ada tanggapan. Menelfon pun juga gak ditanggapin. Apa aku harus menghubungi Phil? hari ini aku benar-benar gak mau sendirian. Apa jangan-jangan Vira gak turun hari ini?! Bisa-bisa aku yang megantikan posisi Vira menemani Fred seharian penuh.

TIDAAAAAK, pastinya Grey juga ada didekat Fred. Aku mesti gimana hari ini??!. Aaaggh..

Aku melihat Fred baru saja datang,

"Zi, Vira sudah datang belum?" Tanyanya, aku hanya menggeleng.

"Haiss, coba kamu hubungin dia, suruh cepat datang"

"Aku sudah hubungin dia, tapi telfonku gak diangkat" Jawabku. Dan aku melihat Vira baru tiba. Tapi wajahnya tampak down, seperti mayat hidup berjalan.

"Vir, mana catatan anak kelas kita yang menang?" Tanya Fred seketika. Vira hanya diam, dia langsung mengambil buku tulis ditasnya dan memberikannya pada Fred. Fred langsung mengambil buku itu.

"Oke ikut aku, kita Ke Ruang Osis" Kata Fred dan berjalan keluar kelas. Aku segera menghampiri Vira.

"Vir, kamu kenapa?" Tanyaku cemas, tapi Vira hanya menatapku. Dan matanya pun berkaca-kaca.

"Phil..... Phil..." Katanya pelan sambil memengang kedua bahuku.

"Oooii, Vir.. ayo cepat!" Kata Fred kembali ke kelas. Lalu Vira menaruh tasnya dan mengandeng tanganku.

"Jangan bilang kamu mau bawa Linzi bersamamu" Kata Fred melihat Vira menggandeng tanganku.

"Dia harus ikut, supaya aku merasa aman kalau dekat dengan kamu"

"Emangnya aku sebuah ancaman?" Balas Fred kesal, dan melirikku. Raut wajah Fred seperti menanyakan Kenapa lagi nih anak? Dan aku hanya mengangkat bahuku, gak tau.

Jam 11.42 Di Lapangan

Pengumuman pemenang telah diumumkan. Tetunya aku juga dipanggil di atas panggung. Mendapatkan piagam dan namaku tertulis disana "Linzi Venerica" dan bungkusan hadiah (entah isinya apa). Grey juga dapat juara katagori menyanyi, pastinya kamu tau dia juara berapa. Tapi untung saja Fred dan Grey gak barengan seperti kemarin. Kalau seperti kemarin aku juga bakalan seperti Vira hari ini, hanya diam seperti patung.

Vira mungkin ingin curhat, tapi tidak bisa karena ada Fred (hukuman Vira). Dan aku juga menemani mereka berdua. Memang sih keinginanku terkabul, aku gak mau sendirian hari ini. Tapi situasinya kali ini lagi tidak-sedang-dalam-kondisi-BAHAGIA. Aku diajak keliling sekolah mengingat mereka adalah KETUA dan SEKERTARIS.

Aku sempat melihat Phil tapi dia benar-benar tidak melirik aku dan Vira. Ada apa dengan mereka? Hhhmmm.

Siang hari jam 13.10 Di Kelas

Makan siang biasanya, aku, Vira, dan Phil. Sekarang aku, Vira, dan Fred. Berada di kelas, kali ini hukumanku. Aku memberikan kotak bekalku pada Fred.

"Thanks" Ucap Fred, mengambil bekalku. Aku hanya tersenyum. Kami mulai makan, agak diam, bukan diam tapi canggung dan aneh.

"Wow, ini enak Zi, jadi setiap hari kamu masak bekalmu sendiri?" Kata Fred berusaha mencairkan suasana.

"Yupp, aku belajar diinternet loh" kataku sok antusias. Tapi Vira hanya diam menatap makanannya (belum dimakan).

"Oh ya? Situs-nya apa? kasih tau dong~" Kata Fred, aku segera mengambil hapeku, dan memperlihatkannya pada Fred (Cristover Fernandes Beglard). Maaf baru aku kasih tau nama panjangnya, soalnya panjang banget.

"Nah, biasanya aku buka di ww.."

"AAAAAAGGGHHH!!!" Teriak Vira sambil mengacak-acak rambut ikalnya, kami langsung kaget dan terdiam melihat Vira tiba-tiba teriak tanpa alasan.

"Aku gak peduli lagi Fred ada disini!!, bodo amat dia denger curhatku!, Zi zi zi.. dengar ya...... kemarin tanpa sengaja aku mengeluarkan sifatku yang dulu, Aaaaggh bodohnya aku!!" Kata Vira cepat dan segera menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Eehh? Maksudnya? Aku bingung kalau Vira ngomongnya cepat banget. Akhirnya Vira menceritakan alasan kenapa dia diam seharian ini.

Akhir-akhir ini Louise (mantannya) menghubunginya terus, bermaksud minta balikan. Vira sudah menjelaskan, dia punya pacar dan tentunya Vira tidak mau balikan dengannya. Tapi Louise tetap saja mengotot. Puncaknya kemarin, Louise menelfon Vira lagi pas saat dia lagi nge-date dengan Phil. Dengan kesal Vira ngomong kasar ditelfon, akhirnya dia membanting dan menginjak-injak hapenya.

"Aku benar-benar gak bermaksud ngomong gitu didepan dia~, tapi karena Si Babi-Putih-Buncit-Busuk itu, Phil langsung mengantarkanku pulang.... pasti dia shok, takut, atau jangan-jangan ilfil sama aku... hiks aku harus gimana Zi..." Kata Vira cerita panjang lebar dan diakhiri dengan mata yang berkaca-kaca.

Well sejujurnya Vira di SMP sering ngomong kasar, duduk ngangkang (kaki dibuka lebar) padahal pake rok, gulung lengan baju, rambut dikuncir kuda, kelai sama anak laki-laki juga, bahkan keluar masuk ruang guru.

Tapi itu di SMP, Vira sekarang sudah membuang jauh-jauh sifatnya itu. Dan sapa sangka sifatnya keluar lagi, bahkan di depan Phil. Aku hanya bisa yeaaah entahlah, gak punya solusi.

"Memangnya kamu ngomong kasar gimana?" Tanya Fred.

"Aku bilang gini sama Babi-Putih itu,... Oii Cowok B**al sudah kamu lurusin kah kon**l mu itu? Dengar ya, tai encer.. jika kamu hubungin aku lagi, akan kubuat P#$%r mu jadi bernanah"

"Gi....la.." Kata Fred shok berat. Yup, itu memang reaksi yang sering muncul kalau pertama kali dengar Vira ngomong kasar. Tapi aku sudah terbiasa.

"Ap..ap..APA yang kamu pikirkan saat kamu ngomong gitu?!!" Kata Fred lagi kali ini dengan kaget, Vira hanya memasang raut sedih.

"Kamu membuatku gak nafsu makan!" Kata Fred akhirnya, dan langsung keluar kelas.

Pulangan, Di Gerbang Sekolah

"Well, kamu mau aku menginap di rumahmu malam ini?" Tanyaku, biasanya kalau sahabatku ini setres aku akan menginap di rumahnya. Tapi Vira hanya menggeleng pelan dan tersenyum. Seakan dia bilang dia baik-baik saja. Aku menanyakan sekali lagi tapi dia bersikeras tak apa-apa. Mungkin Vira butuh waktu sendiri.

"Baiklah, hey.. semua pasti ada jalan keluarnya, jadi jangan coba bunuh diri ok?" Kataku bercanda, Vira pun tersenyum.

Aku pun melambaikan tanganku, dan menuju rumah.

Perjalanan pulang

Aku merasa ada yang mengikutiku. Tapi aku gak berani menoleh kebelakang. Haruskah aku menoleh? Tidak tidak.. yang harus kulakukan sekarang berjalan secepatnya menuju rumah.

Tapi kali ini benar-benar membuatku takut, karena orang yang ada dibelakangku mengikutiku sampai di depan pagar rumahku. Aku memberanikan diri menoleh, dan melihat orang tersebut.... dan.... orang itu adalah..... Grey?.

@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @

Diary Cinta Bodohku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang