Keduabelas "Pertanyaan"

162 4 0
                                    

Tanggal 30 Bulan September


Jam 10.51 Di Kamarku       

Aku semalam tidak bisa tidur, memikirkan kenyataan bahwa kamu berada di sebelah rumahku. Kamu tetanggaku??! Ini sulit dipercaya. Tapi asumsiku mengatakan mungkin tetanggaku ini adalah salah satu keluargamu.

Ini benar-benar membuatku frustasi!, bisakah aku move on?!

Oh ya sebelumnya, usai perayaan sekolah kami para murid diliburkan. Dan kembali sekolah di hari senin (hari ini Sabtu). Hadiahku isinya, botol minuman dan buku 'Metode Dasar Menjadi Atlit Pelari'. Sejujurnya gak ada kepikiran buat menjadi atlit.

Dan soal Vira, aku belum tau kelanjutannya. Aku tak bisa menghubunginya, karena hapenya dia hancurkan. Jadi hari ini aku akan Ke Rumah Vira.

Aku sudah menelfon taksi, jadi aku didepan rumah, menunggu.

"Kebetulan kamu belum pergi" Kata Ibuku memegang sebuah toples besar.

"Nih, tolong antar ke Ibu Melly" Seketika mataku melebar. Kebetulan macam apa ini? Ibuku menyuruhku mengantar ke rumah sebelah, yang sekarang didalamnya ada Grey?! O.M.G! Ibuku memberikan toplesnya padaku dan langsung masuk kedalam. Jadi...... aku harus KESEBELAH??!!

Dengan langkah berat aku menuju sebelah rumahku, Rumah Ibu Melly (Mellandy Cristof). Oke memang sering sih tetangga maupun keluargaku saling berbagi makanan. Tapi gak hari ini juga kan?!.

Pagarnya sedikit terbuka, jadi aku langsung masuk saja. Baiklah biasa saja, Dia hanya teman satu sekolah titik, tidak lebih tidak kurang. Tarik nafas.... keluarkan huuuuuft.

"Bu Melly tok tok tok, Ibu Melly" Kataku sambil mengetuk pintunya (gak ada bel). Terdengar suara langkah kaki, lalu suara kunci terbuka. Semoga bukan Grey, semoga bukan Grey, semoga bukan Grey.....

Begitu pintu terbuka, perasaan legah menyelimutiku. Ibu Melly sendiri yang membuka pintu. Aku segera memberikan toples besar pada wanita berumur 30an.

"Makasih ya, bentar ya Ibu balikkan toplesnya" Bu Melly pun masuk kedalam rumahnya.

Tin...Tin...Tin.. terdengar klaskson mobil. Ah, taksiku sudah datang! Bagaimana ini? Bu Melly masih didalam. Kalau begitu aku tinggal saja. Entar pulang aku baru ngambil lagi. Tanpa pamit aku langsung pergi.

"Ah tunggu!" Kata seseorang di belakang. Segera aku menoleh,

"Ibu Melly, maaf aku harus..." Sontak aku gak bisa berkata apa-apa. Melihat Kamu keluar dari rumah dengan pakaian biasa! Sangat biasa.

"Kamu temannya Vira kan?" Tanyamu, mendekatiku. Pertanyaanmu membuatku tambah kaget dan bingung. Aku hanya mengangguk.

"Hmmm, begini ada yang mau aku tanya, gak apa-apa kan?" Katamu yang merasa gak enak, aku hanya menggeleng.

Tin...Tiiiin.. suara klakson taksi terdengar lagi. Aku menoleh bergantian kearah taksi dan kamu.

"Ah, kamu pasti lagi terburu-buru, lain kali saja" Katamu lagi. Aku segera menuju taksiku, membuka pintu. Sebelum aku masuk ke taksi. Aku memberanikan diri melambaikan tanganku padamu. Kamu hanya membalas dengan senyummu yang manis.


Jam 11.06 Di Dalam Taksi

BOOOOOODOOOOOH bangeeeeeet!!. Ketahuan banget kalau aku suka sama kamu!. Inginku lepas rasanya mukaku. Malunya eeeeeeh, aku sudah bilang sama diriku sendiri untuk biasa aja. Tapi tadi itu parah! Aku bahkan gak bisa ngeluarkan sepatah kata pun.

Dan lagi kenapa aku pake lambaikan tangan segala aaaaagggh!. Terus kamu senyum manis banget~ aaah. Dan itu ditunjukkan ke aku seorang?! Aku bisa jadi gila, sangking senangnya.

STOP! Dia pacar orang oii! Tolong hapus gambar Grey di otakku T.T. Bagaimana aku bisa move on kalau ketemu terus... Tapi tunggu dulu kenapa kamu kenal Vira? Apa itu artinya kamu kenal aku juga? Tapi kamu tidak ada menyebutkan namaku.


Jam 11.28 Di Kamar Vira

Kamar Vira berantakan, sahabatku ini benar-benar frustasi. Begitu aku datang Vira langsung curhat. Pas pulang sekolah kemarin Vira nekat ke Rumah Phil. Tapi dia belum pulang. Vira bahkan nungguin sampai malam, dan masih belum ketemu juga.

Pas pulang ke rumah, Vira tak henti-hentinya menghubungi Phil pakai telfon rumahnya. Berharap hapenya aktif. Mendengar ceritanya Vira aku jadi kesal sendiri.

"Tenang saja! Aku akan bantu" Kataku menyemangatinya. Jadi pas hari senin nanti aku akan menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Phil. Jika Phil tidak turun, maka aku akan ke rumahnya. Vira langsung memelukku erat.

"Makasih kamu memang sahabatku yang terbaik"

Lalu Vira menceritakan kemarin Fred entah kenapa menghawatirkan Vira. Dia bahkan kerumahnya, tapi saat itu Vira lagi dirumah Phil. Malam Fred juga menghubungi telfon rumah Vira. Vira pikir soal tugas sekolah, tapi Fred malah menanyakan kabarnya dengan Phil. Vira jadi kesal, itu kan gak ada hubungannya sama Fred.

Aku jadi bingung ada apa dengan Fred ya? Kenapa dia jadi peduli urusan orang?. Aku jadi penasaran. Dan aku juga penasaran sama kamu yang mau tanya sesuatu.

Sehabis Vira curhat, aku pun juga cerita tentang kamu yang ada disebelah rumahku. Dan sepertinya kamu akan menanyakan tentang Vira.

"Hah? Grey tau aku?" Kaget Vira. Aku hanya mengangguk.

"Terus dia tanya apa?"

"Aku belum tau, soalnya taksi sudah datang, katanya sih nanti"

"Apa jangan-jangan dia mau tanya soal hubunganku sama Phil? Aiiisssss, bahkan Grey yang orang yang gak pernah ngobrol sama aku, mau tanya begitu?!"

"Mana aku tau, kan dia belum tanya Vir,"

Maka Vira, langsung menyuruhku pulang, dan menemui Grey. Vira gila ya?! Tentu saja aku gak mau! Aku ini mau menghindari dia tau. Tapi apa daya, Vira bahkan sudah memanggil supirnya untuk mengantarku pulang.


Jam 15.03 Di Rumahku

Hah! Vira pikir aku bakalan langsung temui kamu apa? No no no, cukup itu. Kalau mau, Kamu yang temui aku!. Kan kamu yang punya pertanyaan sama aku. Aku yakin kamu gak bakalan berani ketemu aku hahaha.

Tunggu dulu...... kalau kamu sampai berani gimana?


@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @

Diary Cinta Bodohku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang