•⌢➴ [28: Sang arkeolog, Nico Robin.]

525 105 41
                                    

Hari esoknya, mereka terbangun dan mendapati jika kini mereka berada disebuah ruangan di kerajaan terkecuali Luffy yang masih setia mendengkur dengan kerasnya.

Setelah terbangun, mereka pun disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Hingga tiga hari berlalu sejak hati itu.

Luffy akhirnya bangun, namun sedikit linglung dan bingung—mencari topi dan juga sarapan. Padahal hari sudah malam. Setelah Usopp memberi tahu dimana letak topinya berada, Luffy memanjangkan lengannya untuk meraih topinya dan mengenakannya. Si hidung panjang pun mendudukkan diri di sofa, tepat disebelah Maki yang menjadi pendiam.

Semua terlihat begitu sumringah setelah kejadian tempo lalu. Hanya Maki yang masih terlihat urung dan lebih diam dari hari biasanya selama tiga hari itu.

"Oh~ Zoro!? Lama tak bertemu!" Luffy menyapa, namun seketika menjadi linglung. "Lama tak bertemu?" Beo nya.

Sementara Chopper moreng-moreng karena Zoro yang berlatih diluar padahal baru diobati oleh sang rusa kutub, Luffy masih bingun dengan "lama tak bertemu? Lama tak bertemu?"

*Moreng-moreng is a mencak-mencak dalam bahasa Jawa :)

Luffy pun mengatakan jika ia telah melewati 15 kali waktu makan setelah Usopp mengatakan jika sang kapten telah tertidur selama tiga hari.

Terecotta pun memasuki ruangan dengan membawa begitu banyak buah. Kedatangannya membuat Zoro terheran karena ia salah mengira jika beliau adalah Igaram. Si kepala lumut tak percaya jika sepasang pasutri tersebut memiliki wajah yang begitu mirip.

Buah-buahan yang dibawa oleh Teracotta pun langsung habis dalam hitungan detik oleh Luffy.

-oOo-

Makan malam berlangsung dengan begitu rusuh dan berisik. Yang biasanya Luffy yang paling rusuh, kini hampir seluruh kru Luffy seakan tak ada bedanya degan sang kapten.

Hanya Nami, Maki, dan anggota kerajaan saja yang terlihat begitu tenang dengan makanan mereka.

Para prajurit yang diam-diam menggosipkan kebisingan mereka diwaktu makan malam tersebut pun berangsur-angsur berubah menjadi ikut tertawa atas kelakuan Usopp, Luffy dan Chopper.

Setelah makan malam selesai, mereka pun mandi di pemandian air panas bersama. Dan malam itu sisanya dihabiskan untuk membahas kepergian mereka dari Alabasta.

-oOo-

Mereka pun segera pergi kembali ke kapal mereka dengan bantuan tumpangan dari teman-teman Karuu.

Esok harinya, mereka akhirnya sampai di kapal Going Merry-go dan disambut oleh Mr.2, Bon Clay.

Kapal kaigun mulai mendekat. Dengan pengorbanan dari Bon Clay, mereka akhirnya dapat terbebas dari ancaman tersebut. Akan tetapi mereka belum dapat benar-benar berlayar sebelum Vivi mengatakan keputusannya.

"Semuanya!"

Teriakan dari Vivi terdengar, membuat mereka menoleh kearah asal suara. Saat mereka hendak memutar balik kapal untuk menjemput Vivi, sang putri menghentikannya dan mulai menyampaikan uneg-uneg yang dapat didengar karena bantuan dari Denden Mushi penyiar. Hingga suara tersebut dapat didengar oleh penduduk yang tengah berkumpul karena mereka ingin mendengarkan pidato Putri kerajaan mereka.

"Aku akan tetap tinggal!" Putusnya final dengan air mata yang mulai membanjiri kedua pipinya. "Tapi suatu saat jika kita bertemu lagi... Apa kalian masih menganggap ku sebagai teman kalian!?"

𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈;𝓞𝓷𝓮 𝓟𝓲𝓮𝓬𝓮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang