Persiapan

644 28 4
                                    

"Ini udah semua barang-barangnya?" tanya Poppy sambil menghitung dua tumpuk kardus dihadapannya.

"Belum tante," sahut Pallad yang masih sibuk angkat sekotak barang-barang kedokteran dengan ekspresi malas.

"Ini masih banyak yang harus dipindahinnn! KUROTO! JANGAN NGASO MULU LUH DI DEPAN KOMPUTERRR! KERJA!" teriak Graphite penuh napsu sambil nunjuk banyak kotak paket di depan pintu yang sampai menghalangi jalan.

"Males banget ngurus acaranya Hiiro cuih, acara KuroEmu kek."

"Manja baget jadi orang tua," celetuk Kiriya yang lagi manggul karung beras.

"Makin pendek lu kalo manggul yang berat kaya gitu."

"Bacot kamu pemales."

"Kalo bukan buat Emu ga akan lu ngangkut kek gitu."

"SUDAHHHH DIAM KALIAN PAIRING ABSTRAK!" seru Poppy yang sudah pusing tambah pusing dengan percakapan tidak jelas KuroKiri.

Kuroto dan Kiriya akhirnya tutup mulut rapat dan Kiriya kembali membawa pergi karung beras ke pojok ruangan.

"Taiga, masker untuk para peserta undangan mana?"

Taiga yang lagi memilah-milah bubuk kopi sasetan, mengangkat kepalanya lalu memandangn Poppy aneh. "Emang kita ngadain acara nikahan apa?"

"Ya engga tapi ini tetep pasti ada peserta untuk meramaikan acara ini."

"Ppy."

"Apa Ga?"

"Itu kebaya yang dibawa-bawa sama Nico buat siapa?"

"Emu tentu saja, kan nanti kita dihari keenam bakal bertema lokalan."

Taiga ngangguk-ngangguk aja dan sedikit membayangkan Emu mengenakan kebaya pink pastel yang sedang Nico gantung untuk wadrobe nanti. Taiga menegak ludah, imajinasinya terlalu berlebihan.

"Taigaaa jangan mesum!"

Tiba-tiba Nico muncul dihadapannya terus memukul kepala Taiga.

"Ppy."

"Apa lagi Ga?"

"Hiiro sama Emu kemana?"

"Lagi latihan pacaran mereka diluar sana."

Taiga menghela nafas panjang, berharap dia bisa ikut muncul sebentar sebagai mantan pacar Emu. Sehabis itu dia kembali pada kegiatannya, memilah butir kopi dan susu dari kemasan sasetan.

"AYO SEMANGAT SEMUA! DEMI MENJAYAKAN PAIR HIIROMU!" Poppy teriak sambil loncat-loncat.

Kuroto mengalihkan pandangannya dari layar komputer, lalu memanggil Poppy. "Nak sini, udah bagus belum poster promosinya?"

Poppy melangkahkan kaki medekati Kuroto, lalu melihat ke layar komputernya.

Poppy melangkahkan kaki medekati Kuroto, lalu melihat ke layar komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Poppy tersenyum lebar sampai meneteskan air liur dari sisi mulutnya.

"Nak, gausah sampe ngiler juga...."

"Makasih lho!"

"Ini juga sambil nahan muntah," balasnya dengan malas.

Setelah cium pipi dan kanan Poppy lanjut berkutat dengan kardus berisi dekorasi ruangan.

Road to HiiroMu Week INA in DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang