Si tinggi dan si pendek mengintip dari balik pilar putih, pandangan mata mereka tertuju pada Emu dan Hiiro yang sedang makan siang bersama. Aura penuh kecemburuan menguar dari keduanya.
Mereka juga ingin bersama Emu dengan bebasnya tanpa kena hajar Hiiro. Mereka berharap ada seseorang yang membuat acara seperti ini tetapi merekalah yang bersama Emu, biarkan Hiiro bucin dengan mantan pacarnya itu.
"Adu domba yuk," ajak Kuroto sambil tertawa.
"Gimana?"
"Kita bikin mereka marahan."
Kiriya memukul kepala Kuroto kesal. "Marah gimana begok?"
"Kasih surat bohongan."
"Tapi jangan kita yang ngasih."
"Oh tentu! Apa gunanya kalau Pallad dan Graphite tidak digunakan?"
Mereka pun menghilang dari balik pilar dan kembali ke Markas CR. Mereka memasuki tempat itu seperti pencuri belum lagi mereka sangat waspada dengan kehadiran Poppy yang suka tiba-tiba muncul dan memergoki mereka.
Kedua duduk di kursi bersebrangan, keduanya sudah mendapatkan kertas folio.
Pena digenggaman mereka pun menari dengan indah di atas kertas, raut mereka begitu serius, setiap goresan tinta diisi dengan seluruh rasa cemburu yang mereka rasakan walaupun acara belum dimulai.
Setelah menulis penutup dengan gaya ala penulis buku kematian, mereka tertawa maniak.
"Ayo kita cari Pallad dan Graphite!"
"STOP!!! PRITTT! PRITT PRIITT!"
Sesuai dugaan mereka Poppy muncul out of nowhere dan mencegat mereka di tengah perjalanan mencari merpati bugster andalan mereka.
"BERHENTIII!"
"Lariii!"
"KIRIAYAM! DAN KUROBENGEK! SINI KALIAN!"
Adegan kejar mengejar ini berhenti setelah kedua mahluk tidak tahu malu ini menubruk Emu dengan brutal--sampai jatuh terjungkal ke belakang.
"Maaf Emu, ga sengaja." Kiriya langsung sujud minta ampun.
Mana mereka nubruknya tepat di depan mata Hiiro.
Habislah mereka.
"Kalian ngapain? Lari-lari di rumah sakit?"
"Itu...."
Hiiro melayangkan tatapan sinis pada kedua mahluk kasat mata itu.
Poppy bersembunyi di balik akuarium dan menonton adegan demi adegan. Dia tidak ingin mengganggu sinetron berkelas.
Emu yang sudah selesai meratapi kesakitan pantatnya itu bangkit. "Udah-udah Hiiro gausah marah sama mereka, ga sengaja."
"Hmph, aku yakin mereka sengaja karena iri."
"Jangan begitu Hiiro."
Kuroto dan Kiriya bersyukur telah diberikan seorang Emu dalam hidup mereka, malaikat yang turun dari surga untuk melindungi mereka dari mahluk bermuka datar seperti seorang kultivator di luar fandom sana.
Emu membantu Kuroto dan Kiriya untuk berdiri.
"Oh iya, nanti kita mau menata dekorasi bagian depan rumah sakit, kalian mau ikut?"
"Tidak usa--"
"Husshh diam Hiiro."
Hiiro menutup mulutnya erat, dia tidak bisa melawan.
Dengan senang hati Kuroto dan Kiriya mengiyakannya Emu tetapi dari belakang Poppy langsung memukul kepala mereka berdua dan berhasil mengambil kertas folio dari tangan Kiriya dan Kuroto.
"Poppy jangan begitu."
"BEGITU?!" sembut Poppy. "Mereka mau mengadu domba kalian, biar acara ini ga jadi."
Setelah kalimat itu terucap, film silat pun dimulai.
"Woww, keren semangat BAPAK!" Poppy berteriak bak cheerleader.
KAMU SEDANG MEMBACA
Road to HiiroMu Week INA in December
FanfictionBerisi mengenai ketentuan yang berlaku dalam HiiroMuWeekINA Ayo kita rayakan tahun baru bersama mereka! Tanggal: 25-31 Desember 2021 Poster by: @EirAvyanna