Road to HiiroMu Week INA in December

6 Hari Sebelum Acara Dimulai!

Nico sedang mendengarkan lagu menggunakan headphonenya, kepalanya mengangguk-ngangguk layaknya sedang mendengarkan laggu rock 'n roll, padahal sebenarnya dia sedang mendengarkan lagu mellow, Nico kini sedang berjalan-jalan keliling rumah sakit untuk memastikan dekorasi yang mereka pesan merata ke seluruh rumah sakit.

"Dianxiaaa~."

Dari belakang Nico dikagetkan oleh Emu dan Kiriya sedang berlari di koridor rumah sakit.

"Dianxia tunggu!"

Mulut Nico terbuka sedikit. "Masih pagi ini, udah dianxia-dianxia." Nico segera mengejar mereka berdua sambil berteriak, "KITA INI LAGI DI RUMAH SAKIT BUKAN SURGA! WOI!"

Dari kejauhan Poppy menepuk dahinya keras, Pallad yang berdiri di sebelahnya sedang minum kola dan tumben Kuroto tenang sambil makan coklat.

"Ini apa lagi? Mereka lagi main jadi pangeran dan raja iblis?" tanya Kuroto pada Poppy.

"Auk, ga peduli," balasnya malas.

"Slurp ... slurp ... enak banget kolanya, betewe Hiiro mana tumben, ga bareng Emu."

"llad," Poppy menengok pada bugster tinggi dengan warna mata berbeda itu dengan tajam, "si dokter bedah lagi sibuk beda pasiennya tentu waktu-waktu seperti ini dipake buat modusin Emu yang lagi istirahat dengan damai."

"Harusnya pawangnya Kiriya cepat diberitahu."

"Pawangnya berdiri di sebelah lu."

"Gua bukan pawang tuh si baju hawaii plis."

Pallad dan Poppy melirik Kuroto.

"Jangan liat gua kek gitu."

Dan di tengah perbincangan mereka terdengar suara Kiriya dan Nico, tak lupa teriakan Emu yang menggelegar meminta tolong.

Disaat seperti itu Hiiro yang baru saja selesai dengan pekerjaan dan hendak beristirahat langsung disambut oleh Emu yang sedang berlari, keduanya bertubrukan, Hiiro dengan sigap menangkap Emu, mengajak Emu berputar utnuk menghentikan lari Emu.

"Ada apa Emu? Rindu denganku?"

"Itu ... maaf Hiiro-san, aku engga."

"Gapapa yang penting kamu baik-baik saja."

Kali ini, hanya butuh sesaat untuk jatuh ke pelukan satu sama lain.