Poppy mengangguk-ngangguk sambil mengecek satu persatu pakaian yang akan menjadi pelengkap untuk acara nanti, Poppy harus yakin bahwa semua ukuran baju yang dipesan ini cukup untuk Hiiro dan Emu. Kalau ada yang kekecilan atau kebesaran tinggal salahin Kuroto--janga ditiru.
"Papih Kuro yang mesen bajunya dan Pallad sudah memberikan ukuran yang cocok ke Papih Kuro, jadi kalau salah ukuran, salahin aja Papih Kuro, sekalian blacklist dari kehidupan." -Poppy 2k21
"Hm?" Poppy menemukan sebuah kertas menempel di salah satu baju untuk hari free day nanti. Diambillah kertas itu dengan sekali tarik, Poppy melototi gambar itu sampai menyipitkan kedua matanya yang sudah sipit, dia tidak menemukan apa-apa di dalam foto itu dan tidak relevan juga dengan acara yang mereka adakan, hanya saja semakin dilihat Poppy merasa ada sesuatu yang aneh.
Padahal foto itu hanya ada dua orang manusia yang sedang melihat ke buku skrip.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semakin lama dilihat, Poppy semakin merasa familiar pada salah satu manusia yang ada di dalam foto tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ini mirip Emu, INI EMU SAMA SIAPA?! SELINGKUHAN YA?!" jeritnya penuh penghayatan agar terdengar ke seluruh ruangan dan menganggu pendengaran para penghuni yang sedang beristirahat.
Pallad yang sedang bermain game terpaksa melempar nintendo switchnya ke meja karena kesal, teriakan Poppy membuat game over. Pallad menghampiri Poppy dengan wajah masam.
"Apa sih lu? Lagi sesi istirahat juga pake acara ribut."
"Ini emakmu." Poppy pun memberikan foto ditangannya ke Pallad.
"Kagak anjing, emak gua 100% orang jepang, tapi kadang ni manusia mirip Sento di angle tertentu." Dengan kasar Pallad memberikan foto itu lagi pada Poppy. "Mata aruji sama mata elu kelilipan, tetes mata sono pake anto."
"SEKILAS MIRIP TAUKK!" Poppy nyubit lengan Pallad gemas. "Dan ga ada obat tetes mata yang namanya anto, instooo!"
Pallad mengangkat tangannya, bersiap untuk memukul namun ditahan sekuat tenaga.
"Udah jangan crossover napa sih? Kapan sih kita waras?"
Poppy melihat Pallad seperti orang bodoh yang tak memikirkan apapun.
"JANGAN LIAT GUA KEK GITU!"
"Huh." Poppy menyeringai pada Pallad.
"ANJING! GUA PUKUL LU!"
"Kok suruh aku diem? Aku 'kan ga ngomong apa-apa tadi."
"KITA BERGELUD!"
"YANG INI MIRIP BAPAKMU!" Poppy seketika mengeluarkan sebuah foto dari balik wig pinknya.
Pallad menggenggam lengan Poppy dan mulai memukulnya.
"AAAAAAA! EMU! HIIRO! ANAK KALIAN NAKAL!"
Graphite memandang miris Poppy dan Pallad, dia menaruh tangannya di dada. Sungguh sedih dia melihat kelakuan minus Poppy. Memang buah tak akan jatuh dari pohonnya. Graphite pun berjalan mendekati kamera yang masih sibuk merekam Poppy dan Pallad.
Lensa kamera pun berpindah menyorot wajah sedih Graphite.
"Maaf atas kelakuan ketua panitia kami, semoga kalian tetap waras di masa pandemi ini, terima kasih sudah menyimak behind the scene ini, sekian terima dokter jiwa."
Kamera pun mati setelah Graphite menutup chapter kali ini.
.
.
.
Kalian yang kenal dengan dua aktor diatas, ayo berjabat ( ✧≖ ͜ʖ≖) apakah kalian juga menonton drama yang sama dengan aruji?
KAMU SEDANG MEMBACA
Road to HiiroMu Week INA in December
FanficBerisi mengenai ketentuan yang berlaku dalam HiiroMuWeekINA Ayo kita rayakan tahun baru bersama mereka! Tanggal: 25-31 Desember 2021 Poster by: @EirAvyanna