Latihan

240 20 35
                                    

Suasana Rumah Sakit Seito berubah 180 derajat setelah didekorasi semeriah mungkin oleh para staf acara, semakin hari semakin terlihat Rumah Sakit ini akan mengadakan acara besar bak nikahan seseorang.

Graphite dan Pallad selaku salah satu promotor acara lari pontang-panting agar acar ini berhasil menggaet banyak orang untuk datang dan berpartisipasi meskipun sekarang baru 12 orang yang akan memeriahkan acara ini.

"Patung emas?" Poppy heran setengah mati dengan properti yang baru saja datang bersama dengan antek-anteknya yang kelihatan tidak dipesan sama sekali.

"Katanya ini dewa yang bernama Kuroto memesan ini langsung dari surga," kata Nico, ia selaku penanggung jawab atas barang-barang dekorasi juga ikut bingung. Nico mengangkat satu tangannya, memperlihatkan sebotol arak dengan tulisan emperor's smile.

"BUSET DAH! Ini kenapa propertinya dateng dari dunia sebelah? Babeh gua ga becus njir," umpat Poppy penuh kekesalan. "Segitu di promptnya ga tertulis KULTIVASI, ga ada yang masukin prompt itu."

Nico berbisik sambil memasang ekspresi khawatir. "Kan ada free day...?"

Poppy diam beberapa detik, lalu dia mulai menghentakkan kakinya ke tanah dengan keras. "AUK AH SERAH! Ga mungkin Emu jadi W*i Wux**n nyasar." Poppy menggertakkan gigi kesal, dia sangat kesal. "APALAGI HIIRO YANG TAMPANGNYA MACAM L*N W**GJI KW 100!"

Nico prihatin dengan tempramen Poppy saat ini, acara ini membuat Poppy menjadi sedikit tidak waras. Nico pun menepuk punggung Poppy lalu merangkulnya, dia tersenyum miris lalu berkata, "Masih ada Ji* Jix**n, dia tipe-tipe kaya Hiiro."

"Oh iya, kamu benar Nico."

Detik selanjutnya mereka saling bertatapan dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa kita crossover lagi...?"

"Yang bikin BTSnya suka crossover...."

Mereka jongkok bersama dan menangis berjamaah karena perihal crossover, di tengah kegiatan menangis mereka, ada seekor merak berjalan di hadapan mereka, mereka tambah menangis dengan kencang. Harusnya bahan fandom sebelah tidak dibawa-bawa apalagi sampai nyebut merek.

Di waktu yang sama keluarlah Hiiro dan Emu dari rumah sakit dan melihat kedua panitia acara sedang menangis bahagia ditemani seekor burung merak, pandangan keduanya berpindah ke sebuah patung emas berwujud Emu sedang berpose hendak berubah menjadi Ex-Aid, patung yang terbuat dari emas murni setinggi Rumah Sakit Seito berdiri beberapa meter di depan mereka.

"Budget kita perasaan dikit, kok bisa beli patung emas ini?" tanya Emu, ekspresinya sekarang memperlihatkan betapa speechlessnya dia dengan benda itu terpampang dengan jelas. Emu menengok ke Hiiro. "Kamu yang beli?"

"Mn."

"Kenapa harus sebesar itu?"

"Aku mau memperlihatkan pada dunia kamu adalah Kamen Rider paling keren, cantik dan imut dan milikku seorang."

Jawaban Hiiro diproses cukup lama oleh Emu, wajahnya tiba-tiba saja memerah dan jatuh ke tak sadarkan diri ke lantai. Hiiro hanya berdiri diam disana dengan ekspresi datarnya.

"Emu, kamu gapapa?"

Tanyanya begitu datar tanpa dosa seperti orang bodoh. Hiiro berdiri disana sampai Pallad dan Graphite cosplay PMR untuk membawa Emu ke CR. Hiiro mendapat pukulan telak di kepala dari Pallad.

"Aku salah apa...?"

Road to HiiroMu Week INA in DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang