Prolog

1.4K 110 13
                                    

Pagi itu Yamaguchi sedang membuka kardus yang berisikan pakaian dan juga barang pribadinya. Menatanya di tempat-tempat yang pas supaya tidak terlihat berantakan. Kemarin malam Yamaguchi memutuskan untuk pindah rumah ke daerah Tokyo. Kebetulan ada Oikawa Tooru sepupunya yang tinggal di Tokyo dan bersedia membantu kepindahan Yamaguchi.

"Akhirnya selesai," kata Oikawa yang sedang di depan toilet. "Kemarilah, coba lihat toilet yang sudah ku hias menjadi lebih elegan dan aesthetic ini," ajak Oikawa.

Yamaguchi mematung melihat toilet yang di hias oleh Oikawa. Bunga kertas berwarna merah menyerupai bunga mawar berdiri tegak disamping kloset. Selain itu saat Yamaguchi melihat isi toilet tersebut dari atas sampai bawah, dia melihat ada taburan bunga lainnya di pinggiran kloset maupun dinding.

"Wow, keren" puji Yamaguchi, "Tapi sepertinya kau terlalu berlebihan menghiasnya," ucap Yamaguchi dengan kekehan kecil.

"Aku membuat ini karena aku tahu kau baru saja dicampakkan oleh seorang pria. Selain itu aku juga tahu kalau kau dipecat dari perusahaan tempat kau bekerja. Ditambah kau sekarang pindah rumah, jadi aku berusaha membuat mood mu kembali Tadashi-chan,"

"Itu memang terlihat bagus, tapi rasanya aku jadi tidak tega jika harus buang air di toilet."

Kaki jenjang Yamaguchi berjalan menjauh dari toilet dan duduk di ruang tengah diikuti oleh Oikawa. Sambil menyeruput minuman, mereka mengobrol santai.

"Bagaimana pun aku sangat berterima kasih padamu Tooru-nii, kau sudah banyak membantuku,"

"Tidak masalah. Oikawa Tooru memang pria yang sangatlah baik, jadi jika ada apa-apa bilang saja padaku Tadashi-chan." Sahut Oikawa dengan gaya imutnya.

Sontak Yamaguchi tertawa lepas setelah mendengar penuturan Oikawa barusan. Rasa lelah dan patah hatinya seketika menghilang. Oikawa memang pandai membuat suasana menjadi lebih ceria.

Ingatan Yamaguchi kembali ke masa dimana dirinya berkencan dengan banyak pria. Tidak mementingkan perasaan miliknya, Yamaguchi selalu saja menerima ajakan pacaran dengan pria yang dekat dengannya.

"Aku mencintaimu, Tadashi."

Kalimat itu selalu saja berputar-putar di kepalanya. Sebenarnya Yamaguchi tidak tahu pasti tentang perasaan cinta. Dia selalu berpikir jika cinta adalah suatu kebahagiaan, jadi dia berkencan dengan siapapun yang menyatakan cinta padanya dengan satu syarat dirinya akan bahagia.

"Aku tidak mengerti kenapa mereka mencintaiku." Batin Yamaguchi setiap kali ada seseorang yang menyatakan cinta padanya.

Sebelum pindah, Yamaguchi sempat berpacaran dengan senior di kantornya yang bernama Shimada. Tapi tidak lama kemudian teman dekatnya datang menghampiri Yamaguchi dan protes karena Yamaguchi berhubungan dengan Shimada. Orang itu adalah Kinoshita.

"Kenapa kau berpacaran dengan Shimada senpai?" Tanya Kinoshita dengan tatapan kesal kepada Yamaguchi yang berada di depannya.

"Kenapa katamu? Ya karena dia menyatakan perasaanya padaku. Selain itu kenapa kau terlihat kesal? Padahal seharusnya kau mendukungku berpacaran dengannya. Aku mau berpacaran dengan siapapun, seharunya kau tidak perlu merasa kesal, bukan?" Yamaguchi justru bertanya balik pada Kinoshita.

"Jahatnya..." kata Kinoshita sambil mendekatkan diri pada Yamaguchi. "Lalu, apa maksudmu dengan malam itu? Malam yang sangat indah bagi kita berd--"

"Lagipula kau sudah punya pacar," sahut Yamaguchi memotong perkataan Kinoshita.

Kinoshita menutup matanya lalu menghela napas. Setelah itu matanya terbuka perlahan dan menatap dalam mata Yamaguchi. Tubuh Kinoshita terus maju sedangkan Yamaguchi berusaha menghindarinya dengan cara terus berjalan mundur. Namun karena ada dinding, terpaksa Yamaguchi di kabedon oleh Kinoshita.

"Kalau begitu ayo kita selingkuh." Ajak Kinoshita dan Yamaguchi tanpa sadar menyetujuinya.

Tapi hubungan mereka langsung diketahui oleh Shimada. Tentu saja Shimada merasa kesal karena dikhianati oleh teman kantornya sendiri. Dia langsung membawa paksa Yamaguchi ke rumahnya. Ditariknya lengan mungil milik Yamaguchi ke sebuah kamar.

"Semuanya sudah jelas, aku melihatmu berciuman dengan Kinoshita saat di kantor," Ucap Shimada sambil menghempaskan tubuh Yamaguchi ke ranjang.

"Tapi k-kau salah paham," sahut Yamaguchi berusaha menyangkal.

"Silahkan membela diri, aku sudah tidak peduli." Ucap Shimada sedikit meninggikan suara.

Pakaian Yamaguchi sudah tidak terpakai olehnya lagi. Shimada meluapkan emosinya dengan menggempur Yamaguchi di kasur. Yamaguchi sedikit menikmatinya karena memang terasa enak. Tapi hal itu tidak diperdulikan lagi setelah Shimada meninggalkannya.

Sebelum Shimada pergi, ia sempat berkata sesuatu yang membuat Yamaguchi tidak bisa melupakannya.

"Kau dengan santainya berkencan dengan siapapun. Dan kau hanya mementingkan perasaanmu sendiri tanpa memperdulikan orang lain." ucap Shimada hari itu.

Yamaguchi menatap dirinya di depan cermin. Memikirkan apa yang telah ia perbuat selama ini. Yamaguchi merasa jika yang ia lakukan selama ini adalah benar. Dan ia pun merasa bahwa itu adalah hal wajar.

Di malam hari, Yamaguchi duduk di perkarangan rumahnya berniat untuk menikmati hembusan angin malam dengan semangkuk kentang goreng kesukaannya. Tapi yang ditunggu-tunggu tidak datang. Angin disana tidak berhembus sama sekali membuat Yamaguchi merasa kecewa. Karena merasa tanggung, Yamaguchi pun menghabiskan sisa kentang goreng miliknya sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.

Terdengar suara geseran pintu di sebelah rumah Yamaguchi. Sontak dirinya bangkit dan menoleh ke sumber suara. Ada seorang pria tinggi berkacamata keluar dari rumah itu.

"A-ah halo. Aku baru saja pindah hari ini," sapa Yamaguchi.

"Begitu ya, salam kenal." jawab pria tersebut dengan memperlihatkan senyuman.

" jawab pria tersebut dengan memperlihatkan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba angin berhembus. Pria di samping rumah Yamaguchi langsung menikmati hembusan itu dengan mata tertutup. Yamaguchi merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Wajahnya terasa memanas saat melihat senyuman dari pria tinggi tadi.

'Hari pertama di Tokyo yang luar biasa menakjubkan bagiku' batin Yamaguchi.

-------------------------
Bersambung
-------------------------

Minna, prolognya udah nih. Gimana? Penasaran sama kelanjutannya?

Hee... jangan scroll ke next chap atau back to home dulu kalo belum vote.

╔╗╔═╦═╗╔╦╦╦══╗
║║║║║║║║║║╠╗╔╝
║╚╣╦║║╠╝║║║║║
╚═╩╩╩╩╩═╩═╝╚╝
⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣

Backstreet √TsukkiYamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang