07

299 38 1
                                    

Tsukishima dan Yamaguchi kini resmi menjadi sepasang kekasih. Walaupun hubungan Tsukishima dan Kageyama belum berakhir, Yamaguchi tidak terlalu memusingkannya. Karena Yamaguchi pernah membaca suatu artikel tentang orang kedua akan selalu di prioritaskan dibandingkan dengan orang pertama. Maka dari itu Yamaguchi tidak mempermasalahkan hal itu asalkan Tsukishima tetap memprioritaskannya. Lagipula Kageyama sekarang sedang tidak menginap di rumah Tsukishima lagi, jadi hubungan mereka pun tidak ada yang tahu selain karyawan toko.

Keduanya selalu menempel kemana pun mereka pergi layaknya sebuah prangko. Jalan berdua di tengah keramaian kota, asik bercanda tanpa menghiraukan tatapan orang yang lalu lalang. Mereka seperti memiliki dunianya sendiri. Dan karena mereka sudah percaya satu sama lain, mereka pun memutuskan untuk bertukar kunci rumah masing-masing. Katanya supaya tidak repot jika ada perlu dan tinggal masuk saja.

Saat bekerja pun Yamaguchi selalu tampil dengan senyuman di wajahnya. Karyawan di sana sudah biasa karena mereka sudah tahu tentang hubungan keduanya. Namun sepertinya ada satu orang yang masih tidak percaya dan juga tak rela jika pria yang ia sukai telah berhubungan dengan bosnya sendiri.

"Aku selalu kalah cepat dengan siapapun" ujar seseorang itu. Lalu berdiri dengan tangan bertumpu pada meja supaya lebih dekat dengan Yamaguchi.

"Maksudmu?" Tanya Yamaguchi bingung.

"Yeah, bukankah kau sekarang sudah berhubungan dengan bos?" Yamaguchi mengangguk.

"Jujur, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, di toko ini tentunya. Namun ternyata aku kalah cepat dengan si bos bermulut garam itu"

"E-eh? Benarkah itu? W-wah terima kasih dan maaf karena tidak tahu tentang perasaan mu, Terushima-san"

Terushima mengambil pulpen dan memutarnya searah dengan jarum jam kemudian kembali berkata, "Tidak apa-apa. Selagi undangan pernikahan belum tersebar masih ada kesempatan untuk mendapatkanmu kembali"

Yamaguchi terkekeh lalu memukul pelan lengan seniornya itu, "Kau bisa saja"

Terushima meletakkan tangannya di kepala Yamaguchi dan mengacak rambut hijau dengan cukup kasar. Sang empu hanya bisa menggerutu kesal karena rambut yang sudah di tata rapi kini berantakan. Terushima hanya tertawa dan Yamaguchi mengerucutkan bibirnya kesal.

"Yamaguchi, bisakah kau membantuku membawa kotak berisi mainan baru itu ke atas?" Tsukishima berkata sambil melirik tajam ke arah dua orang yang sedang asik bercanda. Sepertinya ia cemburu.

"O-oh, ya baiklah"

Yamaguchi pun mengikuti perintah Tsukishima dan membawa sekotak mainan baru dengan hati-hati melalui tangga. Untung saja barang yang sedang ia bawa tidak terlalu berat makanya ia bisa mudah membawanya hingga sampai di tempat tujuan. Namun pada saat dirinya sampai, tidak ada tanda-tanda Tsukishima ada di ruangan itu. Ia berinisiatif memanggil sang bos dan masuk ke dalam tempat ganti baju, siapa tahu ada pikirnya.

Setelah dibuka tirai penutupnya, Yamaguchi membuang napas gusar. Tidak ada Tsukishima disana. Tapi saat hendak pergi ke lantai bawah lagi, tangan Yamaguchi tiba-tiba di tarik dan punggungnya menabrak dada bidang seseorang. Mungkinkah?

"Tsukki!"

"Haha terkejut?"

Yamaguchi berdecih pelan dan mencubit perut yang sudah berotot itu dengan cukup keras membuat Tsukishima meringis karena lumayan sakit. Tapi karena tidak ingin membuang kesempatan akhirnya Tsukishima buru-buru menutup tirai dan menarik tubuh Yamaguchi kedalam pelukannya.

"Nanti ada yang datang, Tsukki"

"Tidak akan ada, mereka sedang sibuk melayani pelanggan di bawah" balas Tsukishima sambil mengelus punggung Yamaguchi. "Aku ingin bermesraan denganmu"

Backstreet √TsukkiYamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang