Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kalau ditanya hobimu apa, kamu selalu menjawab dengan kalimat tidak tau, apapun aku suka.
tapi, kalau aku lihat-lihat sepertinya kamu suka memasak. apapun yang ingin kamu makan, kamu tidak pernah memesannya lewat aplikasi order makanan. ya karena kamu ingin makan hasil buatan tangan rumahan.
kan di deskripsi juga ditulis buatan rumah. coba nih kamu baca, homemade.
kataku sedikit kesal karena saat itu benar-benar sedang lapar setelah pulang dari perjalanan panjang. tapi kamu tetap bersikeras untuk membuat sendiri hidangan makan malam.
kalau bikin sendiri udah jelas bersih, sayang. bahan-bahannya masih fresh lagi, baru tadi pagi kan kita beli di supermarket.
bantahmu dengan halus sambil mengusap rambutku yang sudah kusut. dan payahnya, aku selalu menurut.
kenapa sih setiap mau makan kamu musti masak? padahal kan kalau mendadak gini kita bisa pesan aja, simple bro.
aku berdiri di sampingmu yang sedang memotong sayuran hijau.
don't bro me.
ucapmu tegas seraya menunduk menatapku. kegiatan memotongmu berhenti sejenak. aku hanya tersenyum kaku saat itu, antara takut dan terkejut akan nada suaramu.
ya karena aku suka memasak.
sambungmu sambil melanjutkan memotong sawi untuk dijadikan acar merah.
nah, berarti hobimu itu memasak.
ah tidak juga, aku hanya suka melakukannya.
sebenarnya, kamu ini orang paling keras kepala yang pernah kutemui di dunia.
iya itu naman-
lalu, merindukanmu juga termasuk hobi? hanya karena aku suka melakukannya?
