1

237 7 2
                                    

Suara penyanyi dari dari tv yang lagi on pagi itu, membuat langkahku ingin melihatnya.
Suara indah dan wajah yang cantik, di iklankan di sana. Hanya beberapa detik durasinya sudah menghilang.

"Uhhhh dasar iklan" gerutuku meninggalkan ruang keluarga rumahku menuju dapur.

Sambil bersenandung mengikuti nyanyian si penyanyi tadi ku mulai aktivitasku pagi itu, memasak sebelum kerja.

"Sayang, bahagia sekali pagi ini. Ada apa ini..." Mamaku mendekatiku dan mencium pipiku.

"Ahhh..mama, kalau diam pasti ditanya. Ada masalah apa, Ri?" sambutku ke mamaku.

"Pastinya dong sayang.  Kan putri mama. Kudu tau anaknya. Masak apa sayang"

"Ini ma...nasi goreng. Buat bekal Rinda juga ke kantor" sahutku.

"Heiiii...wanita wanita cantik, ada disini rupanya. Wangi bener masakanmu kak. Masak apa sih..?" Adekku ikut nimbung. "Woww nasi goreng....enak nih kelihatannya" masih adekku.

"Ahh..Reina sama Renna...sana mandi, telat loh ke sekolahnya." kataku mendorong mendorong pergi.

"Siapin nasi gorengnya, ma. Rein mandi dulu" kata adekku menuju kamar mandi rumah sederhana kami.

"Cepetan Rein, biar gantian" teriak Renna.

}:‑)}:‑)}:‑)

Kenalkan nama ku Rinda Oktariana, usiaku 23 tahun. Anak perempuan pertama mama dan papaku dari 3 bersaudara.
Kami bertiga anak piatu, karena papa kami sudah tiada.
Aku bekerja di daerah Cikarang di sebuah perusahaan terkenal.
Orang bilang aku cantik, manis semapai dan apalah menurut mereka. Supel dalam bergaul dan sedikit pendiam heheheh...
Itu aja ya yang bisa aku diskripsikan....

}:‑)}:‑)}:‑)

Pagi itu dengan menaiki motor matik ku, aku memacu motorku yang terbilang jauh dari rumah ke kantorku.
Aku tidak ada pikiran apa apa waktu berangkat menuju kantorku. Diperempatan lampu merah, setelah menunggu hijaunya lampu di depan sana, seseorang dari mobilnya melirik aku.

Spontan aku melihatnya. Senyimnya di berikan padaku, dan kubalas dengan senyum. Rugi apa sih senyum ini.....pikirku.

Kudongakkan kepalaku melihat masih lampu warna merah....
Kulihat pria berkumis dalam mobilnya masih melihat ke aku.

Dan ketika lampu sudah hijau, kupacu motorku. Konsentrasi ku, agar cepat tiba di kantor.

"Busyeeet dah....ini angkot kok sesuka hatinya sih nungguin penumpang" gerutuku karena membuat macet jalan.

Kucoba ambil sedikit kemanan dengan harpan bisa melewati kenderaan yang lain. Naas bagiku menyerempet sedikit bamper depan mobil yang yang mau kulewati.

Sipemilik mobil keluar.
Alaaaaaammmmaaak....tampannya. Pria yang senyum tadi. Matiii akuuuu.....pasti panjang urusannya ini....

"Haiiiii......."sapanya dengan senyum indahnya. Dan dia melihat lecet di bamper mobilnya.

"Maaf mas, tak sengaja" kataku setelah membuka helmku.

"Gak apa apa. Tapi harus diselesaikan. Kita ke pinggir dulu."katanya.
Suara klakson motor dan mobil memekkaan telinga, agar kami segera menyingkir.

 RINDA ( AKHIR SEBUAH KISAH ) #DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang