2

109 6 1
                                    

Malas. Kata itu yang yang kulakukan ketika sudah jam pulang kerja. Aku harus menemui mas Angga, karena urusanku belum selesai sama dia.

Ribet bener dah kalau sudah punya masalah.

"Ri, kok belum beranjak gitu. Biasanya geh paling Wahid kalau sudah pullang" mba Nia menegurku.

"Ya mba. Agak cape..."

"Duluan ya..."

"Ya mba" sahutku.
Kubereskan mejaku dan tasku, kurapihkan rambutku dengan mengaca di kaca kecilku.
Aku keluar kantor menuju motorku.

"Kenapa didorong mba Rin..."tegur security pos keluar"kempes atau rusak motornya" tanyanya lagi.

"Tidak pak. Aku mau menemui teman diluar. Ribet kalau pake helm"

"Ok mba hati hati"
Dengan mendorong motorku keluar, aku melayangkan pandanganku ke sisi jalan. Benar aja mas Angga sudah menunggu agak jauh disana.

"Sore mas Angga" sapaku semanis mungkin. Dia berdiri di belakang mobilnya.

"Sore Rinda. Kok gak semangat gitu"

"Gimana mau semangat mas, urusan belum selesai."

"Maaf Ri, kalau mas Angga bikin kamu susah"

"Enggak apa apa mas. Katakan saja mas, berapa yang harus aku bayar. Ini tadi aku minjam dari kantor. Cukup gak mas 200" sedihku menyodorkan uang pinjamanku.

"Rinda, itu tidak cukup. Gini aja, ikuti mobilku, kita makan dulu. Ada kulineran dekat sini. Ikuti aku ya" pintanya

"Mas...tega benar sih bikin seorang perempuan begini. Aku tau mas, aku tidak bakal sanggup bayar kerusakan mobil mas....tapi buk...."

"Sssttttt....."dia menempelkan jarinya dibibirnya."Mas Angga tidak mempermaikan kamu, Ri. Aku mengajak kamu makan. Aku melihat kelelahan di wajahmu. Itu saja"

Aku menyeka air mata yang sudah terlanjur jatuh dipipiku.

"Ikut mas Angga ya" pintanya."tidak enak dihatin orang dipinggir jalan begini. Disangkanya aku apa apain kamu menangis begitu" katanya lagi.
Aku mengangguk.
Mas Angga masuk ke mobilnya dan menjalankannya.

Kuikuti dia dari belakang. Pikiranku kalut. Sepelik ini kah kalau kita bermasalah....
Lelah rasanya sehari ini....

Kami tiba di tempat yanh maa Angga mau i. Kulineran yang bagus. Payung payung besar tertata rapi. Sepertinya mahal mahal kalau makan disini...kayanya aku tidak sanggup kalau makan disini.

"Ayo RI...jangan bengong gitu" mas Angga mengajakku.
Kuikuti dia duduk dibawah payung besar berwarna warni.

"Mas, apa menyelesaikan masalah harus kesini mas."

"Rinda, aku tidak punya masalah dengan kamu. Apa yang harus diselesaikan?. Nih menunya, pilih apa yang kamu suka"

Aku bengong ketika mas Angga mengatakan tidak punya masalah.
Hatiku bertanya tanya....maksudnya apa.

"Enggak biasa makan seperti ini mas. Gak tau apa yang harus aku lakukan."

"Rinnnndaaa ...wanita pekerja dan secantik kamu gak pernah hangout kulineran?"
Aku menggeleng.

"Sayang uangnya kalau dibelanjain begini. Hanya pribadiku yang menikmati mas"
Mas Angga menatapku heran dan menyenderkan tubuhnya ke kursi yang diduduki.

 RINDA ( AKHIR SEBUAH KISAH ) #DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang