2̸7̸

117 46 50
                                    

🍃

Sentakan rasa panik membuat tubuhku bergetar hebat. Kegelapan menyerbu pikiranku yang kosong. Kepalaku kembali berdengung. Tidak lama, gambaran acak kembali berputar cepat.

Aku kembali mendapat penglihatan!

Angin kencang berputar di sekelilingku. Portal gelap terbuka di bawah kakiku. Manusia setengah serigala berdiri di hadapanku, seringaiannya terlihat mematikan.

Tubuhku terguncang. Penglihatan itu perlahan memudar. Aku cepat-cepat membuka mata.

"Sial! Siapa peri itu sebenarnya!" Aku mendengar makian Joel, namun tidak ada siapapun di hadapanku. Hanya hamparan padang pasir kosong.

Aku berputar. Mataku terbuka lebar, terkejut melihat tangan Joel sudah mengepal di jubah Delton.

"Dia peri kegelapan," jawab pria elf dengan tenang. Tangan Joel semakin erat di jubah pria elf itu.

"Kenapa matanya berubah hitam!" maki Joel. Aku berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

"Dia peri kegelapan," ulang Delton.

Joel tertawa muak. "Persetan! Aku tahu dia peri kegelapan! Apa hubungannya dengan batu hitam itu?"

Teresa berjalan mendekat ke arahku. Napasnya naik turun. "Dia peri penjaga batu hitam," ujar penyihir itu. Suara dalamnya sedikit bergetar saat mengucapkan batu hitam.

Aku melihat Delton menghela napas berat. Sebelah tangannya merenggut pergelangan tangan Joel. "Jika kau ingin tahu perjanjian apa yang terjadi, kau bisa tanyakan pada temanmu. Aku tidak berhak mencampuri urusan kalian!"

Aku mendengus kesal. Bagaimanapun, Delton benar! Mungkin Havi tidak menceritakan semuanya. Atau dia juga tidak tahu apa-apa!

"Lagian, kalian akan kembali. Portal sudah mulai menggelap." Delton mengusap wajahnya dengan kasar. Aku melihat noda gelap di rahang kanannya. Pendar sihirnya juga memudar.

Joel menarik seringai yang bagiku terlihat mengejek. "Vanya tidak mau kembali. Aku tidak bisa membawanya begitu saja. Kekuatannya bisa mengoyak portal. Lalu," Joel mengangkat tangannya, kedua mata itu memandang langit. "Kita akan terjebak di sini. Setidaknya sampai mereka menemukan portal lainnya!"

Benar yang Joel katakan. Vanya bisa menyerang portal dengan menghancurkan alirannya. Jika Joel memaksa membawa Vanya, peri itu bisa saja menghancurkan portal. Aku tidak mau terjebak di padang pasir ini!

"Dia kuat! Dan bertambah kuat setelah serangkaian mimpi buruk yang ia sebarkan," imbuh Teresa.

"Mata itu sudah dirasuki oleh Of!" ujarku panik. "Apa kalian juga melakukan uji coba?"

Aku mendapat sorotan tajam dari Delton. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!" ujarnya geram.

Teresa tertawa pelan, "bisa saja peri itu gelap mata karena menginginkan kekuatan instan?" Penyihir itu menatapku, "bagaimana menurutmu? Apa makhluk yang kalian sebut Of itu bisa meningkatkan energi sihir kalian?"

Mulutku terbuka mendengar pertanyaan Teresa. Grade-ku meningkat karena Of!

Joel mendecih, "ayo putuskan. Kita pulang sekarang, atau kalian memiliki rencana untuk membawa Vanya tanpa perlawanan?"

Aku berpaling, menatap Teresa dengan kening berkerut. "Apa Teresa bisa menciptakan borgol sihir seperti Lillian?"

Teresa mendengus, "aku menghancurkan orang! Bukan mengikatnya!"

Aku kembali melirik Delton dan Joel. "Regen bisa! Tapi dia tidak di sini. Setidaknya, dia mungkin pulih besok siang. Jika kau butuh bantuan dari kami, kau harus menjawab pertanyaan kami." Aku ingin tahu, ada kaitan apa antara Sweven dan Tube Corp. Kekuatan apa sebenarnya yang ada pada batu hitam itu!

ϲ Ӏ ɑ ղ ժ ҽ Տ Ե í ղ ҽTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang