STORY'#8 ~ NEW MEMBERS

1.6K 203 0
                                    

Tak terasa sembilan bulan berlalu dan kini adalah hari yang di tunggu-tunggu dimana anggota baru keluarga itu akan hadir.

Satu hari sebelum hari kelahiran, Jooheon dengan satu keluarganya sudah berada di rumah sakit. Dan hari ini, ketegangan itu akan berakhir jika operasi dapat berjalan dengan lancar.

"Kenapa Ibu belum keluar Ayah?". Tanya Areum penasaran, Ibunya sedari tadi masuk keruangan itu dan tak kunjung keluar juga.

Meskipun di liputi kecemasan Jooheon berusaha tersenyum agar anaknya merasa tenang. "Ibu masih berjuang didalam sana, dan kita harus berdoa agar Ibu cepat keluar begitu juga dengan adik bayinya".

"Apakah sangat lama?".

Melihat Ayahnya yang gundah, Sarang berinisiatif menggendong adiknya. "Jika Areum bertanya, nanti Adik bayi tak mau bertemu dengan Areum".

Areum membulatkan matanya dengan lucu. "Benarkah?".

Sarang mengangguk meyakinkan. "Benar, jadi sekarang kita duduk dan berdoa. Paham?".

"Ba–baiklah". Sarang kemudian duduk di samping Ayahnya dengan memangku adiknya.

Sebenarnya ia juga merasa cemas dan khawatir tentang kondisi Papanya disana. Berulang kali ia meyakinkan hatinya jika Papanya akan baik-baik saja begitu juga dengan calon adiknya.

Lalu tak lama Ayah Jooheon datang dan segera bertanya bagaimana kondisi menantu beserta dengan cucunya.
"Sejak tadi operasi itu belum selesai Ayah". Jawab Jooheon.

"Apakah sudah lama?".

"45 menit sejak Changkyun mengalami kontraksi".

Ayah Jooheon menghembuskan nafasnya dengan panjang, lantas ia duduk di samping Sarang dan menatap Putri cantik Putranya.

"Areum lapar?".

"Iya Kakek". Jawab Areum dengan cepat.

"Jika begitu ayo pergi makan". Ajak sang Kakek.

"Tidak mau, Areum mau menunggu Ibu".

Sarang tersenyum begitu juga dengan Kakeknya, Areum ternyata sudah tak sabar ingin menemui adiknya.

Waktu terus berjalan hingga lampu indikator padam menandakan jika operasi telah selesai.

Lalu dua perawat keluar dengan membawa bayi di masing-masing gendongannya. "Bayinya sangat tampan dan putih. Mereka juga sehat".

Semua segera berdiri begitu perawat itu keluar, lantas Areum menatap adiknya dengan penuh binar. Sementara Jooheon matanya berkaca-kaca karena perasaan haru.

"Baiklah sekarang bayinya akan kami bawa, dan Ibu mereka akan kami pindahan di ruang perawatan".

"Baik". Jawab Jooheon dengan suara pelan.

Perawat lantas pergi dan Areum merengek minta ikut, dan terpaksa Sarang mengikuti perawat itu hingga ke ruangan dimana bayi baru dilahirkan terkumpul.

"Kau tidak memberitahu jika mereka kembar Joo?". Protes Ayah Jooheon.

"Kejutan". Jooheon tersenyum tipis, dan tak lama Changkyun keluar dalam keadaan belum sadarkan diri.

**

Keesokan paginya, Jooheon mengenakan baju steril saat mengambil anaknya dan membawanya pada ruangan Changkyun sementara bayi satunya perawat yang menggendongnya.

Pagi ini Changkyun ingin melihat bayi kembarnya yang sudah lama mereka nantikan.

Bayi yang di programkan agar kembar baik secara medis maupun secara alami yang di lakukan Changkyun agar impian Jooheon memiliki anak kembar bisa terwujud.

Daily StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang