Prolog

59.8K 2.7K 437
                                    

Cerita ini diperkirakan ditulis pada 30 September 2021, lalu mulai dipublikasikan 2022. Beberapa riset dilakukan untuk mencocokan cerita fantasi ini dengan sejarah yang ada, setelah itu dirangkum sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan dimengerti.

Beberapa cerita ada kaitannya dengan sejarah yang author kutip sedikit sedikit. Nanti akan dibuatkan note sebagai penjelasan di akhir chapter.

Panggil author dengan sebutan mommy, ibu, bunda, mama, atau boleh senyamannya saja ^^

~Jenderal.J.~

"Jaehyun, beberapa abad yang lalu peperangan berlangsung di tanah ini, di negeri ini, antara kita dan suku Maya, suku yang terkenal sangat kejam dengan perhitungan yang sangat akurat mereka. Kala itu mereka membantai habis setengah warga kita termasuk ayahmu."

"Kalian suku Maya melakukan pembantaian terhadap kami! kalian suku yang tidak memiliki kemanusian!"

"Bagaimana kalian bisa membunuh anak-anak dan para wanita?! Dimana hati nurani kalian?!"

"Suku maya dan pemerintahan terus berperang, saling membunuh bahkan menghilangkan nyawa yg tak bersalah. Pemerintah kita berusaha melindungi anak-anak, para wanita, dan seluruh masyarakat kita bertahun-tahun lamanya dengan mengorbankan begitu banyak prajurit dan jenderal kita, Jaehyun."

~~~

"... Mereka yang dulu kita berikan setengah wilayah kita malah mencoba merebut seluruh tanah ini." -Suku Maya

" -Suku Maya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J. Alexander Jaehyun Aleron

Seorang Jenderal muda kelahiran tahun 1914, tepat pada 14 februari dengan nama panggilan Jaehyun.

Katanya, arti namanya; Aleron adalah seorang Kesatria, itulah yang Jaehyun tahu saat sang kakek meminta dirinya duduk bersila didepan rumah mereka, melihat beberapa anak-anak yang baru pulang sekolah sekitar pukul 12:30.

"Cita-cita mu ingin seperti apa, Jae?" tanya kakeknya.

Jaehyun diam sejenak, anak usia 10 tahun itu tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

"Kakek ingin aku seperti apa?"

Bukannya menjawab Jaehyun malah bertanya balik membuat kakeknya tersentak, kemudian kembali tersenyum.

"Seseorang yang bisa melindungi orang lain." Jawabnya. "Kau tahu, negara ini masih membutuhkan sosok tangguh sebagai pemimpin yang membela kebenaran."

Jaehyun menatap langit yang kini nampak begitu cerah.

"Tidak ada yang benar di dunia ini kakek." gumam Jaehyun pelan, menoleh menatap pria tua itu, "Sejauh yg aku lihat, faktanya mereka hanya saling membunuh dan mati karena dua hal. Pertama karena mengambil, kedua karena mempertahankan."

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang