Part 20: Suku Muisca dan Tanah Kelahiran Hydra

15.7K 1.7K 438
                                    

Song Request: Its Amazing
By: Jem
-Don't forget to play the song

*Jika ada Typo bilang saja ya ^^

Makedonia, Maret 1939 H-2 Peperangan 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makedonia, Maret 1939
H-2 Peperangan 1

Nyanyian Siren terdengar kembali merdu namun membuat merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyanyian Siren terdengar kembali merdu namun membuat merinding. Di gerbang Makedonia ini beberapa makhluk lain datang menatap Jaehyun tajam seolah keberadaan mereka terancam

Sosok wanita dengan tubuh setengah ikan yang lain pun bermunculan, asyik bergelayut di sisi sungai yang lain.

"Siapa yang menunggu kau pulang? Tidak penting itu, para pemuda tampan." Ucapnya, perlahan berenang menuju kapal Jaehyun dan Mark lantas bergelayut disana sambil merebahkan kepala bertumpu tangan.

"Kemarilah, kikik.. kami bisa memberikan kenikmatan untuk kalian."

Tidak ada jawaban, membuat wanita tersebut berdecak kesal.

"Terlalu lama berpikir, kikik.." Tawanya sembari berbalik, "Ayo."

Para Siren yang lain tersenyum, kemudian merangkak turun dari batu sungai guna mengerumuni kapal Jaehyun dan Mark

Ekor mereka bergerak cepat, satu persatu tiba di bibir kapal lantas menaikinya dengan tawa yang terdengar sumbang. Begitupun para hewan buas yang lain pun ikut memberanikan diri untuk mendekat.

Jaehyun mengangkat pedang miliknya, mengayunkan cepat membuat para wanita itu mundur.

"Pergilah." Geramnya.

Mereka saling pandang, lalu tersenyum malu. "Tampan dan menawan."

Pemuda ini sangat kekar dan pemberani bak kesatria, lihat tatapan setajam elang dan raut datar itu. Keren sekali.

"Kau harus menjadi suami kami." Ucap mereka kembali berani berenang, berusaha menggapai tubuh Jaehyun dengan jemari berlendir dan penuh akan sisik dengan warna gelap.

Mark menggaruk tengkuknya malas. Untung ia memakai topengnya, jika tidak wanita-wanita penggoda ini juga pasti mengincarnya.

"Minggirlah siren-siren, kalian membuang waktu." Mark menodongkan mata pedangnya kepada salah satu Siren paling dewasa dan paling bertubuh besar, membuatnya menggeleng cepat.

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang