Part 29: Rapat Peperangan Kedua

19.4K 1.8K 458
                                    

*Halo ^^ Kita akhirnya bisa bertemu lagi. Bagaimana kabar kalian semua? Mommy harap baik-baik saja ya.

*Maaf mommy baru bisa kembali up, selain kesulitan mencari feel mengakhiri ceritanya, mom juga dijahilin daddy perkara mom yang lupa password wattpad.

*Mommy berencana akan menjelaskan semua permasalahan yang ada hingga benar-benar tuntas. Setelahnya kita fokus ke perang kedua. Namun, ketika mom tambahkan ternyata sampai 7000+ word setara dua part full, dan 3 part sedang. Itu akan melelahkan untuk dibaca. Jadi mom undur untuk pembahasannya ke part 30.

*Jika ada Typo apa passwordnya? Hihi, bilang sama mommy ya ^^

Taeyong memeluk tubuh sosok tegap di depannya dengan begitu erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong memeluk tubuh sosok tegap di depannya dengan begitu erat. Matanya terpejam, sembari menghela nafas berat kala perasaan gundah kembali mengisi hatinya sejak kembalinya mereka dari jalan-jalan kemarin. 

Perlahan jemarinya mengelus dada bidang pria di depannya kala sore itu mulai berganti malam.

Tok tok..

Pandangan Jaehyun yang tadi lembut seketika berubah dingin sembari melirik pintu kamar yang diketuk. Terlihat terusik karena waktunya bersama sang Ratu diganggu.

"Jenderal, rapat untuk peperangan kedua akan dilangsungkan dua jam lagi." Ucap seorang tentara di luar kamar, terdengar hati-hati di heningnya kamar.

"10 menit lagi saya akan kesana." Jawab Jaehyun dingin dengan nada datarnya.

"Baik, Jenderal."

Jaehyun kembali menoleh kearah Taeyong, tangannya senantiasa melingkar di pinggang ramping sang Ratu yang sekarang juga kembali menatap matanya.

"Saya ada rapat untuk peperangan kedua, anda tunggu saja disini." Ucap Jaehyun membuat Taeyong diam sejenak, perlahan ia menggelengkan kepala.

"Aku juga akan ikut.. Berperang."

Sempat tangan Jaehyun lunglai seketika, sebelum kembali pria itu menarik nafas lantas semakin mendekatkan paras mereka berdua.

"Tak bisa, tujuan peperangan adalah melindungi anda. Tak akan saya biarkan anda ikut dan terluka." Suara Jaehyun rendah, parau terdengar.

Taeyong sedikit mengenggam seragam militer Jaehyun, tercium wangi darahnya yang masih melekat saat pertempuran Jaehyun dengan Cerberus dulu.

"Apa artinya Ratu jika hanya bersembunyi dibalik punggung prajuritnya? Biarkan aku ikut berperang, aku tak selemah yang kau kira." Suara Taeyong halus.

Jaehyun mengusap sudut mata Ratu Maya tersebut, menatap paras cantik yang terlihat begitu yakin tanpa keraguan.

"Bagaimana jika Maori berhasil merebut anda dari saya?"

"Dia tidak akan mampu melakukannya." Taeyong berbisik.

"Dia cukup mampu."

Lelaki cantik di depannya terdiam menarik nafas sebentar, kemudian menatap lembut.

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang