Keesokan harinya nazila berkunjung kerumah arthama sesuai janji mereka semalam akan bermain bersama. Di halaman sudah terlihat bilasmi sedang menyiram rumput dan tanaman
"Bi"
"Eh ada non zia, tumben pagi-pagi kesini non"
"Iya mau main aja"
"Tapi den thama nya belum bangun non"
"Yaudah gapapa bi, zia masuk dulu ya"
Nazila pergi meninggalkan bi lasmi lalu masuk kedalam rumah arthama
"Assalamualaikum"
"Eh ada anak ibu pagi-pagi sudah datang"
"Iya bu, ibu libur kah?"
"Engga ibu masuk kerja, zia mau ke thama? Langsung aja naik, sekalian tolong bangunin ya"
"Iya bu, zia ke atas dulu ya"
Ratna hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum. Nazila menyusuri anak tangga di rumah arthama dan dia sampai di depan kamar arthama
"Ecaaaaa"
Tok tok tok
"Ini zia, bangun buka pintunya"
Lalu pintu kamar sebelah terbuka, ya benar itu kamar rachel
"Hallo Kak acel, zia berisik ya ka? Maaf ya kak"
"Eh ada zia, engga ko, masuk aja ke kamar nya zi, ntar kalau dia marah bilang aja gue yang suruh"
"Em okey deh kak"
"Thama zia masuk ya di suruh ka acel"
Nazila membuka pintu kamar arthama perlahan, lalu ia melihat bertapa rapih kamar sahabat laki lakinya itu. Nazila melihat semua sudut kamar arthama secara keseluruhan. Dia takjub akan lukisan arthama.
"Pengen deh eca sengaja lukis sesuatu buat zia" kata nazila
"Mau aku lukiskan?"
Nazila terkejut karena dia pikir arthama masih tertidur
"Ko diem?"
"Gapapa"
"Thama mandi dulu, kamu mau nunggu dimana zi?"
"Dikamar aja ah"
"Yaudah aku ke kamar mandi bawah"
Nazila mengangguk dan tersenyum, lalu arthama pergi meninggalkan nazila sendirian dikamarnya. Sangat khas aroma kamar arthama entah apa yang disemprotkan ke kamarnya tetapi wangi nya memang seperti parfum arthama.
Arthama selain bersih, rapi dia juga adalah orang yang sangat wangi, parfum yang ia pakai sangat enak untuk dicium tidak membuat segak dan ada yang aneh ketika nazila meminta parfum itu bau yang dikeluarkan beda tidak seperti bau arthama.
Nazila melihat pajangan foto yang ada di kamar arthama ternyata foto mereka yang kemarin sudah dipajang rapi oleh arthama, mungkin yang membuat dia bangun telat adalah dia mencetak semua foto itu.
Zia bakalan kangen kamar ini walau zia ga sering ke kamar ini tapi zia pasti bakalan kangen. Zia harap thama ga akan berubah walau zia jauh. Tetep jadi sahabat terbaik buat zia. Batin Nazila
"Zi, udah makan belum? Nih thama bawa nasi goreng dimakan ya" tiba-tiba arthama datang dengan membawa 1 piring nasi goreng ditanganya
"Tau aja zia lapar, eh tapi eca ko wangi banget suka deh zia sama wangi nya"
"Oh iya? Ga kecium tuh sama aku" jawab arthama dengan canggung karena dia merasa malu dipuji wangi oleh nazila
Mereka makan bersama, banyak cerita masa lalu yang mereka ceritakan ulang, dari mulai kejadian arthama yang jatuh karena boneka nazila dan hal-hal lainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Teen Fiction"Hal yang tidak bisa dihindari dan akan terus ada dihidupku sama seperti kamu" Ini kisah antara Nazila Syaharani Mahardika dengan Arthama Putra Mahesa. Saling kenal karena kejadian bodoh di waktu kelas 3 Sekolah Dasar. Seiring berjalannya waktu mere...