Hari ini dimana hari yang dijanjikan waktu minggu kemarin. Yaitu keluarga nazila akan datang makan malam bersama keluarga arthama.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Mbak tika pulang ternyata" kata ratna sambil berjalan menghampiri pintu depan
"Iya mbak juga pingin ikutan makan-makan bareng zia sama keluarganya, walau mba jarang ketemu tapi mba sedih juga bu"
"Makasih ya mba udah mau pulang"
"Iya bu" cantika pun memeluk erat ibunya
"Udah pelukannya ibu belum beres masak kasian bi lasmi sendiri"
"Rachel sama baginda mana bu?"
"Mas kalau ga salah lagi ngelukis, rachel ngerjain tugas dulu tadi katanya"
"Oh yaudah tika ke atas ya bu sekalian mau mandi"
"Iya mba"
Cantika mulai menaiki anak tangga ke lantai dua untuk menemui dua adiknya, terlihat arthama sedang berbaring di lantai sambil memegang kuas dan sesekali menggaruk kepalanya, dan tangannya yang penuh coretan dari cat lukis.
"Heh baginda"
"Duh seriusnya"
"Ih masih ga denger"
"Arthama putra mahesa" teriak cantika
Arthama kaget mendengar teriakan itu, dan ia langsung menoleh ke arah cantika
"Eh mba tika pulang"
"Lagi apa si serius banget"
"Ini rapihin lukisan di jaket buat zia"
"So sweetnya baginda ku ini, eh"
"Apa?"
"Zia disana sampai kapan?"
"Ga tau, lama mungkin sampai semua urusan ayahnya selesai"
"Hebat ya ayahnya bisa sampai buka usaha dia disana"
"Iya, papah suka keluar kota tapi ga pernah ajak kita, malah ga pernah ketemu lagi"
Cantika terkejut mendengar ucapan arthama dan langsung mengalihkan topik pembicaraan
"Eh itu ngelukis gambar apa?"
"Ini bunga mawar bagus ga mba? Rapi ga mba?"
"Bagus rapi, jagoan kali lah baginda ku ini"
"Nanti di bawah nya pake inisial ku mba"
"Apa inisial nya?"
"AP.M, inisial nama ku mba"
"Bagus bagus, lanjutin aja mba mau ke kamar dulu mau mandi terus nanti kebawah bantu ibu sama bi lasmi"
"Iya, ini sebentar lagi ko udah nya thama turun kebawah"
Lalu rachel pun tiba-tiba datang dan mengagetkan semua nya
"Hello everyone rame bener sih"
"Chel kebiasaan deh rusuh banget"
"Satpam rumah muncul gaes"
"Apa lo thama ngajak ribut mulu, ada mba tika tiki teko ku ternyata" sambil mencubiti pipi cantika
"Sakit chel udah ah"
"Kangen aku mba kangen banget, cape aku sama si thama berantem mulu emosi ku selalu membludak kalau sama dia mba"
"Harus akur lah, kan kaka ade coba pelukan sekarang kaya dulu kalian kecil pasti lucu"
"Ih geli mba harus pelukan sama satpam takut di getok"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Ficção Adolescente"Hal yang tidak bisa dihindari dan akan terus ada dihidupku sama seperti kamu" Ini kisah antara Nazila Syaharani Mahardika dengan Arthama Putra Mahesa. Saling kenal karena kejadian bodoh di waktu kelas 3 Sekolah Dasar. Seiring berjalannya waktu mere...