[!!CERITA INI BISA JADI TIDAK BERLANJUT.!!)
"Lo kayak gini ga ada bermaksud apa-apa kan, Tee?.." Ucap New disampingnya, merasa canggung.
"Kita saling nganggap temen kan??.."
"Tee!"
"Itu kamu."
"Saya nganggapnya lebih." Balas Tee, sambil menghela na...
Sebelum lanjut. . . Can u guys help me by voting? Makasii yang udah :3 -+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Lupakan soal New yang sekarang sedang emosi karna tingkahnya Reza. Kini saatnya berbicara bagaimana keadaan Tee hari ini. Tidak semudah yang kalian pikirkan tentang pesan Tee tadi. Tee juga merasa sangat gugup, bahkan tidak enak karena ia baru saja memainkan Handphone New dan melihat nomornya. Contohnya dengan hal Kak Bumi tadi.. soal--.. 'pesan dihapus'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Emm.. Tee memang sempat membuka handphone New dan mendapatkan pesan itu. Ia tidak ingin ikut campur urusin orang lain.. tapi jika ingin mengetahuinya saja---... Boleh kan(?)
"New.. s-sayang... !!? hah???.." Tee segera menghapus pesannya tadi. Ia lupa bahwa handphone ini harus segera dikembalikan.
"Kak.. Bumi...." Tee masih ingin mengetahuinya.. "Mereka seorang kekasih...??" Pikir Tee. ======== Lupakan soal keraguan Tee tadi.. kini Tee segera save nomor New tanpa sepengetahuannya.. Tee tidak memikirkan hal apapun.. hanya saja disini ada sedikit kesempatan. Sehabis dihukum Tee segera pulang kerumahnya dan--.. dia lebih memilih untuk tidak mandi malam ini. Hanya ingin mencoba chattan dengan seseorang.. jika dia bisa. Merasa gugup.. karna ini pertama kalinya Tee bersikap seperti ini. Hanya dengan-- 'New'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masa gini sih.." gugup Tee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
