35

240 23 0
                                        

Hai gaes

Makasih yang udah ngikutin
Dear, my little friend
Sampai sini

Jangan lupa vote ya, dan
Jangan lupa follow biar tidak ketinggalan info dari
Dear, My Little Friend



Have fun gaes👐





Bagas mendorong Cantika dengan keras dan jatuh ketanah perutnya ketatap batu besar disitu. Perut Cantika pendarahan begitu banyak.

"Awhh sakit" ujar Cantika

Kak Aldo dan Amara sudah tau kalau Cantika pasti kesini, Amara dan kak Aldo melihat Cantika pendarahan yang cukup banyak buru-buru membawa Cantika kerumah sakit.
Setelah sampai dirumah sakit, dokter kandungan yang ditemui waktu itu ada juga dirumah sakit ini.

"Kenapa lagi ini?" Tanya dokter itu

"Cepetan dok" ujar Amara

1jam lamanya dokter kandungan itu mengecek keadaan Cantika didalam. Amara selalu saja khawatir dengan keadaan Cantika Yaa padahala dulu Cantika tidak sukanya dengannya.

"Gimana dok keadaannya?" Tanya Amara

"Untung saja segera dibawa kesini kalau tidak bisa saja bayi yang dikandung mati" ujar dokter

"Sekali lagi saya ingatkan sama anda yang sebagai suaminya, Tolong dijaga baik-baik istrinya. Kalau sampai kejadian ini lagi bisa saja bayinya mati" lanjut dokter

Amara sedari tadi hanya menahan tawanya itu. Setelah kepergian dokter, Amara tertawa lepas.

"Ketawa aja terus" ujar kak Aldo kesal

"Tapi Lo udah pantes kok dipanggil bapak-bapak" ujar Amara sambil menahan tawanya

"Terus aja gitu" ujar kak Aldo tambah kesal

"Gitu aja ngambek" ujar Amara

Sepulang dari rumah sakit Cantika, Amara dan kak Aldo langsung kerumah Cantika yang udah direncanakan Amara. Sampailah dirumah Cantika

"Kita pulang aja deh" ujar Cantika

"Gak kita udah sampai, masa pulang sih" balas Amara

"Assalamualaikum" salam kak Aldo

"Waalaikumsalam" balas mama Cantika

"Kamu ngapain pulang, katanya gak mau balik ngapain pulang segala" lanjut mama Cantika setelah membuka pintu

"Tante kita bicara dengan baik-baik ya" ujar Amara

"Ngapain kamu belain dia" ujar mama Cantika

"Tante tenang dulu, Cantika bisa jelasin" ujar Amara

"Kalian siapa belain dia, mending kalian semua pergi" ujar mama Cantika sambil mendorong Amara

"Tante jangan kasar dong, kita cuma mau bantuin anak Tante" ujar kak Aldo kesal

"Kak Aldo jangan gitu" ujar Amara pelan

"Tante, boleh kita masuk?" Ujar Amara

"Kita bakal bantu Cantika, Tante tenang aja" lanjut Amara

"Silahkan" balas mama Cantika mulai baik

Amara , kak Aldo masuk kedalam rumah Cantika. Amara melihat sekitar ruang tamu terdapat foto Cantika dan sekeluarga. Amara terharu melihat foto Cantika sekeluarga itu, tapi tidak dengan keadaannya sekarang.

"Tante kedatangan kami kesini untuk menjelaskan kalau Cantika tidak salah seutuhnya" ujar Amara

"Sebenernya Tante juga kangen kan sama Cantika?" Lanjut Amara

"Saya juga sebenarnya sayang banget sama Cantika" balas mama Cantika

"Terus kenapa Tante tega melantarkan anak Tante?" Ujar Amara

"Tante sayang banget sama Cantika, tapi keadaan yang membuat Tante jadi seperti ini" ujar mama Cantika

"Tante juga tidak tega dengan kondisi Cantika saat ini, tapi Cantika udah membuat Tante kecewa" lanjut mama Cantika

"Amara kasih saran Tante, kalau Tante sayang sama Cantika seharusnya jangan ninggalin Cantika saat terpuruk seperti ini" ujar Amara

Mama Cantika terdiam mendengar saran dari Amara, tapi juga Amara ragu dengan sarannya itu karena mama Cantika tegas terhadap sesuatu.

"Maafin mama Cantika" ujar mama Cantika

Cantika dan mama nya berpelukan. Beberapa saat papa Cantika pulang, papa Cantika melihat Cantika dan mamanya berpelukan.

"Ngapain kamu kesini?" Ujar papa Cantika lantang

"Pah, sabar pah" ujar mama Cantika

"Kalian juga siapa kesini?" Ujar papa Cantika tegas

"Papah dengerin mama, apa papa gak kasian melihat kondisi anak kita sekarang? Apa papa tega melihat Cantika dijalanan seperti orang gelandangan? Apa papa tegaa?" Ujar mama Cantika sampai mengeluarkan air mata.

Papa Cantika merenung, kita semua juga tidak tahu apa yang dipikirkan oleh papa Cantika.

"Maafin papa, Cantika" ujar papa Cantika tersadar

"Gapapa kok mah pah, Cantika juga minta maaf udah ngecewain papa sama mama" ujar Cantika sambil memeluk kedua orang tuanya itu

"Makasih ya Amara, kak Aldo" lanjut Cantika

"Sama-sama" ujar bebarengan

"Besok-besok jangan lupa main ya kesini, biar Cantika ada temennya" ujar mama Cantika

"Iya Tante, kita pulang dulu ya" ujar Amara




Gimana nih, chapter ini? Seru kah?
Menegangkan kah?
Coba kalian komentar ya
Dan jangan lupa vote juga🥰


Dear, My Little Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang