Jalanan siang ini cukup ramai oleh orang-orang yang sedang mencari makan di jam istirahat kantor seperti saat ini.
Banyak pekerja kantoran ataupun mahasiswa yang duduk mengobrol bersama teman-teman mereka baik di dalam cafe maupun tempat makan yang lainnya.
Ini mengingatkan Sasuke akan kebiasaan dulu ketika masih bekerja sebagai pekerja kantoran, bila sudah waktunya jam istirahat mereka pasti akan mengajaknya keluar makan di cafe terdekat.
Sudah empat bulan ini Sasuke kesulitan mencari pekerjaan, dia hanya berdiam diri di rumah dan menghabiskan uang pesangon yang ia dapatkan sebelumnya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu.
Keadaan ini bahkan lebih buruk daripada sebelum ia bekerja di perusahaannya dulu. Karena saat sebelum di rekrut oleh mantan perusahaannya ia bahkan hanya menghabiskan waktu sekitar dua minggu untuk menganggur.
Tapi kini, bahkan sudah empat bulan berlalu Sasuke masih belum mendapatkan pekerjaan baru, padahal tabungan dan pesangon nya sudah mulai menipis, jika ia belum segera mendapatkan pekerjaan baru maka bisa di pastikan ia akan kelaparan dan di usir dari flat sewaan nya.
Saat Sasuke memikirkan apa yang harus dilakukan hari ini, di mana ia harus mencari pekerjaan baru, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak bahunya yang mengakibatkan ia dan si pelaku terhuyung karena benturan yang cukup keras di tambah posisi Sasuke yang tidak siap karena melamun.
Dugh!
"Akh sial, apa kau tidak menggunakan matamu untuk melihat saat berjalan?!""Maafkan aku tuan, aku sedang terburu-buru, maaf, apa anda terluka tuan?“
" Akh.. Sial, aku tidak apa-apa, lain kali berjalanlah pelan-pelan dan lihat sekelilingmu"
"Baik.. Sekali lagi maafkan aku tuan"
Sungguh sial hari ini bagi Sasuke, ia merasa sepertinya nasibnya benar-benar menjadi sangat menyedihkan.
Saat Sasuke masih merapikan pakaiannya tiba-tiba ponsel orang yang menabraknya tadi berdering kencang, seperti sirine ambulans.
Kriing.. Kriing.. Kriing
Dengan sigap orang tersebut mengangkat panggilan telpon tersebut, dengan posisi masih berdiri di depan Sasuke yang sedang merapikan pakaiannya dengan wajah kesal.
“hallo.. Ada apa, kenapa kau menelpon ku sekarang, aku bahkan sedang di jalan menuju kafe“
"aku tidak tau jika kau sudah di jalan, aku hanya ingin mengatakan jika hinata mengundurkan diri dari kafe, suratnya ada di meja ruangan mu"
"Ah, baiklah, terimakasih sudah memberitahu ku"
"Hm, sekarang kau harus segera mencari penggantinya, aku malas jika harus mengatur keuangan kafe juga, aku sudah mengurus ketersediaan bahan, peralatan dan perlengkapan dapur"
"Baiklah, besok kita akan membuat iklan lowongan pekerjaan"
Sasuke tidak bermaksud menguping, salahkan saja orang yang menabraknya dan sekarang malah mengangkat panggilan dan mengobrol di depannya, jadi Sasuke bisa mendengar obrolan mereka.
Samar-samar ia mendengar sepertinya mereka akan membuka lowongan kerja dan mencari pegawai baru.
Ini kesempatan baik baginya, setelah menganggur selama empat bulan, ia harus segera mencari pekerjaan baru sebelum ia benar-benar kehabisan uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua (Slow Update)
Fiksi PenggemarNaruto hanya ingin melihat, apakah Sasuke masih sama seperti ketika mereka masih duduk di bangku SMP egois, impulsif dan menyedihkan mudah menyukai mudah bosan kemudian buang begitu saja, tanpa berfikir bahwa roda kehidupan berputar