chapter 6 : Kakak Beradik

954 120 3
                                    


Typo menyebar di mana mana,

Harap maklum :)

TUK.

Sunghoon menjatuhkan kapaknya ke lantai. Anak itu menekuk lututnya takut di belakang Jake, Sunghoon agak terkejut dengan aksi Jake yang memeluk Sunghoon secara tiba tiba.

Jika saja Jake tidak bangun dari jatuhnya dan menghalangi Sunghoon untuk tidak menerbangkan kapaknya itu, mungkin anak itu sudah berbaring tak bernyawa malam ini.

"Sunghoon sudah plis.." Jake memeluk Sunghoon sambil terisak takut. Ia tak tau apakah dengan memeluk Sunghoon bisa menahan sisi iblis yang ada di dalam jiwanya.

Mungkin saja Sunghoon mendorongnya lagi untuk menyingkir. Tapi tidak, Sunghoon diam saja dan secara tiba tiba menjatuhkan kepalanya dan menenggelamkannya di perpotongan leher Jake.

Jake tentu saja terkejut. Setelah bermenit menit meloding, Jake menghembuskan nafasnya lega. Mungkin Sunghoon sudah tenang. Dan membiarkan kepala Sunghoon berada di sana.

Jake merasakan tangan melingkar di pinggangnya. Tangan Sunghoon..

Sunghoon membalas pelukan nya!

Jake pun mengelus elus punggung Sunghoon agar semakin tenang. Sepertinya Sunghoon butuh sandaran sekarang.

.

.

.

.

Dimobil~

Jake merasakan kakinya mulai keram. Karena apa? Karena ada sesorang tidur di pangkuannya.

Anak itu tertidur di pangkuan Jake, sementara Sunghoon fokus menyetir. Mereka berniat melepaskan korbannya kali ini.

Mengingat ini adalah Korban pertama yang mereka lepaskan, apakah anak ini akan membocorkan semuanya kepada orang tuanya tentang kejadian tadi?

Namun Jake bilang tidak apa apa.

Sebab, Jake sudah bicara baik baik dengan anak ini, agar jangan bilang kejadian tadi pada siapapun. Kedengaran tidak mungkin, dia anak anak, pasti polos dan jujur.

Namun mantra dari mana anak itu setuju dan berjanji akan tidak buka mulut. Sepertinya anak ini menyukai Jake. Anak ini selalu menempeli Jake, memuji ketampanan Jake. Dan secara blak blakan anak ini meminta Jake menjadi kakaknya.

Setelah sampai di rumah anak itu. Jake langsung turun dari mobil, sementara Sunghoon tetap di dalam dan memperhatikan keduanya di luar.

Ting nung..ting nung..

Jake memencet bel, terdengar seorang dari dalam menyuruhnya untuk menunggu.

"Ingat kan?"

Tanya Jake pada anak itu, memastikan anak itu mengingat permohonan Jake untuk jangan buka mulut.

"Ingat kak Jake!" Ucap anak itu lucu. Tak lama kemudian munculah seorang wanita yang memakai apron memasak dan masih memegang pisau di tangannya. Ada potongan sayur yang masih menempel di pisau tersebut.

Saat melihat pisau anak itu langsung mundur dan memeluk Jake. Melihat anaknya yang sudah larut pulang malam ibunya pun langsung menghampiri anaknya itu.

Anak itu semakin mengeratkan pelukannya di kaki Jake. Ibunya sadar bahwa tidak sopan membawa pisau di hadapan tamu, jadi ia meletakan pisau itu di meja dekat pintu masuk.

"Pisaunya sudah ga ada dek" ucap Jake meyakinkan. Ibunya yang mendengar itu pun mengerutkan dahinya. Anaknya takut dengan pisau? Biasanya anaknya tampak biasa biasa saja saat melihat ibunya memasak menggunakan pisau.

Crazy With Love {SungJake}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang