Part 1 - Namjoon

15 2 0
                                    

Hayoo siapa tadi yang tebakannya bener?? Absen sini kuyy

Btw, makasi banget yang udah komen dan vote. I PURPLE YOU !!

Terinspirasi dari Drama WWWSK
HAPPY READING
.
.
.

"Anda belum selesai, Pak Bae?" Ucap Soyeon, sekretaris Bae Namjoon sambil meletakkan berkasnya di lemari kaca. 

Kim Soyeon adalah sekretaris Bae Namjoon di perusahaan Bae Corp. Namjoon sendiri yang meminta mereka berada dalam satu ruangan walau dipisahkan dinding setinggi satu meter. Tujuannya agar jika ada keperluan, Namjoon tidak pusing-pusing meminta Soyeon ke ruangannya. Tempat kerja Soyeon lebih dekat dengan pintu keluar. Soyeon sendiri sudah mengabdikan diri selama tujuh tahun.

Bae Namjoon yang berada di meja kerja sudut ruangan dengan kursi yang menghadap ke jendela tidak mengalihkan pandangannya dari laptop satu senti pun. "Belum, kurang sedikit saja materi presentasi untuk besok. Kenapa tiba-tiba seformal itu?" 

Kim Soyeon menutup lemari kaca perlahan mendekati Namjoon. Dia berada di belakang Namjoon, menyentuh lembut kedua pundaknya. Wajahnya menghadap ke bawah, "Jangan memaksakan dirimu. Ini sudah pukul setengah dua belas siang. Waktunya jam istirahat. Ayo, makan siang dulu." 

"Iya, sayang. Setelah ini aku akan makan." Ucap Namjoon sedikit mendongak menghadap Soyeon. Sehingga mereka kini bertatapan. Senyum terpancar dari kedua wajah itu. Tangan kirinya menyentuh tangan kanan Soyeon yang bertengger di bahunya. 

Jangan lupakan mereka juga sepasang suami istri. Beritanya begitu gempar saat undangan pernikahan mereka menyebar pada pegawai Bae Corp. Namjoon yang terkenal tegas sekaligus ramah itu tidak begitu menunjukkan kalau dia menyukai seorang gadis. Sedangkan Kim Soyeon itu sangat anti dengan laki-laki, kecuali jika mereka memang diharuskan untuk bekerja sama sebagai partner kerja.

Lucu juga jika ditarik ke belakang. Bagaimana perjuangan seorang Bae Namjoon meluluhkan hati Kim Soyeon sampai Soyeon menjadi pribadi yang lembut dan perhatian padanya. Soyeon bahkan pernah rela tidak masuk berhari-hari agar dipecat oleh Namjoon karena Soyeon merasa risih Namjoon selalu dekat-dekat dan cari perhatian padanya saat tidak ada orang di ruangan mereka. Hal itu yang membuatnya ilfeel.

Namun, yang mengejutkan malah Namjoon mendatangi rumahnya dan meminta izin pada kedua orang tua Soyeon untuk melamar Soyeon. Sungguh, saat itu Soyeon berpikir jika EO-nya itu gila. Tanpa pikir panjang Soyeon lantas menolak lamaran itu. Berujung pada kemarahan kedua orang tua Soyeon karena dia bersikap tidak sopan pada atasan. 

Dari situlah Namjoon mulai menjauhi Soyeon hingga Soyeon sendiri merasa sunyi tanpa Namjoon yang biasa curi-curi perhatian padanya. Soyeon merasa kehilangan sesuatu. Entah keberanian dari mana saat ruangan hanya ada mereka berdua, Soyeon tiba-tiba berkata.

"Apa bapak benar-benar menyukai saya?" Soyeon berdiri di depan Namjoon dan hanya terpisah meja kerjanya. 

"Tidak." Jawab Namjoon cepat yang membuat Soyeon membolakan mata dan bibirnya. Bahkan Namjoon tidak melihat ke arahnya. 

"Lalu, kenapa selama ini bapak mendekati saya?" 

"Tapi, belakangan ini tidak, kan? Ah, aku tahu. Kau rindu aku berlaku seperti itu padamu?"

"Tidak! Sama sekali tidak. Saya merasa nyaman jika Anda tidak melakukannya lagi. Saya permisi."

"Aku memang tidak menyukaimu, tapi aku mencintaimu."

Bangtan Short Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang