Heppy Reading 📖
Kevin dkk berjalan menuju maja mereka, terdapat meja khusus untuk inti dan anak damianos di kantin. Tidak ada yang berani duduk di meja makan mereka karena mereka takut dengan anak anak damianos.
Dan kebetulan meja mereka berdampingan dengan meja makan Violla dkk. Suasana kantin hari ini sangat ramai, bukan hanya hari ini setiap hari malahan.
"Eh bukannya tu cewek tadi menghadang jalan kita " ucap Ari pelan.
"Kayaknya dia gabung dengan Ara, Alica dan Reva " lanjut Ari.
"Tapi kok mereka nampak kenal udah lama ya" ujar Ali.
"Bisik, pesan" ujar singkat Kevin.
" Gak ngerti woi, bicara jangan singkat singkat Vin gue gak ngerti sumpah " kesal Ali.
"Pesan makanan " ujar Revan.
"Ooohhh, ngomomg lah dari tadi nambah pikian aja"
"Lo nya aja yang goblok"ucap Ali.
"Teraktirkan bos"lanjut Ali.
"Hm"
"Samain aja " ujar Revan.
"Oke, yok lah Ri " menarik kerah baju Ari.
"Woi gak usah tarik tarik juga " ujar Ari meninggalkan meja.
Kevin mendengar pembicaran Violla, kerena Kevin dan Violla saling membelakangi di tambah telinga Kevin yang tajam jadi suara Violla cukup jelas. Kayaknya bukan hanya Kevin saja yang dengar Revan pun mendengarkan pembicaran Violla dengan seksama.
"Jadi dia bukan dari sini " batin Kevin.
"Usir, dia" ucap pelan Kevin mengernyitkan dahi bingung.
Revan memandang Kevin dengan bingung, tumben tumbenan Kevin peduli dengan pembicaran orang apalagi ini, dengan cara nguping lagi, Revan tersenyum dengan penuh arti.
"MAKANAN DATANG " teriak Ali yang tiba tiba muncul.
"Gak usah teriak juga goblok" kesal Ari.
"Diam diam baek lo pada"
"Kayak lo gak tau mereka aja, yang satu kutub utara dan yang satunya lagi kulkas, ya sebelas duabelas lah mereka " saut Ali dengan sedikit kesan menyindir.
Di meja anggota inti damianos tidak ada kata diam atau sunyi , selalu aja ada keributan dan ke konyolan yang dilakunkan Ari dan Ali.
°°°°°°
Di sisi meja Violla dkk mereka lagi membicrakan hal hal yang serius, bahkan Ara yang banyak tingkah pun ikut ikutan mengubah mamik mukanya menjadi mode serius.
"By the way Vio, alasan lo pindah kesini apa?. Gak mungkin kan lo tiba tiba pidah kesini tanpa alasan atau sebeb" ujar Alica.
"Ini pertanyan yang kedua kalinya" ujar Violla.
"Maksudnya? "
"Tadi gue tanya ke Vio alasan dia pindah, dan sekarang lo yang nanya ke dia" jawab Reva.
" sumpah gue penasaran bangat alasan lo pindah " lanjut Ara.
Violla menghela nafas panjang, sebenarnya dia sedang malas bercerita apalagi mengingat alasan dia pindah. Kalau tidak diceritakan telinganya tidak akan selamat dari protesan teman temannya.
"Kalian tau kan alasan gue nginap di rumah sepupu gue waktu itu"ujar Violla.
"Hm"jawab mereka serempak.
"Kerana dia kan " ucap Ara.
"Apa sekarang sikap dia sudah kelewatan batas? " tanya Reva.
"Hm, waktu itu gue masih bisa maafkan sikapnya. Tapi sekarang sikapnya di atas kewajaran" jawab Violla.
"Terus alasan lain lo pindah ke sini? " tanya Alica.
" bokap nyokap gue, apalagi dengan sikap bokap. Selain itu gue juga pengen mandiri, membuktikan kepada mereka gue bisa hidup mandiri dengan cara gue "
"Terus lo lari dari rumah begitu saja, maksud gue tidak nulis surat atau pesan terakhir gitu" Ara.
"Gue ninggalin surat diatas meja rias bunda di kamar, agar mereka tidak mencari gue dan tidak khawatir. Mungkin sekarang mereka sedang membaca suratnya" ujar Violla.
"Adik adik lo Vio gimana, pasti mereka khawatir terutama Varel" ucap Reva.
Varel Rafa Wijaya sibungsu dan putra satu satunya di keluarga Wijaya, yang selalu usil dengan kakak kakaknya, ceria, manja, dan yang paling dekat dengan Violla.
"Gue juga tinggalin surat untuk mereka di masing masing kamarnya "
"Jadi, tidak ada yang tau kalau lo ke sini? "Tanya Alica.
"Nana tau kalau gue ada disini , dan juga gue sudah kasih tau ke dia untuk tidak membocorkan ke keluarga , kalau gue ada disini. Gue yakin mereka pasti akan bertanya ke Nana" jawab Violla
" Terus, gimana dengan Selena? " tanya Ara
" Dia juga tidak tau "
Selena Salsa Wijaya anak kedua keluarga Wijaya, kakak kedua Varel dan adik pertama Violla, sifatnya yang boros tapi kalau ada yang dia inginkan dia akan menghemat dan menabung, emosian dia paling susah mengontorol emosinya, dan yang selalu adu cekcok dan bertengkar dengan Violla meskipun selalu bertengkar mereka tetap sayang kerena menurut mereka bertengkar adalah salah satu menyampaikan kasih sayang.
Setiap orang pasti punya cara tersendiri, punya cara berbeda beda dan punya cara masing masing untuk menyampaikan kasih sayangnya. Karena kita manusia yang berbeda beda salah satunya beda sifat. Back to topik.
" Separah itu kah kelakuan dia, sampai lo membuat dia sebagai salah satu alasan lo ke sini" ujar Reva.
" hm, kali ini gue hanya ingin hidup tenang tanpa ganguan dari dia"
" apa yang diperbuatnya ke lo? " tanya Alica.
Sudah yang ke sekian kali Violla menghela nafas panjang, Violla sedang malas mengenang masa lalu apalagi menceritakan kejadian waktu itu ditambah lagi kelakuan si dia, sangat sangat tidak penting mengingat si dia.T
B
C
Setelah membaca tinggalkan jejeknya teman teman dengan cara vote, komen, dan follow akun aku
Sekian terima kasih semoga suka :)

KAMU SEDANG MEMBACA
KEVIN ALEX XANDER
Novela JuvenilYukk mampir kecerita aku Jangan lupa tinggalkan jejaknya vote dan follow akun aku:) "Kamu milikku akan selamanya jadi milikku, jika aku posesif itu adalah salah satu caraku menjagamu dari orang orang jahat"Ucap Kevin "Kita tak tau sampai mana cin...