WARNING! Slight NSFW
Read at your own risk
"Ada apa? Tidak biasanya kau turun tangan."
Melemparkan kemeja putih dengan kesal, Y/N menjawab, "Anak-anak itu, Zirah mulai melenceng dari rencana."
Zeke menangkap kemeja itu dengan mudah. Benar kata Xaver, dia bisa menjadi pitcher yang handal. Sedikit ragu dengan ukurannya dia bertanya, "Kau yakin ini pas untukku? Badanku lebih besar 2 kali lipat darimu, lho?"
"Pakai saja, itu milik bos ku."
Bos nya, hm?
Berubah menjadi titan memang merepotkan. Jika tidak hati-hati bisa saja pakaian yang dikenakan akan hangus terbakar tanpa sisa. Y/N tau hal itu, maka ia mencuri beberapa pakaian milik komandannya untuk berjaga jaga.
"Selain menjual informasi kau juga menjual diri, huh. Berapa harga untuk satu malam denganku?"
Bogem melayang tepat pada ulu hati si pirang. Walau yang lebih muda memiliki badan yang kecil, pukulannya tidak bisa diremehkan. Zeke yakin pukulannya dapat membuat titan 3 meter ambruk.
"Kalau kau berani membocorkan seluruh percakapanmu dengan Theo, mungkin akan kupertimbangkan," tidak menyangka akan tawaran yang diberikan, Zeke tertawa.
"Tawaran yang lumayan, tapi sayangnya aku tidak bisa. Magath sangat berhati hati, terutama dengan keadaanmu yang dapat membelot kapanpun."
Y/N mengangkat salah satu alisnya, seakan akan menantang yang lebih tua. Dia mendekat, menarik kerah kemeja Zeke yang baru dipakai tanpa dikancingkan. Menempelkan bibir satu sama lain. Melumatnya seakan mencoba mengecap rasa yang tertinggal pada milik lawan.
"Bagaimana kalau kuberi sedikit service ?"
Tangannya mulai menjamah tubuh milik sang pejuang. Dada yang bidang, perut dengan otot yang tercetak jelas, hingga berhenti di sebuah gundukan yang sudah mengeras dibalik balutan kain.
"Oh? Lihat siapa yang bersemangat."
Perlahan lahan ritsleting celana diturunkan. Hampir mempertontonkan 'adik' yang terbalut pakaian dalam jika tidak dihentikan oleh pemiliknya, "Jangan disini."
Temannya memperjauh jarak, raut kecewa jelas terlihat pada wajah tampannya. Ingin dirinya melontarkan protes, namun terhenti melihat wajah tersipu pria di depannya.
Y/N memutuskan untuk tidak membahas atau melanjutkan tindakan sebelumnya. Biarkan saja si beast menuntaskan masalahnya sendiri.
"Cepat urus itu, Yeager. Kita harus bergerak sebelum matahari terbenam."
Kastil Utgard
"Di tempat ini ada jejak pernah ditinggali seseorang baru-baru ini, lho. Sepertinya tempat ini dijadikan markas penjahat."
Sebelas jam setelah kemunculan titan, regu yang diutus untuk memeriksa bagian Barat dan Selatan bertemu dan memutuskan untuk beristirahat. Tampaknya mereka tidak menemukan adanya lubang pada tembok, yang merupakan hal aneh karena beberapa jam lalu mereka berhadapan dengan titan.
Mereka membuat api unggun dari kayu dan barang-barang yang mereka temukan di dalam kastil. Para kadet ke-104 diminta untuk beristirahat dan para senior saling bergantian berjaga.
Gedoran pintu utama kastil membangunkan mereka. Di tengah kesunyian malam suara gedoran itu terdengar hingga atap kastil, tempat para senior berjaga.
Dengan cepat mereka turun untuk memeriksa siapa atau apa yang membuat suara gaduh di bawah sana.
Bagaimana jika itu adalah penjahat yang bersembunyi di tempat ini sebelum mereka?