Chapter 8 : Zeke Yeager

387 44 4
                                    

Menjadi pejuang dengan darah yang dimilikinya tidaklah mudah. Dirinya yang sejak lahir sudah dibenci masyarakat, mulai mempertanyakan bagaimana rasanya kebebasan.

Mereka adalah iblis yang tinggal di dalam dinding, walau sudah mendapatkan izin untuk keluar masuk perbatasan perlakuan yang mereka dapatkan tetap sama. Orang-orang memandang mereka dengan jijik hanya karena apa yang dilakukan oleh leluhur mereka.

"Ingatlah baik-baik, inilah dunia luar. Kalau kau tidak menyukai dunia ini, kau harus mengubahnya."

Tanpa harus diberitahu pun dia sudah tau. Tidak akan pernah ada kebebasan jika bukan dirinya sendiri yang menggapainya. Maka, dia menjadi pejuang.

Perlakuan yang dia dapatkan di militer lebih buruk dari lingkungan tempat tinggalnya. Kekuatan fisiknya pun tidak unggul. Semua orang membencinya karena terlalu lemah.

Dirinya putus asa. Berniat untuk menyerah seperti saran pengawasnya. Merelakan kebebasan dan bertahan dalam dunia yang kejam. Hingga dia bertemu "anak itu".

Tom Xaver, seorang pejuang pewaris berdarah sama dengannya. Pria yang rela memperpendek umurnya hanya untuk mengetahui rahasia para Titan. Mereka selalu bertemu untuk bermain lempar tangkap dan bicara akan betapa menyedihkannya dunia ini.

Pria yang membuatnya lebih memilih kebebasan dirinya dibandingkan keluarganya. Pria yang memanfaatkannya sebagai pengganti putranya yang telah tiada.

Pria yang "anak itu" wanti-wanti untuk dijauhi. Pria yang menyebabkan dirinya kehilangan orang terkasih. Pria yang seharusnya pergi ke "surga" menggantikan "anak itu".

Anak itu, adalah seorang calon pewaris termuda yang dengan santai berbicara tentang betapa busuknya pemerintahan mereka. Satu satunya orang yang dia hormati walau selisih umur mereka hampir 5 tahun.

Satu-satunya orang yang tidak merasa jijik atau ketakukan saat mendengar marga yang disandangnya. 

"Siapa namamu? Aku Y/N L/N."

Telapak tangan lembut yang tidak sesuai dengan status mereka sebagai anjing pemerintah, wajah menawan tanpa goresan sedikit pun di kulitnya, sempat dia kira anak ini adalah seorang bangsawan yang kebetulan lewat.  

"Zeke... Zeke Yeager."

Tom Xaver tidak menyukai anak itu sedikit pun. Di akhir hidupnya, Tom berhasil meraih pencapaian terbesar yang akan terus dia banggakan. Mengirim Y/N L/N menyusul para pemberontak, menyeberangi lautan menuju "surga".

Bagian selatan wall sina

"Apa benar, diantara anak-anak itu ada yang bersekongkol dengan Annie Leonhart?"

Ucap seorang prajurit veteran wanita dengan potongan rambut undercut, Nanaba. Dua orang yang mendengarnya menoleh ke belakang, tepatnya kepada seorang mantan ketua regu yang sedang tidur dengan pulas.

Mereka ditugaskan untuk mengawasi kadet baru angkatan 104 yang diantaranya dicurigai merupakan teman dari pelaku pemusnahan kurang lebih 50% prajurit pada ekspedisi ke-57. Squad Mike, adalah yang ditugaskan untuk itu.

Tidak ada dari mereka yang diberitahu alasan pengawasan akan kadet baru tersebut, bahkan Mike sekalipun. Satu satunya orang yang mengerti akan situasi mereka saat ini sedang tertidur pulas, duduk bersandar pada dinding seakan kamarnya sendiri.

Sebelumnya mereka sudah mencoba bertanya kepadanya, namun dia hanya berkata, "Aku ingin tidur, jangan ganggu."

Mereka tahu bahwa pemuda ini belum tidur dengan tenang sejak ekspedisi terakhir. Entah itu akibat kepalanya atau komandan mereka yang hanya mengadakan rapat saat tengah malam.

Flower DiseasesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang