RERUNTUHAN SKY EYE
GURUN HAZRABIAH
PERBATASAN HAZRABIAH - GALBADIA
KESULTANAN HAZRABIAH
“Sial! Darahnya terlalu banyak yang keluar.” ujar Strad yang sedang sibuk memeriksa luka yang ada di perut Rupert, “Hey! Bantu aku merebahkannya.” Pintanya kepada Edward.
Edward pun tanggap, langsung membantu Strad untuk merebahkan tubuh Rupert dengan hati-hati untuk mengurangi tekanan aliran darah, mereka berdua berusaha mengompakkan diri untuk bisa mengurangi rasa sakitnya Rupert yang terus mengaduh-aduh.
Strad mencabut pisau komandonya dan dengan cekatan merobek bagian perut seragam ABU yang makin memerah karena terlalu banyak menyerap darah yang keluar dari perut Rupert.
“Apa yang kau lakukan?!” tanya Edward panik.
“Aku mau memperkosanya—Ya aku akan menolongnya! Jangan suka membuat pertanyaan yang tolol, lah!” jawab Strad sewot sembari menyarungkan kembali pisaunya, “Aku hanya mencoba untuk menghilangkan bagian bajunya yang menghalangiku mendiagnosa lukanya.”
Strad menggigit bibirnya—walau sudah direbahkan, aliran darahnya masih belum dianggap sudah cukup lamban untuk mengalir keluar, ia memutar otaknya, mengingat-ingat lagi referensi soal luka pendarahan yang ia unduh dari Gedung Denzel.
“Bagaimana bisa kau terluka seperti ini?” tanya Strad kepada Rupert.
Rupert menggelengkan kepalanya dengan lemah, “Entahlah—Ketika tersadar keadaanku sudah seperti ini.”
“Lalu ketika kau sedikit bergerak—bagaimana rasanya?”
“Sakit sekali! Seperti ada yang mencabik-cabik di dalam perutku!”
Edward tertegun ketika melihat wajah Strad—wajahnya berubah menjadi makin serius, seperti orang mendapatkan kabar sangat buruk yang tak pernah ia dapatkan.
“Se—sebagaimana parahnya? Apa yang terjadi padaku?” tanya Rupert lemah.
“Parah—Parah sekali, kawan. Kelihatannya ada sesuatu yang tajam berada di dalam perutmu.” Jawab Strad sembari membetulkan kacamatanya. “Sekarang kita hanya bisa untuk berusaha untuk dia tidak terlalu banyak bergerak.”
Sedang mempersiapkan prosedur pertolongan pertama untuk Rupert dengan peralatan P3K pribadi miliknya sendiri, ia membuka isi kantong ukuran sedang yang menggantung di pinggang kiri belakangnya—Kain kassa, perban, kapas alkohol, bubuk hemostat, dan bubuk antiseptik ia keluarkan dari dalam kantong kecil yang terkait di duty belt-nya.
Strad akan membersihkan luka pendarahan itu, dengan mulai mengalirkan air mineral dari ujung selang camelback-nya untuk membersihkan darah di sekitar perutnya, dengan hati-hati ia mengusap-usap darah basah yang menutup kulit perut, dan dengan hati-hati mencoba menyinkirkan darah kotor yang menggumpal tanpa harus membuat Rupert makin kesakitan.
Rupert meringis menahan sakit, sepertinya walau Strad melakukannya dengan sangat hati-hati, pecahan benda tajam yang Strad duga ada di dalam perut Rupert, masih bisa menusuk.
“Aku berharap kau bisa menahannya sedikit saja!” ujar Strad.
Air bercampur darah segar mengalir di atas lantai reruntuhan, pasir-pasir yang menutupi lantai reruntuhan pesawat itu mulai menggumpal ketika mereka menyerap air dan darah yang menempel di permukaannya.
Setelah darah-darah yang menutupi perut Rupert berhasil dibersihkan, Strad bisa melihat pola-pola luka yang dideritanya—bentuknya seperti lubang tertembus peluru berjumlah lima lubang, tapi ketika ia memeriksa bagian punggung Rupert, tidak ada lubang yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STRADS (BAHASA INDONESIA VERSION)
ActionSatu Desember 149—Perjanjian Loire ditandatangani, Perang Estharian Pertama usai, Kaisar Galbadia waktu itu, Kaisar Damian Hans Deling, dihukum mati, Galbadia berubah menjadi republik sesuai butir kesepakatan Perjanjian Loire, Galbadia mengalami sep...