45

279 72 7
                                    

"Woi, senyum-senyum sendiri. Ayo, mau pulang gak lo?'' Tanya Anrez.

"Eh iya ka Gio" Jawab Tiara yang baru tersadar dari lamunannya.

"T-tapi ka, masih gerimis" Ucap Tiara yang masih merasakan tetes-tetes air dari langit.

"Gue bawa jas hujan" Jawab Anrez lalu mengambil jas hujan di jok motornya.

"Kenapa gak dari tadi" Batin Tiara aneh.

"Pake ini?" Tanya Tiara saat melihat jas hujan yang Anrez miliki adalah jas hujan kalong.

"Iya" Jawan Anrez.

"Masa sepanjang jalan aku ngeliatin punggung ka Gio terus" Batin Tiara.

"Woi, cepetan. Basah nih gue!" Ajak Anrez setelah dirinya sudah memakai jas hujannya dan sudah berada di atas Imut.

"I-iya iya ka sebentar" Balas Tiara lalu ia pun naik ke motor Anrez dan memakai jas hujan itu.

"UDAH?" Teriak Anrez.

"Iya" Balas Tiara lalu Anrez pun mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Selain karna jalannya licin, entah mengapa hati Anrez merasa sejuk. Padahal wajahnya basah semua karena terkena air hujan.

"INI UDAH SAMPE MANA?" Teriak Tiara.

"Bentar lagi sampe" Jawab Anrez.

"Sampe? Sampe mana sih?" Ucap Tiara penasaran lalu ia sedikit membuka jas hujan nya.

"Gak usah di tarik-tarik. Bisa gak sih" Ucap Anrez yang merasa jas hujan nya tertarik, juga karena hujannya sedikit deras dan mengenai celananya.

"Iya ka maaf" Balas Tiara lalu menutup kembali jas hujan nya.

*suara gluduk.

"Degh..." Anrez terkejut sebab tiba-tiba Tiara memeluk dirinya.

"Lo kenapa?" Tanya Anrez.

"A-aku takut ka" Jawab Tiara lalu melepaskan pelukannya dari Anrez.

"Lo pegangan, gue mau ngebut biar cepet sampe." Titah Anrez.

Tiara yang bingung ingin pegangan kemana pun terpaksa kembali memeluk Anrez.

"Degh..."

"Kenapa gue deg-degan ya dipeluk Tiara" Batin Anrez bingung.

"Mungkin karena emang gue nya aja yang gak pernah dipeluk kali ya jadi deg-degan kaya gini" Lanjut batin Anrez bingung lalu ia menambahkan kecepatan motor nya. Anrez tetap membiarkan Tiara yang masih memeluk dirinya, tanpa menegur sama sekali.

...
"Dah sampe, cepet turun" Titah Anrez saat mereka sudah didepan rumah Tiara.

Tiara pun membuka jas hujan nya lalu turun dari motor Anrez dan berlari masuk ke rumah nya.

"Eh maksud gue tunggu gue turun dulu, biar lo gak kehujanan" Ucap Anrez yang masih memakai jas hujan nya dan sudah menghampiri Tiara di teras rumah nya.

"Oh, udah lah ka gak papa" Jawab Tiara.

"Ya tapi kan baju lo jadi basah kuyup kaya gitu" Ucap Anrez yang melihat baju Tiara basah hingga sepatu.

"Ya aku tinggal masuk, terus ganti baju" Jawab Tiara.

"Eh iya ka, yuk masuk dulu sambil nunggu hujan nya reda" Ajak Tiara.

"Gak usah gue langsung pulang aja" Tolak Anrez.

"Tapi kan masih hujan ka" Ucap Tiara.

"Lo gak liat gue pake jas hujan ini. Udah kaya kelelawar tinggal terbang" Ucap Anrez yang membuat Tiara tertawa.

"Lo kenapa ketawa?" Tanya Anrez.

"Ternyata kaka bisa ngelawak juga ya, ahaha..." ucap Tiara setelah memberhentikan tawanya.

"Siapa yang ngelawak. Orang gue ngomong apa ada nya kok" Jelas Anrez.

"Iya, karena apa adanya kaka, aku bisa jatuh sedalam ini" Batin Tiara tak sadar.

"Eh..." ucap Tiara setelah menyadari apa yang barusan ia ucap kan didalam hati nya.

"Kenapa lo?" Bingung Anrez.

"Em,,, engga ka" Jawab Tiara.

"Udah lah gue mau balik. Lo langsung masuk terus langsung ganti baju biar gak sakit" Ucap Anrez tak sadar jika barusan ia memberi perhatian pada Tiara.

Tiara yang menyadari pun hanya tersenyum dan terdiam.

"Dih senyum-senyum, udah sono masuk" Titah Anrez namun Tiara masih tatap tersenyum tanpa membalas ucapan Anrez.

"Gak jelas lo. Dah gue pamit" Ucap Anrez lalu meninggalkan Tiara dan pergi dari rumah Tiara.

"Ya ampun, aku mimpi apa semalem. Kok bisa seindah ini" Batin Tiara dan masih tersenyum.

*suara gluduk.

"Mama..." teriak Tiara lalu berlari masuk ke dalam rumah nya.

"Ka titi kenapa teriak-teriak" Tanya Rico yang sedang menonton tv.

"Hah, gak papa" Jawab Tiara.

"Oh iya, mama sama papa mana Co?" Tanya Tiara.

"Mama lagi di dapur. Papa lagi dikamar, udah tidur mungkin" Jawab Rico.

"Ooh. Eh iya tadi ka Raffi gimana keadaan nya?" Tanya Tiara.

"Baik-baik aja. Tadi pas dianter pulang udah agak mendingan kok" Ucap Rico berbohong.

"Oh. Bagus deh kalo gitu" Balas Tiara.

"Ya udah kaka mau kekamar, kamu jangan lupa kunci pintu" Ucap Tiara.

"Iya ka titi siap! Udah sono kaka ganti baju, basah semua gitu. Nanti sakit lagi" Balas Rico.

"Iya iya iya. Sok perhatian banget sih" Ledek Tiara lalu pergi ke kamarnya.

Setelah sudah berada dikamarnya, dan Tiara pun sudah menganti pakaiannya ia pun langsung tidur. Mungkin karena terlalu lelah, atau terlalu bahagia. Entahlah.

Sedangkan Anrez yang juga sudah berada di kamarnya dan sudah siap untuk tidur kini kembali terpikir tentang kejadian tadi.

"Kenapa akhir-akhir ini gue sering kepikiran Tiara mulu ya" Batin Anrez bingung.

Em,,, kenapa ya kira kira???
.
..
...
Jangan jangan...
.
Jangan jangan apa ya???
..
...
Tungguin sabtu depan 😁

my happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang