58

148 33 8
                                    

"Rez, gua dari tadi nanya sama lo. Tiara kemana?" Ulang Raffi yang kesekian kalinya namun Anrez tetap enggan menjawabnya.

"Pacar, udah gak usah tanya-tanyain Anrez terus ya"

"Iya Fi bener tuh. Udah Gi, lo istirahat aja kita pamit pulang dulu ya" ucap Mel yang masih belum mengerti atas apa yang telah terjadi tadi.

"Iya Rez, cepet sembuh ya. Pacar, aku pulang dulu ya" pamit Reffa dan Mel lalu pulang dan meninggalkan Anrez yang masih tetap bersama Raffi.

Sebenarnya sedari tadi Reffa terus berusaha menghubungi Tiara, namun hp nya tidak aktif. Rencananya ia juga ingin pergi ke rumah Tiara untuk mengetahui keadaannya, namun Mel bilang jangan sekarang. Karena ia berpikir ini masalah serius dan hanya Anrez Tiara lah yang bisa menyelesaikannya. Mereka tidak mau ikut campur tentang masalah tadi sampai sampai Anrez menjadi diam dan terlihat serius, tapi mereka juga penasaran dan ingin tau apa penyebab utamanya.

...
Kini setelah kejadian sore tadi, Anrez menjadi lebih diam dan terlihat seolah-olah banyak yang harus ia pikirkan. Raffi yang berusaha menanyakan apa penyebab Anrez hingga seperti ini pun masih belum mendapatkan jawaban dari Anrez. Dan kini kedua orang tua Anrez baru kembali kerumah sakit setelah selesai melakukan kesibukannya masing-masing.

"Rez maaf ya, tadi mama niatnya cuma mau ambil keperluan doang, gak taunya pegawai di toko ngabarin kalo toko lagi rame dan pesanan juga banyak. Jadi mama bikin kue dulu deh, maaf ya" jelas mama Anrez.

"Iya ayah juga minta maaf Rez, ternyata meeting ayah di undur, jadinya makin lama deh" jelas Alfero yang bingung melihat raut wajah Anrez sekarang.

"Rez kamu gak papa kan?" Tanya mama Anrez khawatir.

"Fi, Anrez kenapa?" Tanya mama Anrez pada Raffi yang bingung dan tak tau harus menjawab apa.

"Anrez mau pulang mah" ucap Anrez tiba-tiba yang membuat semua terkejut, terutama Raffi.

"Loh kenapa? Katanya kamu mau disini sampe luka nya bener-bener kering dan biar dokter juga gampang bisa cek kondisi kamu" balas mama Anrez bingung karena tadi pagi Anrez lah yang ngotot ingin di rumah sakit hingga kondisinya benar-benar sembuh.

"Gak papa mah. Anrez mau pulang, Anrez bosen disini" ucap Anrez berasalan karena ia tidak mau terus terusan teringat kejadian di taman tadi.

"Ya udah mah, kalo Anrez nya mau pulang kita pulang sekarang" ucap Alfero.

"Ya udah kalo gitu, mama bilang ke dokter dulu"

"Iya. Ayah juga mau bayar administrasi nya"

"Yuk pak Deddy ikut saya" ucap Alfero lalu pergi untuk mengurusi biaya administrasi, dan mama Anrez pun juga pergi ke ruangan dokter untuk izin membawa Anrez pulang karena keinginannya. Dan kini hanya ada Anrez dan Raffi saja.

"Rez lo kenapa? Cerita lah sama gua. Dari tadi lo diem kaya gini, gua bingung Rez. Lo jawab gua dong!" Ucap Raffi sedikit kesal karena pertanyaan selalu tak dihiraukan oleh Anrez.

"Nanti gue bakal cerita ke lo Fi, sekarang gue masih bingung"

"Oke oke, kalo lo belum mau cerita ke gua gak papa. Tapi gua minta, apapun yang terjadi tadi lo jangan berusaha pikirin itu sendiri. Lo ceritain aja ke gua"

"Dan gua juga gak mau lo terus kepikiran dan ini bisa memperlambat kesembuhan lo" lanjut Raffi meminta.

"Iya Fi"

"Ya udah sini gua bantu lo ke kursi roda, lo mau balik kan"

"Thanks ya Fi" balas Anrez yang beranjak dari ranjang nya.

...
Setelah menyelesaikan administrasi dan Anrez juga sudah di izinkan pulang oleh dokter, kini pada pukul 8 malam Anrez dan yang lain sudah sampai di rumah nya. Anrez pun kini sudah beristirahat di kamar tamu yang ada di rumahnya karena sudah tentu ia tidak bisa naik tangga untuk ke kamarnya.

my happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang