Seperti biasa, Zakiya sekolah dipagi hari. Namun, hari ini sedikit berbeda. Zakiya yang baru saja turun dari tangga, terkejut melihat Fatir berada di ruang tamu bersama Ayahnya. Zakiya yang merasa penasaran pun ke dapur menemui sang Bunda untuk menanyakan perihal Fatir datang kemari pagi-pagi.
"Assalamu'alaikum Bun." Salam Zakiya
"Wa'alaikumussalam shalihah" Sahut Bunda dengan lembut.
"Bun, Kak Fatir ngapain kesini?" Tanya Zakiya karena penasaran.
"Ouh, Fatir mau anterin kamu ke sekolah." Jawab Bunda santai.
"Ohok, ohok.."
"Kalo makan tuh pelan-pelan jangan buru-buru." Peringat Bunda sambil memberi air untuk Zakiya.
"Iya Bunda, tadi Bunda nggak bercanda kan?" Tanya kembali Zakiya.
"Liat, wajah Bunda Nggak bercanda kan?" Sahut Bunda dengan menaik turunkan alisnya sambil tersenyum geli melihat anaknya yang masih polos.
"Ishh,, Bunda Kiya seriusssss.." rengek Zakiya.
"Lah, Bunda limarius malah." Canda Bunda sambil menahan tawanya.
"Hmm,, yaudah Kiya berangkat dulu Bun, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam hati-hati di jalan" jawab Bunda.
"Iya Bun."
Zakiya berjalan keluar melewati ruang tamu. Tetapi, Ayah memanggilnya.
"Kiya, sekarang diantar sama nak Fatir."
"Nak Fatir, tolong jaga anak Ayah." Lanjut Ayah berpesan.
"Baik, Ayah." Jawab Fatir.
Setelah bersalaman pada Ayah dan mengucapkan salam.
Zakiya dan Fatir memasuki mobil bersama.
Namun, Zakiya berhenti tepat di jok belakang mobil, dan mulai membukanya.
"Astaghfirullah.." Terkejut Zakiya karena melihat seorang laki-laki berada di dalam jok mobil belakang.
"Duduk di depan." Perintah Fatir.
Zakiya menurut saja, akhirnya dia duduk di depan. Padahal, dia tidak ingin duduk disini karena jantungnya seakan bekerja dua kali lipat, saat berada dekat dengan Fatir.
"Ya Allah, bantu hamba menormalkan detak jantung ini." Zakiya membathin sambil memegang detak jantungnya, supaya tidak keluar dan meloncat-loncat.
"Sabuk pengaman." Ucap Fatir dengan muka datar.
Tetapi, orang yang diajak bicara malah diam.
Fatir melirik Zakiya, tangan nya melesat memakaikan sabuk pengaman.
Jangan ditanya keadaan jantung Zakiya saat ini. Sungguh, Zakiya tidak ingin berada dalam kondisi seperti ini.
______Selama perjalanan, Zakiya dan Fatir diam tak terkecuali seseorang yang berada di jok dibelakang.
"Kak, berhenti." Teriak seseorang dari belakang. Sontak Fatir mengerem mendadak.
"Astaghfirullah.."
"Astaghfirullah.."
"Kamu, baik-baik saja? Tanya Fatir pada Zakiya karena jidatnya mengenai dashbord.
"Awss,, baik kok pak. Kenapa ngerem mendadak pak?" Tanya balik Zakiya.
Fatir membalikkan badannya dan melihat ke jok belakang, tak lain adalah adiknya yang bernama Fatur.
"Kenapa, kamu teriak tadi?"
"Loh,, kaka gimana sih malah ngelamun, kak Kiya juga malah ngelamun, ini udah nyampe di sekolah. Yaudah kak, Fatur duluan. Assalamu'alaikum.. ouh iya jangan ngelamun terus ntar juga ngalamin kok. Lariii.."
"Dasar bocah!" Umpat Fatir.
"Gak boleh ngumpat pak, dosa. Kiya duluan assalamu'alaikum." Nasehat Zakiya.
Akhirnya Zakiya terbebas, dan beruntungnya keadaan sekolah masih sepi dan pagi, jadi hanya ada beberapa murid yang datang.
Tetapi, Zakiya tidak menyadari keberadaan seorang perempuan yang bersembunyi dibalik pohon.
"Tunggu pembalasan gue." Ucap seseorang dengan senyum smirknya.
______Kelas XII MIPA 5
Pak Fikri yang sedang menjelaskan materi Biologi terhenti karena, ada suara ketukan pintu dari luar kelas.
"Assalamu'alaikum, permisi pak ada murid baru." Ujar Ibu Siti.
"Ouh silahkan masuk." Pak Fikri mempersilahkannya masuk.
"Assalamu'alaikum, perkenalkan aku Sarah pindahan dari SMA **** apakah ada yang ingin ditanyakan?." Sarah mulai memperkenalkan dirinya.
"Status?"
"Udah punya pacar belum neng"
"Maa syaa Allah senyumnya"
Suasana kelas menjadi riuh karena pertanyaan yang dilontarkan oleh kaum adam.
"Berisik amat dah, sakit nih telinga!"
"Awas, mata lo keluar tuh Al!"
"Astaghfirullah zina mata lo"
"Diam! Sesi perkenalannya sudah selesai." Peringat Pak Fikri. "Jadi, Sarah silahkan duduk di belakang bersama Bella." Lanjutnya.
"Iya pak, terima kasih."
"Hmm," angguk pak Fikri.
Kegiatan belajar mengajar pun dilanjutkan sampai waktunya istirahat.
______"Sekarang, waktunya." Ucap seseorang di balik pintu.
Zakiya yang tengah berjalan menuju meja, menabrak seseorang yang sedang membawa minuman jus, sehingga bajunya menjadi basah dan kotor.
"Maaf, aku nggak sengaja. Sini biar aku bersihin." Ucap Sarah dengan nada menyesal karena tak sengaja menumpahkan minumannya.
"Ngga, apa-apa sar, aku bisa kok bersihinnya, lagian kamu kan ngga sengaja." Jawab Zakiya dengan lembut.
"Nay, aku mau ke kamar mandi dulu yah." Lanjut Zakiya.
"Eh, aku anterin ya." Pinta Nayla.
"Aku sendiri aja, Nay. Kamu kan belum sarapan dari pagi. Aku takut kamu sakit." Tolak Zakiya dengan halus.
"Ouh yaudah, kamu hati-hati ya. Aku makan duluan, nanti kamu ke mejaku." Nayla yang tidak bisa menolak permintaan Zakiya akhirnya menurut saja.
"Siap, Nay." Jawab Zakiya.
Zakiya mulai melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan baju nya yang terkena minuman. Ketika menemukan toiletnya, Zakiya segera masuk dan membersihkannya. Namun, tak berselang lama pintu kamar mandi tak bisa dibuka.
"Astaghfirullah,, pintunya ngga bisa dibuka." Panik Zakiya karena pintu kamar mandi tak bisa dibuka.
"Apa ada orang diluar? Tolong bukain pintunya." Teriak Zakiya
"Tolong,,"
"Dug, dug, dug."
Namun, tak ada seorangpun yang menolongnya.
"Tolong,,, bukain pintunya, dug dug dug, siapapun yang diluar tolong bukain."
Zakiya terus berteriak namun nihil, tak ada seorangpun yang mendengarnya. Akhirnya, Zakiya menyerah karena kelelahan terus berteriak, tenggorokannya kering dan perutnya sangat lapar saat ini.
______Di Kelas, Nayla yang sedang menunggu kehadiran Zakiya sampai waktu istrihat berakhir merasa khawatir dengan keadaan Zakiya karena belum kembali dari kamar mandi. Akhirnya, dia memutuskan untuk keluar kelas dan mencarinya. Tetapi, saat sampai ia keluar kelas, tiba-tiba Fatir datang.
"Mau kemana kamu?" Tanya Fatir dingin.
"A-anuu pak mau.. mau.." Gugup Nayla.
"Ngomong yang jelas. Saya ngga ngerti maksud kamu."
"Itu pak, saya mau nyari Zakiya." Jelas Nayla.
Mendengar nama gadisnya disebut, hati Fatir menjadi bergetar.
"Zakiya kenapa?" Tanya Fatir langsung.
"Dia, belum kembali dari kamar mandi sejak jam istirahat, pak." Jawab Nayla dengan raut khawatir.
"Yaudah, kita cari sekarang." Tegas Fatir.
Mereka pun berpencar mencarinya di setiap kamar mandi. Dan terus mencoba memanggil Zakiya. Namun, tak ada jawaban.
"Zaki.. kamu dimana.." teriak Fatir.
Dan, satu lagi kamar mandi yang tertutup.
"Zaki,, apa kamu di dalam? Dug dug dug" Fatir menggedor pintunya, namun tak ada jawaban juga dari dalam.
Akhirnya, Fatir mencoba mendobrak pintu kamar mandi dengan sekuat tenaga.Brukkkk,,
*****
Assalamu'alaikum
Aziza kembali 😅
Setelah sekian lama ga update😅
Gmna kabarnya temen"🤭
Semoga sehat selalu yah🤗Jangan lupa vote dan comment yah temen"😉
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKIYA
Short Story"Assalamu'alaikum Maaf saya telat." Suara seseorang mengalihkan pembicaraannya. "Loh,,, Pak Fatir ngapain disini?" Zakiya bingung kenapa pak Fatir disini. "Kamu sepertinya masih lupa Kiya, ini anak umi." Whatt.. Zakiya tidak menyangka kalo pak Fatir...