Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, hari ini Zakiya akan kembali bersekolah. Dengan semangat '45 Zakiya menuruni anak tangga satu persatu. Baju seragam putih abu sudah melekat di tubuh idealnya tak lupa kerudung putih lebar menambah kecantikannya. Meskipun, tanpa make up hanya polesan bedak sedikit. Tidak mengurangi kadar cantiknya. Yap, Zakiya suka natural.
"Assalamu'alaikum, Ayah Bunda Kak Zayn" sapa Zakiya.
"Wa'alaikumussalam, Kiya" jawab ayah bunda dan Kak Zayn.
"Maasyaa Allah, anak Ayah udah cantik aja"
"Hehe, iya donk yah, anak Ayah gituu"
"Ck,,ck,, dipuji aja udah terbang ke langit, ntar kalo dijatohin pasti sakit" sindir Zayn
"Biarin,, wleee" ucap Zakiya sambil meenjulurkan lidahnya.
""Shhh,, sudah-sudah kalian ini masih pagi udah berantem, kalian itu udah gede." Lerai Bunda menengahi percekcokan antara kedua anaknya.
"Iya Bun" jawab mereka berbarengan.
"Tapi,, gak janji" lanjut dengan cengiran khas nya Zakiya dan Zayn.
Bunda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya yang membuatnya pusing.
"Yaudah, sekarang sarapan, ntar kalian telat." Ajak Ayah
***
Setelah sarapan Zakiya dan Zayn pamit pada Bunda dan Ayah.
"Assalamu'alaikum, Bun Yah" Ucap Zakiya dan Zayn setelah mencium tangan kedua orang tuanya dengan takzim.
"Wa'alaikumussalam" sahut Ayah Bunda berbarengan.
"Zayn, hati-hati bawa mobilnya." Tambah Ayah."Siap, Yah." Ujar Zayn dengan sikap hormat.
Lalu mereka memasuki mobil, dan bergegas menuju sekolah Zakiya.
Selama di perjalanan, Zakiya hanya memandangi jalanan lewat kaca mobil. Sedang Zayn fokus menyetir mobilnya.***
Sampailah mereka berdua di sekolah.
"Makasih kak, udah nganterin Kiya." Ujar Zakiya.
Baru saja Zakiya memegang knop pintu mobil, Zayn terlebih dahulu menarik tangan Zakiya. Lantas Zakiya bertanya-tanya dalam pikiran nya."Kenapa Kak?" Tanya Zakiya dengan nada bertanya.
Zayn, menyodorkan tangannya tepat di depan Zakiya.
"Salim dulu dek, masa Pria setampan kaka dilupain." Ucap Zayn dengan gaya sombongnya.
Zakiya memutar bola mata nya malas, seperti dugaannya tingkat kepedean sang kaka kambuh lagi.
Dengan ikhlas, Zakiya langsung mencium tangan Kak Zayn.
Tak lupa mengatakan
"Makanya buruan cari istri, dasar jomblo" Zakiya yang tahu akibat perkataan terakhir nya memutuskan keluar dari mobil dengan cepat, sebelum sang Kaka menangkapnya dan berakhir dengan pertengkaran kecil-kecilan.
Samar-samar Zakiya mendengar umpatan Zayn."Awas, ya ntar kaka, bakalan nyariin kamu Suami biar mulut kamu nggak ngelantur."
Sedang dirinya sudah jauh dari tempat sang kaka.
Tanpa melihat arah ke depan, Zakiya menabrak seseorang.Brukk!
"Awsss" pekik Zakiya karena pantatnya menyentuh lantai tanpa aba-aba.
"Ck,, dasar ceroboh" ucap seseorang, yang diyakini seorang Pria.
Zakiya mendongakan kepalanya, satu kata untuknya, 'tampan'.
"Eh,, tunggu sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?" Batinnya bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKIYA
Short Story"Assalamu'alaikum Maaf saya telat." Suara seseorang mengalihkan pembicaraannya. "Loh,,, Pak Fatir ngapain disini?" Zakiya bingung kenapa pak Fatir disini. "Kamu sepertinya masih lupa Kiya, ini anak umi." Whatt.. Zakiya tidak menyangka kalo pak Fatir...