[Z] Afwan Akhy

75 8 2
                                    

Author POV

Kini Zakiya dan Zayn berpisah, dikarenakan tempat wudhu mereka yang terpisah. Tetapi, Zakiya memilih mencari toilet terlebih dahulu karena dia sebenarnya menahan sesuatu dari tadi. Akhirnya, ia menemukan toiletnya.

"Alhamdulillah, ketemu toiletnya" batinnya.

Saat hendak keluar, Zakiya terkejut mendapati seorang lelaki tengah berdiri membelakanginya di dekat pintu toilet

"Eh,, Astaghfirullah.." pekik Zakiya. "Siapa Anda? berani-beraninya Anda masuk ke toilet perempuan!" Lelaki itu pun berbalik, namun keterkejutannya tertutup dengan wajah datar tanpa ekspresi namun tetap terlihat tampan.

"Minggir," ucap lelaki itu dengan nada yang dingin.

"Mau apa Anda? Seharusnya Anda keluar! Bukan disini..
Anda jangan macam-macam dengan..!"
Lelaki itu tak menanggapi perkataan Zakiya tetapi, malah menarik lengan baju Zakiya dan memperlihatkan pintu toilet yang bertuliskan
'TOILET PRIA 🚹 '

Mulut Zakiya terkatup rapat, saat melihat tulisan yang bertengger di pintu toilet tersebut. Tetapi, tidak dengan lelaki tadi, ia malah masuk ke dalam toilet tersebut.
Sekarang apa yang harus ia lakukan??? Yang dilakukannya tadi sangat memalukan. Ya, Zakiya berpikir akan menunggu lelaki tadi sampai keluar dan meminta maaf padanya.

__________

Zakiya POV

Cekrekk..

Pintu toilet mulai terbuka, dan menampakkan seorang lelaki tadi.

"A..anu yang ta..tadi a..afwan akhy." Entah kenapa, saat aku meminta maaf, aku jadi gugup begini. "Kiya pergi dulu. Assalamu'alaikum" tanpa menunggu jawaban nya aku langsung pergi dan tak lupa mengucapkan salam.

Kini sasaranku adalah menuju tempat wudhu.

__________

Tepat saat sedang berwudhu aku dikejutkan lagi dengan bayangan seorang lelaki. Dan tanpa sengaja jidatku kepentok keran.

"Aww.." pekik ku sambil mengelus jidatku yang kepentok keran. Heran, sepertinya lelaki tadi hobi sekali mengejutkanku.

'Apakah aku salah masuk lagi?' Pikirku.

Aku masih belum melanjutkan wudhu ku. Sampai suara seseorang menginterupsiku.

"Selesaikan wudhumu, dan jangan melamun."

Aku terkesiap mendengar interupsi lelaki tadi. Tanpa ba bi bu, aku mengulang kembali wudhuku.

__________

Dan kini, aku telah bersiap untuk sholat berjamaah dengan khusyu' di hadapan-Nya. Setelah selesai melaksanakan sholat, tanpa sengaja aku mendengar lantunan ayat suci Al-quran, dari saf depan laki-laki.

'MaaSyaa Allah, merdu sekali suaranya.' batinku.

Aku tidak bisa melihat wajahnya karena terhalang oleh kain pembatas antara laki-laki dan perempuan.

'Astaghfirullah Kiya, jaga pandangan' aku beristighfar dalam hati sepertinya pikiranku mulai ngelantur kemana-mana.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم

“Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir,6/41)

__________

Author POV

Dengan terburu-buru Zakiya keluar dari masjid, pasti Kak Zayn sedang menunggunya. Sedang di dalam masjid hanya ada dirinya dan lelaki yang sedang membaca quran.

"Ckckck,,, kenapa kamu? Kok kayak dikejer setan!"
Ucap seseorang, dari arah depan. Sedang Zakiya tidak memperhatikan sekitarnya.

"Ish, Kak Zayn, ngagetin aja." Zakiya terkejut saat Zayn yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Kayak cowok tadi, nyebelin"gumamnya, namun samar-samar telinga Zayn mendengarnya.

"Apa dek? Tadi kamu bilang apa? Cowo?!" Tebak Zayn.

"Eh,, si,,siapa yang bilang co,,wo? Telinga Ka Zayn salah denger kali." Elak Zakiya, dengan gelagapan, dan langsung menarik sang kaka menuju mobil.

__________

"Hahaha,, dek dek kok bisa salah masuk gitu. Aduh sampe mules ni perut kaka, denger ceritamu." Tawa Zayn terus saja mengalir tanpa henti seperti air sungai.

Zakiya, terus mendelik kesal ke arah Zayn yang sedari tadi di mobil, terus tertawa.
Bodoh Kiya! Kenapa diceritain kalo ujungnya bakalan gini. Tapi, ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur. Batinnya terus menggerutu.

Sesampainya dirumah, Zayn masih terus menggoda adiknya. Sampai Zakiya tak habis pikir, bagaimana cara menyumpal mulut sang kakak. Apakah harus ia pergi ke planet lain, hanya untuk tidak mendengar ocehan yang tidak bermutu yang menurutnya 'ngeselin'. Oke, pikiran Zakiya sekarang lagi buntu. Sabar Kiya orang sabar disayang Allah. Batinnya terus menenangkan pikirannya. Akhirnya solusi didapatkan. Zakiya bersyukur Allah memberinya kedua tangan, jadi dia tidak perlu repot menggunakan tisu. Yang menurutnya, 'mubazir kalo dipake yang gak bermanfaat' jadilah Zakiya menutup telinga nya dengan kedua tangannya.

"Zakiya gak denger" ucap Zakiya jengah mendengar godaan Zayn. Akhirnya ia memilih ke kamarnya untuk beristirahat sejenak.

Sedangkan tawa Kak Zayn mulai mereda. Sepertinya, Ayah membungkam mulut Kak Zayn. Haha, lagian ketawa nggak ada ujungnya, buang-buang energi aja. Pikir Zakiya sambil menggelengkan kepalanya.

Selanjutnya, dia melemparkan tubuhnya pada kasur empuk dan mulai menyelam mimpi indah di siang bolong.

**¤¤**

Afwan, semuanya.
Author baru update
Stay terus dirumah yaa^_^

#dirumahaja
#salamsayangAuthor

ZAKIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang