12 : Birthday

241 28 12
                                    

Aroma bahan-bahan kimia sangat mendominasi penciuman. Hawa yang dingin menulusup dari pakaian hingga ke tubuh. Sangat identik dengan rumah sakit.

Yoona berada di rumah sakit sekarang. Di temani dengan ibunya, ia akan USG hari ini. Ini pertama kalinya. Di perjalanan, nyonya Lee sudah menjelaskan bagaimana menjalani nya, dan Yoona mengangguk mengerti.

Hari ini dia akan mengetahui jenis kelamin, dan perkembangan janin di dalam rahimnya. Ia gugup, dan merasa takut. Banyak kekhawatiran pada dirinya.

Apakah janin nya sehat atau tidak? secara Yoona sering merasa sakit pada perut, dan sekujur tubuhnya, serta pendarahan pada hidungnya.

Nyonya Lee belum tau tentang itu, tapi mungkin akan segera mengetahuinya setelah di periksa. Itu salah satu ketakutan Yoona sekarang. Mungkin ia akan di marahi karena tidak berterus terang belakangan ini.

Koridor menuju ruang dokter kandungan sangat sepi. Karena nyonya Lee sudah membuat janji. Hari ini, jadwal dokternya khusus hanya untuk Yoona. Demi keamanan privasi.

Saat memasuki ruangan, atmosfer nya tiba-tiba bertambah menjadi sangat dingin. Tangan nya sedikit bergetar dan berkeringat.

Setelah berbaring pun, ia meminta ibunya berada di sampingnya, menggenggam tangannya. Di elus lembut tangan Yoona agar merasa rileks.

Pakaian Yoona di singkap perlahan oleh dokter, hingga menimbulkan perutnya yang sudah buncit, tapi belum terlalu besar. Perutnya merasakan dingin ketika dokter mulai mengoleskannya dengan gel.

Yoona terus menggenggam tangan ibunya dengan erat.

"Jangan takut... tidak akan sakit" nyonya Lee menenangkannya.

Di susul dengan rasa gelisah, Yoona memilih untuk memejamkan matanya saja. Sambil membayangkan, andai Taehyung di sampingnya, mengusap rambutnya saat ia berbaring, dan menenangkannya.

Yoona selalu merindukannya di setiap saat. Tapi tidak lagi untuk hari ini. Taehyung saja tidak tau sekarang Yoona berada di rumah sakit. Karena nyonya Lee juga mendadak menjemputnya.

Selama pemeriksaan, dokter tidak menanggapi apapun. Raut wajah nya sulit di tebak, benar-benar tidak ada sepatah dua patah kata pun dari dokter saat memeriksa perutnya. Yoona menggerutu di dalam hatinya "ini pasti masalah besar".

-

-

-

-

Kafetaria rumah sakit sangat nyaman. Tempatnya luas dan membuat Yoona sangat leluasa. Semua menu makanannya juga terlihat sangat lezat.

Tiba-tiba nyonya Lee mendapat telepon dari salah seorang temannya, ia sedang sakit dan di rawat di rumah sakit ini. Yoona memutuskan untuk tidak mengikuti ibunya, dan berakhir di kafetaria yang bagus ini.

Dengan segelas jus stroberi di depannya, Yoona terlamun sambil kembali mengingat dari perkataan dokter Ahn-yang memeriksanya-setelah USG tadi.

"Janin nya lemah"

"Nona Lee mungkin terlalu sering stres, dia harus menjaga emosinya,karena itu sangat berpengaruh pada janinnya"

Yoona serasa ingin mati sekarang saja. Dia tidak semangat lagi untuk hari esok. Tubuhnya berasa lemah tiada tenaga. Ia melipat tangannya di atas meja, dan menjadikannya bantalan untuk menaruh kepalanya.

-

-

-

Angin bertiup kencang, terdengar udara liar dari dedaunan yang jatuh. Bumi membiarkan daun dari pohonnya berjatuhan, tiada tersisa.

I'm Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang