4 : Tanggung jawab?

259 33 4
                                    

Taehyung pov

Aku melihat wajah Yoona semakin memucat. Dia pasti kelelahan. Aku merasa kasihan padanya. Efek kehamilan nya ini membuatnya cepat sekali lelah.

"Yoona-ssi, kau lelah?" Tanyaku khawatir padanya. Ya, khawatir. Karena dia tanggung jawabku sekarang.

Yoona mengangguk kan kepalanya. Pertanda bahwa ia lelah. Dari pada dia pingsan karena kelelahan, lebih baik aku mengajaknya masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.

Aku memegang bahunya dan mensejajarkan wajahku padanya.

"Masuklah, aku akan bilang pada eomma dan appa mu. Aku akan menyusul" Kataku meyakinkan dirinya.

Yoona mengangguk patuh. Dia berjalan masuk dengan perlahan sambil memegangi kepalanya.

-

Ceklek

Aroma khas gadis langsung menusuk penciumanku. Ruangan ini cukup menarik. Banyak tempelan-tempelan kata motivasi di dinding nya.

Warna biru muda berpadu dengan putih, cukup segar untuk di lihat. Aku tertarik untuk melihat rak bukunya. Wahh, ternyata dia suka buku novel.

Meja belajar nya juga rapi. Buku-buku pelajaran sekolah tersusun rapi di atasnya. Satu buku yang membuat ku tertarik. Buku bercover putih polos. Itu pasti buku hariannya. Aku tertarik membacanya. Tapi aku tau, itu pasti privasinya.

Aku melihat ke arah kasurnya. Astaga, dia pasti sangat lelah. Sampai tidak sempat mengganti baju nya. Jangan kan mengganti bajunya, sepatu nya saja belum di lepasnya.

Aku membantu membenarkan posisi tidurnya. Melepas sepatu dan pernak-pernik yang ada di kepala nya dengan pelan. Bukan kah terasa panas,tidur menggunakan gaun? Baiklah, aku akan memanggil salah satu ahjumma (pembantunya) untuk menggantinya.

Aku menyelimuti nya dengan pelan. Ku tatap sebentar wajah gadis kecil ini. Ku akui, dia cantik. Apalagi memandang nya di saat tidur seperti ini. Bak malaikat tak berdosa.

Baiklah, aku akan keluar.

Selangkah berbalik dari kasurnya, tiba-tiba ada yang menahan lenganku. Ternyata Yoona.

Dia menahan tangan ku dengan matanya yang masih terpejam.
"istirahatlah Yoona-ssi" Kataku sambil melepaskan pegangan nya dengan pelan.

Setelah ku lepaskan, aku pun kembali berbalik akan keluar. Lagi-lagi dia menahan lenganku. Matanya terbuka sekarang.

"Tetaplah disini" Pintanya.

"Kembali tidur, kau pasti sangat lelah" Kataku membujuknya.

"Aku tidak bisa tidur. Kumohon, tetaplah disini" Pintanya lagi.

Astaga, agak canggung rasanya berduaan dengannya. Di kamar.

"Aku akan memanggil ahjumma untuk mengganti bajumu" Jawabku beralasan.

"Tidak perlu. Ku mohon, ini keinginan baby nya"

Baby? Benarkah itu nak? Wah, di lihat dari wajah Yoona, aura nya memang berbeda. Seperti... Emm. Dewasa mungkin? Aura wanita hamil memang berbeda.

"Yoona-ssi, apa kau lapar?"

Yoona menggeleng tidak. Lalu dia menepuk-nepuk tempat di sebelahnya. Memberi tanda padaku untuk berbaring di sampingnya. Aku menghela nafas sejenak.

"Baiklah, berjanjilah kau akan tidur"

Yoona mengangguk semangat. Seperti anak kecil yang di kasih es krim dari eomma nya. Kiyowo.

Aura nya berubah. Seperti anak kecil yang manja. Aku tersenyum singkat dan mengangkat selimut di bagian ku untuk berbaring di samping nya.

Aku menghadap ke arahnya. Begitu juga dengan nya. "Tidurlah" Kataku.

Yoona memelukku dan menenggelamkan kepalanya di dadaku. Aku kaget. Badanku terasa kaku sekarang.

"Maafkan aku ahjussi. Sebenarnya aku juga tidak ingin merepotkanmu untuk menuruti permintaanku. Rasanya, perut ku ini memerintahkan ku untuk melakukan sesuatu." Kata Yoona dengan suara beratnya merasa bersalah.

Awalnya aku ragu untuk membalas pelukannya. Tapi, aku tidak tega dengan gadis kecil ini. Harus menahan sakit,mual dan lelah setiap harinya. Karena Kim junior di dalamnya. Aku yang berbuat itu padanya, dia yang harus menahan semuanya.

"Eo, tak apa Yoona-ssi. Tidurlah" Kataku menenangkannya sambil mengusap lembut rambutnya. Ya, aku membalas pelukannya. Rasanya, semua keluhan Yoona akhir-akhir ini tersalurkan kepadaku. Ini pasti sangat berat untuknya. Begitu juga dengan ku. Berharap memberi kekuatan padanya walaupun sedikit.

Ahh

Ini nyaman. Sepertinya kami saling melengkapi lewat pelukan ini. Yoona semakin erat memeluk ku. Tak butuh waktu lama, dia sudah tertidur di pelukanku. Manis sekali.

Gadis kecil vanilla ku. Aku memutuskan. Aku akan mendampingimu sampai Kim junior lahir sebagai tanggung jawabku. [?]











I'm Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang