Eloura menghela napasnya. Ia membuka kembali matanya, "lo sampai kapan sih, mau di sini?" tanyanya, tanpa menoleh pada orang itu.
"Yaelah.. 'Kan udah gue bilang, gue tungguin bentar temen gue yang bawain lo makanan sama tas lo dari teras ruang BK!" Galang memberenggut, "lagian kenapa sih, kalau gue di sini? Lo kayaknya enek banget liat muka gue."
Eloura mengubah posisi menjadi tidur miring, menghadap Galang yang duduk di kursi samping ranjang UKS. "Lo udah kelas dua belas, Lang.. Harus belajar banyak! Bentar lagi ujian. Kalau nilai ujian lo rendah, gue yang malu anjir."
Galang berdecak, "yaudah sih, nggak belajar bentar nggak bakal bikin gue mati!"
"Siapa bilang?" Eloura mengeluarkan satu tangannya dari selimut, dan mengepalkannya di depan wajah Galang. "Gue yang bakal bikin lo mati."
Galang hanya mendengus kesal.
Tok tok tok..
Perhatian Eloura dan Galang teralihkan. Seorang teman cowok Galang-Beben namanya-datang membawa makanan dan tas Eloura di masing-masing tangannya.
"Lama amat," semprot Galang, dan langsung mengambil alih plastik berisi makanan itu dan tas Eloura.
Beben tersenyum manis, "makasih Beben.. Iya, sama-sama Galang.." ujarnya gemulai.
"Najis!! Sono lu!" usir Galang tanpa menatap Beben.
Melihat wajah suram Beben, Eloura terkekeh. "Makasih kak."
Wajah muram Beben langsung berseri. "Sama-sama dedek gemes.."
"Pergi gak lo??"
Beben langsung lari terbirit-birit, takut tiba-tiba Galang berubah jadi hulk.
"Heran gue sama cowok modelan kayak gitu.." gumam Galang sambil geleng-geleng kepala.
Eloura mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menerima makanan yang diserahkan oleh Galang.
Sedangkan tasnya, Galang meletakkan benda itu di lantai samping ranjang. Tenang, lantainya bersih kok.
"Abisin loh ya.. Gamau tau gue.."
"Iya Galangggg.." ujar Eloura dengan senyum terpaksa. "Udah sono! Makanan sama tas gue 'kan udah datang. Hush hushh!"
Galang mendengus, namun tetap bangkit dari duduknya. Ia mengusap sejenak puncak kepala Eloura, "abis makan, lo istirahat aja di sini. Jangan ke mana-mana, oke?"
Eloura mengangguk-angguk patuh. Ia lalu mendongak menatap Galang, "makasihhh sepupu gue yang paling gantenggg. Mwuahh!" Ia memberi kiss bye.
Galang terkekeh geli. Sebelum mengambil langkah seribu untuk kabur, ia terlebih dahulu mengacak gemas rambut Eloura.
Eloura hanya bisa memejamkan mata kesal.
Setelah Galang berlalu pergi dari UKS, Eloura pun menuruti apa kata sepupunya itu. Ia menghabiskan makannya, lalu berbaring untuk beristirahat. Semoga saja kepalanya lekas membaik.
***
"Eloura.."
Eloura sedikit tersentak kaget, lalu membuka kembali matanya yang belum lama ia pejamkan. Ia menoleh, "Karin?" kagetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELOURA [Proses Revisi]
Fiksi Remaja------------------------------------------------------------------- "Anjir!" Eloura tersentak kaget ketika merasakan bahunya ditabrak dengan kuat oleh seseorang dari belakang. Untung saja ia hanya oleng, tidak sampai terjatuh. "Sorry sengaja, lain k...