nueve

3.9K 268 25
                                    

Evan bangun karena merasa perutnya lapar, ketika dia ingin beranjak dari kasur itu dia merasa seperti ada Yang menarik

Evan melihat ke arah tangannya ternyata tangannya di rantai dia juga merasa kakinya juga sepertinya dirantai

"DAREL A** BUKAIN RANTAINYA"

"BIMA"

"VEROO"

"RIOO"

"DADDY"

"PAPA"

evan mengabsen semuanya tapi tidak ada Yang datang, iyalah namanya juga ruangannya kedap suara

'Kasihan sekali dirimu nak'

Ceklek

Pintu terbuka dan muncullah vero, vero sudah tau adiknya ini dirantai oleh darel karena di beritahu tadi

Vero membawa nampan Yang berisi bubur

"Abang bukain ininya"adu evan

"Hm"vero hanya membuka rantai Yang ditangan tidak dengan Yang dikaki

"Lah bang, Yang dikaki juga dong masa Yang ditangan doang"

"Udah diem, sekarang makan biar abang suap"ucap vero dengan nada tegas

Evan Langsung menerima suapan dari vero dengan terpaksa karena ditatap tajam oleh vero

Skip
Selesai makan vero Yang akan keluar ditahan oleh evan

"Abang lepasin"

"Enggak, itu hukumanmu Yang sudah nakal, dan berani mengumpat"ucao vero dengan sinis

Evan menunduk dia mengaku dia Salah tapi ya gimana jiwa bar bar nya sudah Lama tidak keluar jadi ya harus di keluarkan

"Maaf abang"

Vero langsung pergi tanpa menanggapi perkataan evan

"Lah pergi orangnya, kalau bukan abang udah gue pites lu"

"AAAAARGGG.... GUA BOSAN mana kaki gue di rantai lagi"

"Dasar rantai sialan"

Dia melihat kekanan dan kekiri,tiba tiba dia melihat kunci diatas nakasnya dia berusaha mengambil kunci tersebut setelah dapat

"Ni kunci apaan ya, oh mungkin kunci ni rantai kali ya"

Evan pun mencoba kunci itu ke rantai itu

Klik

"ehh bisa dong, ahh gue mau kabur aja deh bosan gue di sini"

Setelah rantai itu terbuka evan pergi ke balkon untuk melihat situasi

"Oke aman"

Dia masuk lagi dan mengambil sprei dia agak kesulitan mencari sprei karena ini bukan kamarnya

dan setelah dapat dia menyatukan sprei itu kemudian dia turun dan setelah sampai dia mengendap endap untuk memastikan apakah ada bodyguard Yang berjaga

Dia bernafas lega setelah tidak melihat siapapun Yang berjaga dia memanjat tembok Yang agak tinggi itu

"Oke van Lo pasti bisa okey, semangat"evan menyemangati dirinya sendiri

Bruk

Evan mendarat dengan sangat tidak elit, bokongnya mencium aspal

"Ouh... Sakit banget anjir"

"Ah tapi gkpp dah Yang penting bisa jalan jalan untung gue ada nyimpan uang"

Dan tanpa sepengetahuan evan ada Yang melihat evan kabur dia menyeringai

"Have fun baby,and wait your punishment "ucapnya

Semua Yang ada diruangan itu mengangguk setuju

Siapa lagi kalau bukan nendra dan Yang lainnya

Mereka melihat evan melalui ruangan CCTV

Sedangkan evan sekarang berada di Salah satu kedai ice cream Yang terkenal

Semua orang Yang melihat evan menahan gemas karena pipinya Yang begitu gembil, dengan mata bulat Yang besar dan jangan lupakan ice cream Yang mengenai wajahnya

"Ah kapan kapan ajak daddy deh kesini, enak banget sumpah ice nya"

"Habis ini kemana lagi ya"

"Habis ini pulang baby"ucap seseorang Yang ada di belakang evan

"Ih mampus"

Evan menghadap ke belakang dan menemukan darel dan nendra Yang sedang bersedekap dada

"Eh daddy, kak nih makan ice cream you, enak Lo kak dad"ucap evan menyodorkan ice cream rasa vanilla tersebut sebenarnya evan sangat takut

Bahkan semua Yang ada di dalam kedai tersebut menunduk takut karena aura Yang di keluarkan nendra sangat seram

"Pu.la.ng"ucap darel penuh penekanan

"Oalah baru juga keluar sebentar,tanggung kali dad, bentar lagi aja ya"

"PULANG EVAN! "bentak nendra membuat evan terlonjak kaget

Darel Yang tidak sabar langsung menggendong evan seperti karung beras

"A****G kaget gue"

Darel memukul bokong evan

" language baby"

"Maaf abang"

Sesampainya di mobil evan di apit oleh nendra dan darel Yang lainnya hanya menunggu di rumah memikirkan hukuman apa Yang cocok buat evan

Skip
.
.
.
.
.
Sesampainya dirumah semua anggota keluarga sudah menunggu di ruang keluarga mereka menatao tajam ke arah pintu dimana ada evan disana

"Kemari kau anak nakal"panggil geo

Evan sudah gemetar ketakutan
Evan berjalan perlahan ke arah geo sesampainya di hadapan geo

"Hukuman aoa Yang cocok buat mu anak nakal"

"Hikss jangan, jangan hukum evan"

"Enggak anak nakal harus di hukum benar kan bang"ucapnya pada vero

"Benar Pa"

"Mau hukuman apa dicambuk atau di kurung"

"Hikss di-

Oke guyss segini aja dulu
Makasih ya buat Yang udah mau nungguin cerita evan

Luv you

Jangan lupa vote dan komen ya

Have a nice day

BYE BYE
ANYYEONG






Evan Hastanta Alexander(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang