diez

3.8K 241 8
                                    

"Di-"evan masih berfikir di takut keduanya

Matanya melihat kekanan dan kekiri

'Haduh pilih apa nih gue'

Semua yang ada diruangan menunggu jawaban evan

"KABURRRR"evan langsung berlari ke arah kamar nya dan langsung menguncinya

Sedangkan geo dan Yang lainnya melihat itu langsung menatap tajam evan

Mereka menyusul evan ke atas
"BUKA PINTU NYA EVAN! "teriak bima

Sedangkan evan di dalam sudah meringkuk di sudut kamar

"EVAN BUKA, ATAU ABANG DOBRAK"tambah vero lagi

Masih tidak ada jawaban dari dalam
Akhirnya mereka mendobrak pintu itu

Kasian amat pintunya

Brakk

Evan Yang melihat pintu terbuka langsung berkeringant dingin

Makanye tong kalau di bilangin tu nurut

"Kemari kau anak nakal"

Evan menggeleng tegas membuat geo langsung menarik tangan evan dengan paksa dan sudah di pastikan tangan evan akan merah

"Hikss ampun papa jangan hukum evan hikss"

"Vero sambil Yang ada di laci itu"ucap geo menyuruh vero

Ternyata Yang ada di dalam laci itu adalah cambuk Yang sengaja memang di simpan di kamar evan

"Sekarang berlututlah, cepat"bentak geo

Evan hanya menurut tapi matanya menatap nendra Yang sekarang sedang menatap tajam evan, dia sangat kecewa dengan evan Yang membangkang dan kabur, dia sangat khawatir takut musuh nendra nanti mengincarnya

"Sekarang hitung"

Ctass

"Hikss s-satu"

Ctass

"Hiks D-dua, papa udah "

Ctass

"T-tiga hikss"

Geo menghentikan cambukannya evan langsung merentangkan tangannya ke arah nendra, sebenarnya nendra tadi tidak tega melihat itu tapi ini hukuman buat evan supaya di jera

"Hikss daddy s-sakit papa jahat"ucap nya

Geo dan Yang lainnya ingin mendekati evan tapi evan malah menangis semakin kencang

"Stt udah udah sekarang obatin lukanya ya"ucap nendra hendak menurunkan evan di ranjang tapi evan malah mengeratkan pelukannya

"Huaaa daddy sakit hikss"

"Iya makanya sini dulu biar daddy ambilin obatnya ya, sama abang bima sama abang vero dulu ya"

Evan menggeleng dia tidak mau ditinggalkan

Darel Yang melihat itu menarik evan dari gendongan nendra dan membawa nya ke kamarnya

"Daddy hikss mau daddy "cicit evan karena takut dengan darel

"Enggak disini aja"

Evan menangis sesegukan sedangkan darel sedang mengambil kotak p3k

Darel membuka baju evan perlahan agar tidak terkena luka evan, kemudiam darel mengoleskan salep ke punggung evan

"Shh... Abang hikss sakit udah"ucap evan menjauhkan tangan darel dari punggungnya Yang akan mengkleskan salep lagi

"Udah diem dulu"ucap evan menahan tangan evan

"Hikssss udah ih hikss sakit hikss"

"Makanya jangan bandel,jadinya papa marahkan"

"Hikss maaf"

"Udah sekarang tidur"

"Mau sama daddy hikss "

"Papa lagi ada urusan udah sama abang aja"

Evan pasrah saja sebenarnya dia takut sama darel makanh di manggil daddy terus

Tidak Lama terdengar dengkuran halus dari evan

Cup

"Mimpi indah anak nakal, maaf ya udah buat adek takut"ucal darel dan tidur dengan evan yang berada di dekapannya
.
.
.
.
.
.
Pagi hari
Evan bangun dari tidurnya dia meringis merasakan punggung nya Yang sakit

"Hikss hikss s-sakit"akhirnya pecah tangis evan

Darel merasakan bajunya basah dan melihat evan Yang sudah menangis

Darel langsung bangun dan menggendongnya

"Stt kenapa hm? "Tanya darel lembut

"Hikss sakit, mau daddy hikss"ucap evan menyenderkan kepalanya di bahu darel

"Yaudah sama papa"

Darel membawa evan ke ruang kerja nendra

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan nendra Yang sangat sibuk dengan berkas berkas

Nendra tidak menyadari ke hadiran darel,hingga tangisan evan menyadarkan nendra

"Loh kenapa baby"

"Hikss mau daddy"

Nendra langsung merentangkan tangannya dan diterima oleh evan

"Aku kekantor dulu ya Pa"ucap darel dan langsung pergi keluar setelah di iyakan oleh nendra

"Stt udah jangan nangis lagi ya nanti sesak Lo"

"Hikss sakit daddy"

"Iya iya kita obatin lagi ya"

Evan menggelengkan kepalanya pasti rasa nya sangat perih

"Biar enggak sakit lagi Lo dek"

"Atau daddy panggil lagi abang darel"

"Hikss jangan "

"Yaudah makanya di obatin ya"

Evan mengangguk pasrah
Dan nendra mengobati luka evan, sedangkan evan menangis dengan sesegukan

Oke guess segitu aja dulu ya sampai jumpa di part selanjutnya

Jangan lupa vote dan komen ya

Maaf kalau gk sesuai ekspetasi

Have a nice day

BYE BYE
ANYYEONG YOROBUN



Evan Hastanta Alexander(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang