Eps.26

131 17 6
                                    

Haneul berjalan melewati pepohonan yang rimbun, sembari bersenandung kecil disepanjang jalannya.

Ia benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi.

Haneul melihat-lihat keatas langit, ada banyak burung berterbangan..

Haneul menemukan sungai diujung jalan, tandanya ia harus melewati sungai itu untuk terus berjalan menuju istana..

Haneul melepas sendalnya, lalu tidak lupa juga untuk mengangkat baju bagian bawahnya agar tidak basah ketika menyebrang sungai.

Haneul berjalan ber hati-hati agar tidak terpleset, jika ia sampai terpleset ia bisa terbawa arus sungai yang cukup deras ini..

Setelah melewati sungai, haneul tinggal terus berjalan lurus kedepan, mengikuti jalan setapak didepannya.

Setelah berjalan cukup lama, kini Haneul sudah sampai di desa.. namun anehnya ia tidak menemukan adanya warga sekitar.. desa ini begitu sepi.. hanya ada suara burung dan beberapa hewan ternak.

Haneul mengerutkan dahinya sembari terus berjalan, ia tidak tahu dimana letak pasti istana, ia pernah kemari bersama dengan Bibi Choi dan Yeonjun..namun itu sudah bertahun-tahun yang lalu, Haneul sudah lupa.

Tapi untung nya Haneul melihat beberapa anak perempuan yang tengah bermain bersama.

Haneul berjalan menghampiri anak-anak perempuan itu untuk bertanya "permisi" sapa Haneul pada anak-anak yang tengah bermain masak masakan.

Anak-anak itu mengalihkan atensinya pada Haneul  "iya, ada apa kak?" Tanya salah satu anak berambut coklat muda.

"Eum, maaf kakak mengganggu, kakak mau tanya istana ada di mana ya? Kakak ada keperluan sama keluarga kerajaan" balas Haneul ramah

"Oh, kakak mau cari keluarga kerajaan?" Tanya seorang gadis berambut pirang

Haneul mengangguk membenarkan "Tapi mereka sudah pergi kak" ujar gadis berambut coklat muda

Haneul mengerutkan dahi "pergi? Kemana?" Tanya Haneul bingung

"Sebagian besar penduduk pergi ke kawasan bangsa Vampire kak, mereka sudah pergi sekitar satu sampai satu setengah jam yang lalu kak, ayah ku juga ikut bersama mereka" ujar anak berambut pirang

"M-mereka pergi ke kawasan bangsa Vampire?!" Kaget Haneul

Anak-anak itu mengangguk "Ayahku bilang mereka harus menyelamatkan seseorang disana" ujar mereka

"Eum..begini, apa kalian tau jalan menuju kesana?" Tanya Haneul

Anak-anak itu memandang satu sama lain sebelum menjawab "maaf kami tidak tahu kak, tapi ayah kami bilang kami tidak boleh bermain dihutan sebelah selatan, karena itu dekat dengan kawasan Bangsa Vampire" jawab salah satu anak dengan menunjuk kearas selatan.

"Terimakasih atas informasinya, kalau begitu kakak pergi dulu ya" ujar Haneul berterima kasih

Srtelah anak-anak itu mengangguk Ganeul langsung berlari menuju arah selatan.


Haneul berlari sekuat tenaganya, tidak peduli dengan kemungkinan yang akan terjadi, Haneul harus menyusul bangsa Serigala sebelum mereka sampai di kawasan Bangsa Vampire.

Ia mengutuk dirinya jika keluarga kerajaan kenapa2 karena dirinya

Haneul terus berlari, mengabaikan tubuh nya yang sudah lelah karena berjalan dari perbatasan menuju desa, lalu dari drsa berlari menuju hutan diselatan.


Haneul sudah berlari jauh, dadanya kembang kempis karena lelah, ia berhenti sebentar, ia sudah melihat sungai didepan sana, didepan sungai itu sudah memasuki kawasan hutan selatan.

Haneul kembali berlari, menyebrang sungai yang menjadi pembatas hutan.

Haneul terus berlari, melupakan kakinya yang sudah sangar lelah dan sakit.

"Akh" pekik Haneul ketika kakinya tersandung akar pohon besar.

Haneul jatuh tersungkur kedepan, telapak tangan dan dagu nya tergores tanah hingga mengeluarkan darah segar.

Haneul berusaha berdiri dari jatuhnya, namun kakinya sudah tidak kuat untuk sekedar digerakkan. Haneul melihat kedepan nya, tinggal beberapa kilo lagi mungkin ia sudah dapat melihat bangsa Serigala.

Tiba-tiba kepalanya menjadi pusing, Haneul Tiba-tiba ingat bahwa ia memakai gelang pemberian Sinb, segara Haneul melakukan telepati dengan Sinb, namun baru beberapa kalimat yang keluar, Haneul tidak sadarkan diri.








🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Fiuh..

Pure Blood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang