Aku pernah menunggu di pelataran waktu.
Diam menyaksikan penantian kemarau pada hujan.
Melewatkan puisi-puisi tanpa diksi.Dan ada saatnya tanya kan terjawab namun bukan pada janji, bukan pada bahasa mata, bukan pula pada argumen.
Jawabanku kutemukan di lembar rahasiaNya
Pada ikrar,
Pada garis Takdir
Di Lauhul Mahfudz ku temukan puisi surgawi.#tentangKamu
#7Mei2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalen
PoetryPernah merasakan cinta dan benci dalam waktu yang bersamaan? ini seperti menantang hatimu sendiri. Rasanya sekacau dan secandu sambel. Kau menginginkannya berkali kali meski kau tau seburuk apa rasa lidahmu setelahnya. ~Farma~ ig : Fatmaa_95_