Jalanan yang lengang.
Irama hujan.
Awan yang berkabung.
Riuhnya suara angin.
Hati pun mulai diduduki kepenatan.Mimik muka yang buruk.
Umpatan yang melengking di teriakkan. Jawaban yang ketus.Porsi keegoisan mereka terus menguat. Aku berdiri menopang diriku untuk menjaga hati mereka.
Ingin lari?berhenti? untuk siapa bertahan?
Bangunlah. Titik gelap pernah datang dihari sebelumnya.
Jangan terkubur dalam emosi.
Ingatlah Allah lebih peduli, bahkan melebihi kepedulian seorang ibu sekalipun.Jangan merusak diri hanya karena celaan mereka.
Bertahan dengan masalah hidup sebab Allah sedang melihat bagaimana caraku mempercayainya.
Manusia tidak dapat membolak balikkan hati.
Allah bisa.
Manusia tidak mampu mengabulkan doa.
Allah bisa.Tiada penawar yang lebih besar disetiap kesedihan kecuali Sabar dan Shalat
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalen
PuisiPernah merasakan cinta dan benci dalam waktu yang bersamaan? ini seperti menantang hatimu sendiri. Rasanya sekacau dan secandu sambel. Kau menginginkannya berkali kali meski kau tau seburuk apa rasa lidahmu setelahnya. ~Farma~ ig : Fatmaa_95_