Malam lebur dalam doa yang meringkih. Perkataanku terpasung pada perenungan yang betah diatas amuk.
Rindu pun patah tak disambut baik.
Perihnya mata lagi lagi dihantam angin yang pergi tanpa lambai.Ombak meninggi tanpa diusik.
Ini seperti pagi dan malam yang saling memunggungi tanpa temu.Kali ini aku menyelinap dalam kornea matamu tapi lelah sebab ini mengenai aku yang tak lagi ada di dalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalen
PoesíaPernah merasakan cinta dan benci dalam waktu yang bersamaan? ini seperti menantang hatimu sendiri. Rasanya sekacau dan secandu sambel. Kau menginginkannya berkali kali meski kau tau seburuk apa rasa lidahmu setelahnya. ~Farma~ ig : Fatmaa_95_