Rinduku Patah

3 0 0
                                    

Malam lebur dalam doa yang meringkih. Perkataanku terpasung pada perenungan yang betah diatas amuk.

Rindu pun patah tak disambut baik.
Perihnya mata lagi lagi dihantam angin yang pergi tanpa lambai.

Ombak meninggi tanpa diusik.
Ini seperti pagi dan malam yang saling memunggungi tanpa temu.

Kali ini aku menyelinap dalam kornea matamu tapi lelah sebab ini mengenai aku yang tak lagi ada di dalamnya

AmbivalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang