Halaman Akhir

2 0 0
                                    

Huruf terakhir yang terbaca dihalaman akhir pertengahan malam menuntut mataku segera menutup, namun pikiranku acak acakan.

Ada halaman buku yang menjebak ingatanku tinggal.
Aku gagal menafsirkan.
Lalu Bait yang hilang terbakar menerbangkan kata-kata.
Membuatku diam membatu.
Memaksa hati menerka.

Apakah benar bait yang hilang itu rongsokan puisi sendu yang membuat hati kelabu?

AmbivalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang