Huruf terakhir yang terbaca dihalaman akhir pertengahan malam menuntut mataku segera menutup, namun pikiranku acak acakan.
Ada halaman buku yang menjebak ingatanku tinggal.
Aku gagal menafsirkan.
Lalu Bait yang hilang terbakar menerbangkan kata-kata.
Membuatku diam membatu.
Memaksa hati menerka.Apakah benar bait yang hilang itu rongsokan puisi sendu yang membuat hati kelabu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambivalen
PoetryPernah merasakan cinta dan benci dalam waktu yang bersamaan? ini seperti menantang hatimu sendiri. Rasanya sekacau dan secandu sambel. Kau menginginkannya berkali kali meski kau tau seburuk apa rasa lidahmu setelahnya. ~Farma~ ig : Fatmaa_95_