6. Menerima Takdir

8 4 1
                                    

♡selamat membaca♡

.
.
.


Tuhan tidak akan memberi cobaan pada hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.

Mungkin memang kisah cintaku dan Taeyong sudah berakhir tapi kenangan akan tetap ada dalam hati kita. Apalagi sekarang aku sedang mengandung anak Taeyong. Aku sangat berharap Taeyong ada di sisiku saat ini aku yakin dia sangat bahagia jika mendengar kabar bahwa aku hamil.

"Hayoon nglamun aja gak baik buat anakmu nanti," suara Lana membuyarkan lamunanku.

"Enggak Lan aku cuma lagi mikir aja,"

"Mikir apa nih? Lo yakin gak mau ngasih tahu pacar lo kalau lo hamil?"

"Yakin lah Lan. Gue lari kesini buat ngindarin dia. Biar dia gak tahu kalau gue hamil,"

"Tapi kenapa Yoon? Biasanya kan cewek kalau hamil pasti minta tanggung jawab cowoknya,"

"Gue gak pengen liat Taeyong menderita nantinya. Gue gak pengen karir dia hancur gara-gara gue,"

"Tapi lo sendiri gimana? Mau hancur sendiri? Mau menderita sendiri? Lo terlalu baik buat dia Yoon,"

"Gue gak papa kok. Gue yakin bisa melalui semua ini,"

Taeyong POV

Hayoon kamu dimana sayang? Aku sangat merindukanmu. Walau sampai kapan pun aku akan tetap menunggumu. Aku yakin kita ditakdirkan untuk bersama bukan berpisah.

"Hyung ayo bentar lagi kita tampil," ajakan Jungwoo membuatku tersadar dari lamunan.

"Ah iya aku akan segera kesana,"

Aku memang tidak bisa melupakan Hayoon tetapi kehidupanku harus terus berjalan. Hari ini NCT 127 comeback dan aku akan menampilkan yang terbaik walaupun dalam hatiku sedang menangis. Sungguh tidak mudah menyembunyikan ini semua tapi mau bagaimana lagi.

"Hyung nanti malem kita jadi minum kan di lantai 10?" Tanya Jaehyun.

"Gue gak dulu ya lagi gak pengen minum," jawabku. Hari ini aku ingin mencari Hayoon lagi.

"Sejak kapan lo gak pengen minum?" Tanya Johnny yang seakan tak percaya dengan alasanku.

"Sejak kura-kura jalannya cepet,"

"Emang kura-kura jalannya pernah cepet?"

"Dipernahin aja kalau gak pernah,"

Tawa semua member bergema di ruang tunggu studio. Untung saja aku memiliki teman-teman yang selalu ada bersamaku meskipun aku tidak bisa menceritakan masalah yang sedang aku alami tapi setidaknya ada yang masih bisa membuatku tertawa.

Hayoon POV

"Lihat calon anakmu kecil dan menggemaskan," kata dokter sambil menunjuk layar USG.

"Apakah dia sehat, dok?"

"Tentu saja pergerakannya sangat baik dan kondisinya juga baik,"

"Apakah jenis kelaminnya sudah terlihat, dok?"

"Sebentar biar saya perbesar dulu agar lebih jelas,"

"Sepertinya anakmu berjenis kelamin laki-laki tetapi saya tidak bisa memastikan dengan tepat kita lihat lagi bulan depan semoga akan terlihat dengan jelas,"

"Wah, laki-laki,"

"Saya sarankan untuk banyak beristirahat, mengkonsumsi makanan sehat, dan paling penting jangan terlalu stres karena akan berdampak buruk bagi anakmu,"

"Iya dok terima kasih,"

Hari ini untuk pertama kalinya aku memeriksakan janinku ke dokter. Sebenarnya aku takut tapi ini demi kesehatan calon anakku. Bukannya aku takut dengan rumah sakit atau dokter tapi aku takut jika ada orang yang mengenaliku karena aku juga memiliki rekan bisnis di Inggris dan aku pernah menghadiri banyak acara bisnis internasional. Semoga hingga aku melahirkan nanti tidak ada yang mengenaliku. Sebenarnya aku tidak malu dengan kehamilanku tapi aku takut Taeyong akan menemukanku jika ada orang yang mengetahui keberadaanku.

Mungkin bagi sebagian orang hamil di luar nikah adalah sesuatu yang memalukan. Namun, bagiku tidak seperti itu. Tuhan memberikanku suatu amanah dengan memberi kepercayaan menjadi orang tua. Banyak orang di luar sana yang mungkin tidak bisa menjadi orang tua. Jadi, aku harus bersyukur karena Tuhan memberiku amanah ini walaupun aku harus menjadi orang tua tunggal.

"Yoon lo mau makan apa? Gue mau keluar sekalian gue beliin," tanya Lana padaku.

"Gak deh Lan gue gak pengen makan apa-apa. Tapi gue pengen ikut,"

"Lah nanti identitas lo ketahuan gimana?"

"Gak kok aku pakai masker sama jaket. Gue bosen di rumah terus,"

"Ya udah deh yuk lagi pula anak lo butuh jalan-jalan melihat indahnya pemandangan,"

"Ada-ada aja deh lo Lan,"

Aku dan Lana bejalan-jalan menikmati suasana sore hari di London. Rasanya sangat menyenangkan sudah lama aku tidak menghirup udara segar.

"Lo mau beli makan apa Yoon?" tanya Lana sambil meminum boba.

"Gak tahu gue juga bingung,"

"Lo kangen masakan Korea gak? Gue ada rekomendasi tempat yang jual makanan Korea,"

"Boleh juga yuk berangkat,"

Tempat makan yang dimaksud Lana ternyata lumayan jauh dari pusat kota.

"Gue capek Lan, lo ingetkan gue lagi hamil dan lo ngajak gue jalan jauh kayak gini," keluhku pada Lana.

"Sorry Yoon kan lo yang bilang mau makan makanan Korea,"

"Tapi bilang juga kalau tempatnya jauh jadi bisa makan yang lain aja,"

"Iya sorry tapi udah sampai juga kan, buruan masuk,"

Aku memesan banyak sekali makanan. Rasanya aku ingin makan semua makanan disini. Padahal baru satu bulan aku di London tapi aku sudah sangat merindukan Korea.

"Makan yang banyak ya sayang biar cepet besar,"

"Iya aunty jelek,"

"Ih kok jelek sih,"

"Ya udah cantik tapi dikit,"

"HAHAHAHAHAHA" aku dan Lana tertawa bersama.





Menurut kalian gimana ceritanya? Kasih tahu aku dong😁

💓Terima kasih sudah mampir

💚jangan sampai ketinggalan setiap babnya

Jangan lupa vote dan komen ya









The Beautiful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang