•SEBELAS•

4 5 15
                                    

Hai semuanya 🙌

Call me... El.

📍Happy reading and Enjoy 📍

Ini cerita pertama saya dan saya harap anda selaku pembaca dapat menikmati karya tulis saya, dan jika banyak kekurangan dalam tulisan saya mohon dimaklumi karena ini kali pertama.

Dan saya harap kelian dapat enjoy dengan cerita saya yang pertama ini. Jangan lupa juga untuk vote ⭐, like 👍, and komen 💌.

..LANJUT..

Nia kaget, mengapa telpon tersebut mati dengan sebuah teriak yang sangat membuat Nia cemas.

Dalam duduknya dia gelisah memikirkan orang yang ada ditelpon tersebut apa keadaan nya baik atau tidak. Teriakan itu terus menghantuinya pikiran Nia.

Tak selang lama dari itu Dewa kembali dengan wajah tanpa ekspresi, dia terlihat sangat dingin bagi sebagian orang tapi tidak menurut Nia dia sangat cerewet.

Dewa segera, duduk baru saja Dewa duduk Nia langsung menatap Dewa dengan tajam dan intens.

"Lo kenapa?" Heran Dewa

"Aku mau tanya orang yang nama kontaknya 'ceroboh' siapa?" Tanya Nia balik

Dewa menatap Nia bingung bagaimana bisa Nia menanyakan orang dengan nama ceroboh.

"Gak tau, gue lupa" balas Dewa enteng tak berdosa

"Dewa, serius tadi orang itu nelpon kamu dan dia minta tolong sama kamu tapi yang anehnya telpon tertutup saat dia sedang berteriak seperti menghindari sesuatu" jelas Nia membuat jantung Dewa bekerja dengan cepat

Dia mengambil ponselnya melihat orang yang dia namai ceroboh sungguh dia lupa bukan berusaha melupakan. Mata Dewa membesar otomatis rahangnya hampir jatuh kontak dengan nama ceroboh adalah Lia.

Tanpa mengatakan apapun Dewa menelpon balik nomor Lia tapi tak ada jawaban.

Takut!

Itulah yang dia rasakan sekarang ini entah kenapa itu bisa dirasakan pun tidak mengerti.

"Dia bilang apa?" Sorot mata Dewa menusuk pengelihatan Nia

Nia kaget sangat jarang Dewa terlihat begitu panik, "dia bilang 'dewa tolong ada yang ikut in aku' gitu" jelas Nia menirukan suara disebrang tadi

"Dia bilang ada dimana" Nia membalas dengan gelengan yang makin membuat Dewa khawatir

"Angkat!, angkat!" Dewa kesal kenapa tak ada yang menjawab telponnya

Dia berdiri menatap Nia sebentar dengan wajah bingung, "gue duluan, ini penting" seru Dewa dan Nia hanya mengangguk, kaget! itu yang dia rasa sekarang

Dewa segera keluar dan menghidupkan motornya mencari Lia ditempat mereka telah berjanji.

..🕊️..

JALAN

Baru Lia mengucapkan kata 'tolong' dia merasa orang telah mendekat padanya. Dan benar saja saat dia menoleh kebelakang sudah ada orang dengan badan tegap dan tatapan yang seram.

Lia berteriak kaget ketika satu diantara mereka ingin memukul Lia, ukuran badannya yang kecil membuat dia cepat menunduk dan melemparnya asal ponselnya.

Tangan besar menggenggam pergelangan tangan nya dengan sekuat tenaga Lia menahannya cukup sakit tapi tidak sebanding dengan rasa takutnya.

Berteriak pun sudah tak sanggup sampai keduanya mulai semakin kuat menari dan hendak membawakan, jalan mereka terhenti ketika seseorang menendang perut salah satu dari mereka.

DEWALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang