KUMPULAN CERITA HOROR

URBAN LEGEND: KETINDIHAN

Aku pernah membaca beberapa artikel tentang Ketindihan, salah satu artikel mengatakan bahwa ketindihan merupakan fenomena dimana seseorang terbangun saat tidur dalam keadaan tidak bisa bergerak, berbicara atau bahkan bernapas. Namun, kepercayaan jawa mengatakan bahwa ketindihan ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supernatural.

Saat membaca hal-hal yang berbau gaib, antara percaya dan tidak percaya, karena belum pernah mengalami hal tersebut, hingga suatu ketika saat itu malam sudah semakin larut, dan aku masih berkutik dengan tugas kampus yang menumpuk karena kuliah online, akibat adanya wabah corona. Entah mengapa malam itu tidak seperti biasanya, hanya ada kesunyian yang melanda, aku pun merenggangkan badanku agar lebih rileks, sambil menoleh kekanan maupun ke kiri, tanpa sadar di atas kepalaku ada sesuatu yang terlintas, hingga membangunkan adikku.

"Kak ada apa? Aku dengar ada suara barang yang di banting" teriak Zenya

"Aku ga denger apa-apa" jawabku

"Serius kak?"

"Iya, paling cuma lewat aja" kataku tanpa sadar

Seketika adikku diam dan tidak mau membahas kembali kejadian barusan. Aku pun melanjutkan untuk mengerjakan tugas. Beberapa jam kemudian, mata mulai lelah dan ingin sekali memejamkan mata. Aku pun memutuskan menutup laptop, dan menaruhnya di samping tempat tidur. Setelah itu melakukan rutinitas sebelum tidur, saat rutinitas selesai, mata pun siap di pejamkan.

Entah berapa lama aku tertidur, tetapi aku merasa mata ini terbuka, tapi aku tidak bisa melihat apa-apa hanya ada suara yang terdengar, seperti orang-orang di sekitarku memegang tangan dan kakiku.

"Pegang yang erat?" teriak seseorang "Pegang tangan dan kakinya" lanjutnya

Aku mencoba bertanya siapa mereka tapi suaraku tidak keluar, bahkan aku mencoba meminta tolong tapi sia-sia karena suaraku tetap tidak keluar.

"Kenapa suaraku ga bisa keluar?" tanyaku dalam hati

Aku berusaha memberontak tetapi badan rasanya tidak bisa bergerak, seperti ada seseorang yang memang memegang tangan dan kakiku. Aku bertanya-tanya ada apa ini sebenarnya? Saat keputusasaan menghampiri, terlintas di pikiranku untuk berdoa dan aku memejamkan mata untuk berdoa dalam hati. Saat aku membuka mata dan melihat ke atas, ada wanita tepat di atasku, betapa kagetnya aku, aku berusaha memejamkan mata dan berdoa sambil berharap agar bisa bangun dari posisi tidurku. Berapa lama aku berjuang, aku sendiri tidak tahu, hingga aku tersadar dari tidurku. Ternyata hanya mimpi tetapi begitu nyata dan menakutkan. Aku berpikir, apakah ini yang dinamakan ketindihan?