WARUNG GAIB

228 4 0
                                    

Aku terduduk termenung beberapa saat, sebelum di tegur oleh suamiku, entah kenapa rasanya ada yang aneh dengan hari ini.

"Kamu ngelamun dek?"

"Eh, ga mas"

"Ojok ngelamun, ati-ati kesambet lho"

"Ah, mas nakuti aja" rengekku "Mas, jadi keluar kota?"

"Iya jadi, kenapa? Masa belum ditinggal udah kangen" rayu suamiku

"Kata sapa? iso ae mas, mas rencana berangkat jam berapa?"

"Jam 4 dek, ini rencana mas mau prepare dulu"

"Iya mas, mas bajunya udah aku siapin, tak taruh di meja strika"

"Oh iya, makasih dek" ucap suamiku sambil mengelus rambutku

            Tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.00, suamiku sudah siap dengan sepeda motornya untuk berangkat keluar kota. Aku sempat bilang ke suamiku untuk ditunda saja keberangkatannya karena hari menjelang magrib, pamali kalo magrib-magrib berada di luar, apalagi perjalanan yang ditempuh sekitar 3 jam.

"Adek percaya sama mas, ga akan terjadi apa-apa"

"Tapi mas"

"Dek"

"Iya mas"

^^

            Di perjalanan, waktu menunjukkan pukul 17.00, menjelang magrib, Ridwan memutuskan menghentikan sepeda motornya di warung, ia berencana mengistirahatkan badannya sejenak sekaligus menikmati secangkir kopi.

"Bu, kopinya satu" ucap Ridwan

"Iya mas" jawab pemilik warung

            Ridwan menunggu pesanannya untuk diantar, namun tak kunjung datang. Setengah jam ia menunggu tapi tetap tidak ada pesanan yang datang hanya terdengar suara saling beradu antara sendok dan gelas kaca secara terus menerus. Jantungnya mulai berdetak cepat, bulu kuduknya mulai berdiri bahkan telapak tangannya berkeringat, Ridwan mencoba memberanikan diri untuk melihat sekelilingnya. Ridwan melihat seorang ibu dan 2 orang lelaki yang sedang makan sekaligus dilihatnya bahwa di depan warung terparkir 1 mobil pick up. Ridwan merasa ada yang menganjal dari penglihatannya, ia merasa 2 orang lelaki itu hanya menunduk dan seolah-olah mereka sedang menyantap makanan. Terdengar kembali gesekan namun bukan lagi sendok dan gelas kaca, tetapi sendok dan piring yang bergesekan tanpa henti bahkan semakin lama semakin keras terdengar di telinga. Ridwan berusaha menutup telinganya, ia merasa aneh dengan kejadian ini. Ridwan mencoba memberanikan diri untuk melihat di kolong meja dan terkejutlah dirinya karena penghuni warung tersebut kakinya tidak menginjak tanah atau melayang. Ridwan berusaha mengendalikan dirinya dengan tangan gemetar Ia keluar dari warung tersebut dan berlari meninggalkan sepeda motornya. Beruntung, tidak begitu jauh dirinya bertemu dengan warga setempat, ia ditenangkan oleh beberapa warga. Ridwan pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya, kata warga setempat sudah sering terjadi kejadian tersebut. Bahkan konon warga setempat berkata bahwa memang ada kejadian kecelakaan maut dimana sopir mobil pick up itu mengantuk dan menabrak warung tersebut hingga menewaskan pemilik warung, sopir dan kernet. Kernet tewas di tempat sementara sopir pick up tewas ditangan massa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUMPULAN CERITA HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang